Hampir dua tahun pandemi Covid-19 mendera di seluruh dunia. Dampaknya membuat berbagai aktivitas manusia seolah terhenti. Pembatasan pergerakan menghentikan semua mobilitas. Tak hanya aktivitas keseharian, tapi juga aktivitas wisata, olahraga, bahkan sekadar bergerak untuk kesehatan juga dibatasi di tempat umum.
Salah satu kegiatan terdampak pandemi adalah olahraga. Bukan hanya olahraga profesional, melainkan juga olahraga sebagai gaya hidup juga terhenti. Salah satunya adalah lari. Saat berlari menjadi salah satu gaya hidup dan budaya hidup sehat baru, pandemi datang menggebu.
Kini saat pandemi mulai mereda, kegiatan berlari mulai kembali. Dan Borobudur Marathon menjadi pelopor untuk kembali berlari. Setelah tahun lalu digelar khusus untuk atlet elite pilihan, tahun ini Borobudur Marathon juga membuka kesempatan bagi pehobi lari untuk berpartisipasi dalam ajang lari separuh maraton dengan lokasi sama di Taman Lumbini, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. Semua digelar tetap dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
