Italia dan Portugal Akan Perebutkan Satu Tiket ke Qatar
Hanya salah satu dari Italia atau Portugal yang akan tampil di Piala Dunia Qatar 2022. Kedua tim berpeluang berduel pada laga final Grup C babak ”playoff” Piala Dunia 2022, Maret tahun depan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
ZURICH, JUMAT — Pengundian laga playoff Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa menghadirkan hasil yang mengejutkan sekaligus disayangkan para penikmat sepak bola dunia. Pasalnya, dua juara Piala Eropa dalam dua edisi terakhir, yaitu Italia dan Portugal, tergabung di Grup C, sehingga hanya salah satu dari kedua tim itu yang akan tampil di Qatar 2022.
Dalam hasil pengundian yang dipandu oleh Direktur Kompetisi FIFA Manolo Zubiria, Jumat (26/11/2021) malam WIB, di kantor pusat FIFA di Zurich, Swiss, terkonfirmasi tiga grup playoff untuk zona Eropa yang masing-masing akan memainkan dua laga semifinal dan satu partai puncak. Ketiga grup itu akan menentukan tim nasional peraih tiga tiket tersisa jatah Asosiasi Sepak Bola Uni-Eropa (UEFA). Semifinal playoff akan dilangsungkan pada 24 Maret 2022, sedangkan partai puncak akan dilaksanakan lima hari berselang atau 29 Maret 2022.
Perhatian utama dari hasil undian itu tertuju pada Grup C. Pada grup itu, Italia akan menghadapi Macedonia Utara, kemudian Portugal akan bertemu Turki di babak semifinal. Setelah itu, pemenang di dua laga itu akan bertemu di partai puncak untuk merebut satu tiket ke Piala Dunia 2022. Adapun pemenang duel Portugal menghadapi Turki didapuk sebagai tuan rumah laga final Grup C.
Apabila melihat kualitas materi pemain, laga Portugal melawan Italia tentu menjadi final impian bagi Grup C. Kedua tim adalah penguasa Eropa dalam dua edisi terakhir. Portugal menjadi juara Piala Eropa 2016, sedangkan Italia baru saja mengangkat trofi Piala Eropa 2020, Juli lalu, seusai menumbangkan Inggris dalam drama adu penalti di Stadion Wembley.
Dengan hasil undian itu, hanya Portugal atau Italia yang akan tampil di Qatar 2022. Lothar Matthaus, anggota timnas Jerman peraih Piala Dunia 1990, mengatakan, Portugal dan Italia sesungguhnya adalah dua tim yang memiliki peluang terbesar untuk lolos dari fase playoff. Akan tetapi, lanjutnya, hasil undian memaksa Qatar 2022 hanya bisa menyambut salah satu dari dua tim raksasa sepak bola dunia itu. Ia pun sangat menyesal akan melihat salah satu dari dua timnas itu tidak berpartisipasi di Piala Dunia tahun depan.
”Bagi saya, Grup C adalah grup yang paling ketat. Tidak hanya Italia dan Portugal, tetapi potensi kejutan juga bisa dihadirkan oleh Turki dan Macedonia Utara,” kata Matthaus, seperti dilansir laman FIFA.
Sementara itu, Pelatih Italia Roberto Mancini mengakui timnya, berada dalam bagan tersulit dalam fase playoff. Ia akan fokus mempersiapkan anak asuhannya untuk tampil dengan performa terbaik pada laga playoff, Maret 2022.
Ini adalah hasil undian yang sangat sulit bagi kami. Macedonia Utara adalah tim yang bagus, kemudian apabila menang, kami akan memainkan laga final di Turki atau Portugal. Mereka pun tim yang sangat kuat.
”Ini adalah hasil undian yang sangat sulit bagi kami. Macedonia Utara adalah tim yang bagus, kemudian apabila menang, kami akan memainkan laga final di Turki atau Portugal. Mereka pun tim yang sangat kuat,” ujar Mancini.
Setelah hanya membawa Italia finis di posisi kedua Grup C Kualifikasi Qatar 2022, Mancini berharap anak asuhannya tidak lagi melakukan kesalahan ketika tampil di laga playoff. Apalagi, Italia masih menyimpan trauma setelah gagal menembus Piala Dunia Rusia 2018 karena kalah dari Swedia di babak playoff. Sebelumnya, ”Gli Azzurri” tidak pernah absen dalam dua edisi Piala Dunia beruntun.
Pelatih Turki Stefan Kuntz tidak kehilangan harapan meskipun akan bersaing di Grup C. Menurut dia, skuad Turki memiliki bekal bagus menghadapi laga playoff karena tidak terkalahkan dalam tiga laga terakhir.
”Kami telah berkembang sangat baik dalam beberapa pekan sejak saya menangani tim ini. Saya berharap kami akan menghadirkan laga bersejarah bagi seluruh pendukung Turki,” ucap Kuntz yang melanjutkan estafet juru taktik Turki dari Senol Gunes, Oktober lalu.
Lawan Turki di babak playoff, Portugal, juga tidak ingin melepas kesempatan menyaksikan pesepak bola terbaiknya, Cristiano Ronaldo, mencatatkan penampilan terakhir di ajang Piala Dunia pada Qatar 2022. Sejak Ronaldo menembus timnas Portugal di Piala Eropa 2004, ”A Seleccao” tidak pernah absen di dua turnamen mayor antarnegara, yakni Piala Dunia dan Piala Eropa.
Pada Grup A, dua semifinal akan menghadirkan laga Skotlandia melawan Ukraina serta Wales kontra Austria. Pemenang duel Wales menghadapi Austria akan menjadi tuan rumah untuk laga final.
Bagi Wales, itu adalah kesempatan terbaik untuk mengulangi kenangan 63 tahun silam, tepatnya ketika skuad ”Si Naga” mencatatkan satu-satunya penampilan di Piala Dunia Swedia 1958. Kala itu, Wales gagal lolos ke babak perempat final karena hanya menduduki peringkat ketiga seusai bermain imbang di tiga laga Grup C.
Rob Page, Pelatih Wales, menganggap timnya memiliki peluang terbaik untuk mengakhiri penantian sejak 1958 untuk kembali berpentas di Piala Dunia. Pada babak penyisihan, Wales menduduki posisi kedua Grup E di bawah Belgia.
”Kami sebenarnya tidak menyangka bisa finis di peringkat kedua di fase grup. Dan, sekarang kami memiliki kesempatan untuk lolos ke Qatar 2022. Kami akan mengerahkan kemampuan terbaik,” ujar Page, dilansir laman FIFA.
Kemudian, Rusia versus Polandia dan Swedia versus Ceko akan mengisi laga semifinal di Grup B. Adapun tuan rumah untuk laga final Grup B ialah pemenang laga antara Rusia dan Polandia.
Pelatih Swedia Janne Andersson mengatakan, pengalaman merebut tiket Piala Dunia Rusia 2018 melalui jalur playoff menjadi modal berharga bagi timnya. Ia pun optimistis bisa merebut satu tiket ke Qatar dari Grup A.
”Kami telah membuktikan bisa lolos dari playoff dan kami tentu bisa melakukannya lagi kali ini. Tetapi, laga playoff tidak akan mudah,” ucap Andersson. (REUTERS)