Ajang lari Borobudur Marathon akan terus dikembangkan dengan banyak inovasi. Upaya ini untuk memperluas jangkauan dan dampak kegiatan ini bagi warga.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Ajang lari Borobudur Marathon dijanjikan terus terselenggara dengan banyak inovasi dan kejutan baru. Seiring perkembangan situasi yang diharapkan semakin membaik, ajang lari ini direncanakan nantinya bisa melibatkan lebih banyak peserta.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan, ke depan, salah satu inovasi yang sudah dipikirkan adalah menambah kategori lari Borobudur Marathon, yang khusus dibuka untuk kelompok tertentu, seperti pelajar, ibu rumah tangga, atau warga lanjut usia.
”Dengan membuka kategori-kategori khusus ini, diharapkan ajang lari seperti Borobudur Marathon bisa menjadi wisata yang menyenangkan bagi banyak orang,” ujarnya saat ditemui di sela-sela acara lomba lari Bank Jateng Tilik Candi di Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (28/11/2021).
Dengan membuka tambahan kategori khusus, agar semakin menarik, nantinya juga perlu disiapkan hadiah sesuai kebutuhan kelompok tersebut, seperti hadiah beasiswa untuk kelompok pelajar.
Supriyatno juga mensyukuri Borobudur Marathon tahun ini terselenggara dengan baik di tengah pandemi. Pelaksanaan ajang lari ini bisa berjalan lancar dan semua yang terlibat tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Borobudur Marathon 2021 pun sudah dijalankan dengan inovasi dibandingkan tahun lalu. Jika tahun 2020 hanya digelar selama satu hari dan dibuka hanya untuk pelari elite, tahun ini Borobudur Marathon dilaksanakan dalam dua hari. Hari pertama, Sabtu (27/11/2021), digelar Borobudur Marathon Elite Race yang diikuti 42 pelari elite, sedangkan hari kedua, Minggu (28/11/2021), dilaksanakan Bank Jateng Tilik Candi yang diikuti 128 pelari dari masyarakat umum. Pada hari yang sama, sebanyak 8.008 pelari juga mengikuti ajang lari Borobudur Marathon Virtual Challenge (BMVC) dari daerah masing-masing.
Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan, Borobudur Marathon 2021 diselenggarakan dengan sangat hati-hati sesuai standar protokol kesehatan. Khusus untuk Bank Jateng Tilik Candi, salah satu upaya hati-hati dilakukan dengan memulai start lari secara bertahap. Setiap pelepasan diberi jeda 10 detik dan dibatasi hanya untuk tujuh pelari.
Borobudur Marathon, menurut dia, masih menjadi ajang lari yang diminati. Terbukti, saat membuka pendaftaran ajang Bank Jateng Tilik Candi, lebih dari 1.300 pelari langsung mendaftar. Namun, dengan memperhitungkan pembatasan peserta demi memenuhi protokol kesehatan, akhirnya, ajang ini hanya bisa diikuti oleh 128 orang.
Ke depan, dengan perkembangan situasi yang semakin membaik, diharapkan Borobudur Marathon juga bisa melibatkan lebih banyak peserta. ”Dengan mempertimbangkan minat masyarakat dan mengikuti perkembangan situasi, kami berharap pada tahun depan Borobudur Marathon bisa dibuka untuk lebih banyak peserta lari,” ujar Budiman.
Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An mengatakan, pihaknya berterima kasih atas kerja sama berbagai pihak dalam penyelenggaraan Borobudur Marathon 2021. ”Mudah-mudahan, situasi dan kondisi pun mendukung harapan kami untuk mengembangkan Borobudur Marathon menjadi ajang lari yang lebih baik lagi,” ujarnya.