Lupakan Kekalahan, “The Daddies” Fokus Kejuaraan Dunia
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan segera mengalihkan fokus untuk tampil pada Kejuaraan Dunia di Huelva, Spanyol, 12-19 Desember 2021, setelah tersingkir dari turnamen Indonesia Terbuka di Bali.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
BADUNG, KOMPAS-Dalam dua turnamen di Bali, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tersingkir pada babak-babak awal setelah dikalahkan pemain yang sama, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Pemain senior Indonesia berjulukan “The Daddies” itu segera mengalihkan fokus untuk tampil pada Kejuaraan Dunia.
Hendra/Ahsan disingkirkan Hoki/Kobayashi pada babak pertama turnamen SimInvest Indonesia Terbuka BWF World Tour Super 1000 di Bali International Convention Center, Rabu (24/11/2021). Ganda putra peringkat kedua dunia itu kalah, 21-23, 21-15, 15-21.
Sepekan sebelumnya, mereka bertemu pada babak kedua Daihatsu Indonesia Masters Super 750 yang juga berakhir dengan kekalahan Hendra/Ahsan, 21-11, 15-21 12-21. “Lawan memang bermain sangat bagus dan kami kesulitan mendapat poin setelah unggul 14-10 pada gim ketiga. Mereka pun mengalami kemajuan dibandingkan pertemuan-pertemuan sebelumnya karena pertahanan dan tenaga yang lebih kuat,” komentar Hendra.
Seperti dituturkan Hendra, dia dan Ahsan unggul 14-10 pada gim ketiga setelah momentum pada gim penentuan ini dimiliki kedua pasangan secara bergantian. Hoki/Kobayashi unggul lebih dulu 6-3, sebelum situasi berbalik menjadi 7-6 bagi keunggulan Hendra/Ahsan.
Ganda putra paling senior di Indonesia ini membuat selisih angka menjauh, menjadi 14-10, setelah tertinggal 9-10. Akan tetapi, setelah itu, perolehan angka mereka tertahan, sedangkan lawan bisa meraih delapan angka beruntun.
Pada momen tersebut, Ahsan meminta perawatan pada pinggang pada skor 14-12. Akibat rasa sakit itu, Ahsan pun kesulitan meloncat.
Pada situasi itu, Hoki/Kobayashi bisa mempertahankan momentum dengan perolehan angka yang cukup cepat. “Setelah menjuarai Indonesia Masters, kami memang cukup percaya diri,” ujar Hoki.
Tak hanya mengalahkan Hendra/Ahsan, ganda putra nomor satu Jepang setelah pensiunnya senior mereka, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dan Hiroyuki Endo, ini menaklukkan pasangan Indonesia lainnya ketika menjuarai Indonesia Masters. Mereka mengalahkan ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, pada final.
Bagi Hendra/Ahsan, hasil dari Indonesia Masters dan Indonesia Terbuka ini membuat mereka sulit mendapatkan tempat pada turnamen Final BWF yang akan berlangsung di tempat yang sama, 1-5 Desember. Ini adalah turnamen yang diiikuti delapan wakil terbaik dari setiap nomor berdasarkan penampilan pada tahun ini, termasuk juara Olimpiade Tokyo 2020. Berdasarkan daftar peringkat “Menuju Bali” yang dikeluarkan pada 23 November, Hendra/Ahsan berada pada peringkat ke-11.
Kami harus melupakan kekalahan ini dan Final BWF untuk mengalihkan fokus ke Kejuaraan Dunia. Ada sisa waktu dua minggu, semoga kami bisa bersiap sebaik mungkin.
“Kami harus melupakan kekalahan ini dan Final BWF untuk mengalihkan fokus ke Kejuaraan Dunia. Ada sisa waktu dua minggu, semoga kami bisa bersiap sebaik mungkin,” ujar Ahsan.
Untuk Kejuaraan Dunia yang akan berlangsung di Huelva, Spanyol, 12-19 Desember, Hendra/Ahsan berstatus sebagai juara bertahan. Gelar yang diperoleh di Basel, Swiss, dua tahun lalu, bahkan, menjadi gelar ketiga mereka setelah 2013 dan 2015.
“Kejuaraan Dunia adalah kejuaraan sangat penting, kami akan berusaha melakukan persiapan dan tampil sebaik mungkin,” kata Hendra.
Balas kekalahan
Dalam pertemuan sesama pemain Indonesia pada dua pertandingan ganda putra, Muhamamad Shohibul Fikri/Bagas Maulana mengalahkan Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevin Isfahani, 21-18, 22-20, sementara Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menang atas Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, 21-17, 22-20.
Hasil tersebut menjadi pembalasan kekalahan yang dialami Fikri/Bagas dan Fajar/Rian dari teman-teman mereka pada pertemuan sebelumnya. Fikri/Bagas dikalahkan Sabar/Reza pada Spanyol Masters, Mei, adapun Fajar/Rian kalah dari Leo/Daniel pada babak pertama Indonesia Masters, pekan lalu.
“Saya rasa, kali ini, kami lebih siap dari mereka. Apalagi, sudah tahu kelebihan dan kelemahan masing-masing karena berlatih bersama,” komentar Fikri.
Kedua pasangan tersebut menjadi bagian dari empat pasangan pelapis pada pelatnas utama ganda putra, selain Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Namun, Sabar/Reza tertinggal dari rekan-rekannya karena cedera.
Sabar misalnya, belum merasa nyaman dengan lututnya. “Masih suka terasa sakit dan masih ada trauma, terutama saat melakukan gerakan eksplosif. Ini masih jadi kendala saya untuk tampil dengan kemampuan terbaik,” kata Sabar.
Sementara, Fajar menilai, perbedaan penampilam mereka pada kali ini dibandingkan pekan lalu adalah ketenangan pada momen kritis. “Setelah kalah pada babak pertama pekan lalu, kami melakukan evaluasi dan berdiskusi, harus lebih tenang pada posisi tersebut. Ketika lawan menyamakan skor menjadi 20-20 pada gim kedua, memang sempat terpikir kejadian minggu lalu takut terulang, tetapi kami berusaha tenang,” kata Fajar.