Peraih Medali PON Papua Tercepat di Bank Jateng Tilik Candi
Lomba setengah maraton bertajuk Bank Jateng Tilik Candi diadakan untuk menyemarakkan gelaran Borobudur Marathon 2021, Minggu (28/11/2021). Irmansyah, peraih medali PON Papua 2021, menjadi yang tercepat di kategori pria.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Pelari Irmansah melaju paling depan saat mengikuti lomba lari Bank Jateng Tilik Candi di kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (28/11/2021). Pelari itu finis pertama dengan catatan waktu 1 jam 15 menit 48 detik. Lomba lari separuh maraton yang diikuti 128 pelari kategori umum tersebut merupakan bagian dari kegiatan Borobudur Marathon 2021 Powered by Bank Jateng. Kegiatan lari daring Borobudur Marathon Virtual Challenge juga diselenggarakan pada hari itu dengan jumlah peserta 8.008 pelari.
MAGELANG, KOMPAS — Lomba lari setengah maraton atau half marathon bertajuk Bank Jateng Tilik Candi diadakan untuk menyemarakkan gelaran Borobudur Marathon 2021 Powered by Bank Jateng, Minggu (28/11/2021). Irmansyah dan Candra Dewi menjadi yang tercepat di nomor putra dan putri. Adapun Irmansyah merupakan peraih medali perunggu PON XX Papua.
Bank Jateng Tilik Candi ditujukan bagi para pelari umum yang merindukan ajang lari luring di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu, penyelenggaraannya menerapkan protokol kesehatan ketat. Misalnya, para peserta harus masuk ”gelembung” dan dites Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) guna memastikan kondisi kesehatan mereka. Sebanyak 128 orang terpilih dari hasil undian dari ribuan pendaftar.
Meski ditujukan bagi pelari umum, terdapat atlet peraih medali PON Papua 2021 yang ikut serta dalam lomba tersebut. Irmansyah mewakili Kalimantan Barat dalam PON, Oktober lalu. Dalam ajang tersebut, ia memperoleh medali perunggu pada nomor lari 10.000 meter. Ia berada di belakang Noveldi yang meraih perak dan Agus Prayogo dengan emas.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua dari kanan) menyerahkan hadiah utama kepada pelari Irmansah yang menjuarai lomba lari Bank Jateng Tilik Candi di kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (28/11/2021) pagi. Irmansah tampil sebagai juara dengan catatan waktu 1 jam 15 menit 48 detik. Urutan kedua diraih Muhsen (kanan) dengan catatan waktu 1 jam 22 menit 2 detik dan peringkat diraih Taufiq Narendra Purnama (kiri) dengan catatan waktu 1 jam 22 menit 25 detik.
Pada Bank Jateng Tilik Candi, Irmansyah mencatatkan waktu 1 jam 15 menit 48 detik setelah berlari sebanyak enam putaran. Rute yang dilalui sama persis dengan Elite Race yang digelar sehari sebelumnya dengan melibatkan atlet-atlet undangan dari tingkat daerah hingga nasional.
”Saya pengin berikan yang terbaik saja. Jadi, saya hanya coba atur sesuai dengan kecepatan saya supaya bisa finis,” kata Irmansyah.
Irmansyah sempat merasa seolah berlari sendirian. Pasalnya, selisih catatan waktunya dengan peringkat kedua dan ketiga cukup lama, yakni tujuh menit. Peringkat kedua diraih Muhsen dengan catatan waktu 1 jam 22 menit 2 detik. Sementara peringkat ketiga diduduki Taufiq Narendra Purnama dengan catatan waktu 1 jam 22 menit 25 detik.
Persiapan pun tidak dilakukan Irmansyah sebelumnya. Ia memanfaatkan ajang Tilik Candi untuk menjaga kebugaran supaya performanya tidak turun setelah PON lalu. Terlebih lagi di masa pandemi Covid-19, pelari sepertinya kesulitan mencari ajang lari luring. Kebanyakan ajang lari digelar secara virtual.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Pelari Chandra Dewi mengikuti lomba lari Bank Jateng Tilik Candi di kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (28/11/2021). Dewi finis pertama dengan catatan waktu 1 jam 49 menit 53 detik. Lomba lari separuh marathon yang diikuti 128 pelari kategori umum tersebut merupakan bagian dari kegiatan Borobudur Marathon 2021 Powered by Bank Jateng. Kegiatan lari daring Borobudur Marathon Virtual Challenge juga diselenggarakan pada hari itu dengan jumlah peserta 8.008 pelari.
”Luar biasa, Borobudur Marathon bisa mengadakan seperti Elite Race dan Tilik Candi. Ini memotivasi atlet-atlet untuk berlatih. Harapannya, ke depan, saya bisa diundang juga untuk Elite Race,” kata Irmansyah.
Irmansyah menambahkan, adanya ajang tersebut sekaligus mengobati kerinduan para pelari terhadap lomba lari luring. Sebab, menurut dia, banyak pelari yang menanti-nantikan ajang serupa. Di sisi lain, euforia untuk lomba lari jarak jauh juga cukup besar di Indonesia.
Di kategori putri, Chandra Dewi (38), peserta asal Sumatera Utara, berhasil menjadi yang tercepat. Catatan waktunya 1 jam 49 menit 53 detik. Peringkat kedua diraih Polniwati Salim dengan catatan waktu 1 jam 50 menit 4 detik dan peringkat ketiga dicapai oleh Siti Muawanah yang berhasil finis dalam waktu 1 jam 50 menit 11 detik.
Pelari Atikoh (kanan), istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, melaju pada putaran terakhir saat mengikuti lomba lari Bank Jateng Tilik Candi di kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (28/11/2021).
Berbeda dengan Irmansyah, Chandra sehari-hari bekerja sebagai seorang wiraswasta, bukan pelari profesional. Bagi dia, lari menjadi olahraga yang bersifat rekreasional. Olahraga tersebut telah ditekuninya sejak 2018.
”Senang banget ada event ini. Kalau latihan, tetapi enggak ada event, bisa malas-malasan. Ada event seperti ini jadi semangat. Bisa kenal banyak runner juga,” kata Chandra seusai lomba.
KOMPAS/Ferganata Indra Riatmoko
Direktur Keuangan Bank Jateng Dwi Agus Pramudya menyerahkan hadiah utama kepada pelari Chandra Dewi (tengah) yang menjuarai lomba lari Bank Jateng Tilik Candi di kompleks Candi Borobudur, Jawa Tengah, Minggu (28/11/2021). Dewi menjadi juara dengan catatan waktu 1 jam 49 menit 53 detik. Peringkat kedua diraih Polniwati Salim (kanan) dengan catatan waktu 1 jam 50 menit 4 detik dan urutan ketiga diraih Siti Muawanah (kiri) dengan catatan waktu 1 jam 50 menit 11 detik.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, secara umum, Bank Jateng Tilik Candi telah digelar sangat baik. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam ajang tersebut. Pihaknya berencana menggelar lagi ajang serupa agar para penikmat olahraga lari bisa semakin mendapat ruang dalam waktu-waktu mendatang.
”Saya lihat mereka senang sekali. Tentu saja ada banyak cerita menarik dari mereka semua. Ini akan kita siapkan berikutnya tahun depan. Mudah-mudahan pelari mendapatkan ruang,” kata Ganjar.