Juventus berusaha tidak kehilangan poin saat bersua Chelsea di pertemuan kedua mereka di Liga Champions. Dengan begitu, takhta sebagai pemuncak Grup H bisa dipertahankan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TURIN, SENIN — Meski telah memastikan tempat di babak 16 besar Liga Champions Eropa, Juventus tetap mengincar poin penuh kala bersua Chelsea di Stadion Stamford Bridge, Rabu (24/11/2021) pukul 03.00 WIB. Kemenangan akan membuat Juventus menjaga takhta sebagai penguasa Grup H. Ambisi menjaga takhta itu ditopang catatan bagus ”Si Nyonya Besar” selama meladeni Chelsea.
Laga menghadapi Chelsea sebenarnya tak lagi menentukan bagi Juventus. Apa pun hasil laga tersebut, pasukan Massimiliano Allegri dipastikan melaju ke babak gugur Liga Champions. Namun, Allegri menginginkan para pemainnya tampil maksimal demi mengamankan puncak klasemen sehingga terhindar dari lawan berat di babak 16 besar.
Meskipun sudah lolos, tim ini tetap ingin mengamankan tempat pertama di grup.
”Meskipun sudah lolos, tim ini tetap ingin mengamankan tempat pertama di grup,” kata Allegri dikutip di laman resmi Juventus, Senin (22/11/2021).
Juventus saat ini memimpin klasemen sementara Grup H dengan perolehan 12 poin, hasil dari empat kali kemenangan. Si Nyonya Besar belum ternoda dengan kekalahan hingga sejauh ini.
Saat menghadapi Chelsea pada pertemuan pertama, September lalu, Juventus sukses merebut poin penuh untuk menjadi penguasa Grup H. Saat itu, Juventus unggul berkat gol semata wayang penyerang Federico Chiesa pada menit ke-46.
Kemenangan atas Chelsea itu menjadi modal bagus bagi Juventus menjelang pertemuan kedua tim di Stamford Bridge. Selain itu, dari lima pertemuan terakhir kedua tim, Juventus lebih unggul dengan dua kemenangan, dua kali imbang, dan sekali kalah menghadapi Chelsea.
Hanya saja, menghadapi Chelsea di kandang mereka tidak akan mudah bagi Juventus. Dalam sejarahnya, Juventus belum pernah merebut satu poin pun di Stamford Bridge. Apalagi Allegri saat ini tengah dipusingkan dengan cederanya sejumlah pemain penting, seperti Giorgio Chiellini, Federico Bernadeschi, Danilo, Mattia De Sciglio, dan Aaron Ramsey. Kehilangan De Sciglio, Danilo, dan Chiellini membuat pertahanan Juventus menjadi rentan. Allegri merasa kesulitan menemukan pengganti yang sepadan dengan mereka.
Akan tetapi, Allegri bisa sedikit tenang karena penyerang asal Argentina, Paulo Dybala, diperkirakan bisa tampil menghadapi Chelsea. Kehadiran Dybala bisa mempertajam daya gedor Juventus di lini depan. Dybala merupakan pencetak gol tersubur Juventus musim ini dengan enam gol dalam 11 penampilan.
”Saat ini, Paulo (Dybala) tidak bersama kami. Mudah-mudahan dia akan segera kembali beraksi,” kata Allegri kepada DAZN.
Di sisi lain, Chelsea minimal hanya butuh hasil imbang untuk bisa memastikan tempat di babak 16 besar Liga Champions Eropa. Walau Juventus kehilangan sejumlah palang pintu andalan, laga menghadapi Juventus tidak akan mudah mengingat mereka sedang dalam tren positif di Liga Italia. Di dua pertandingan sebelumnya, skuad asuhan Allegri memetik kemenangan atas Fiorentina dan Lazio.
Namun, Manajer Chelsea Thomas Tuchel optimistis anak asuhnya bisa merebut poin dari Juventus. Hal itu karena Chelsea adalah tim dengan kemampuan merata di semua lini. Gol-gol Chelsea datang dari semua sisi. Sebanyak 30 gol Chelsea di Liga Inggris musim ini dicetak oleh 15 pemain berbeda.
Selain aspek serangan, Tuchel memastikan mereka menjaga lini belakang dengan ketat dan disiplin. Itu terlihat dari catatan enam laga tanpa kebobolan dalam delapan laga terakhir Chelsea. Tidak hanya itu, Chelsea juga belum kebobolan lebih dari satu kali di semua kompetisi selama musim 2021-2022.
Oleh sebab itu, alih-alih mengincar hasil imbang, Chelsea berambisi merebut pimpinan Grup H. Untuk itu, Chelsea minimal harus mengalahkan Juventus dengan selisih lebih dari dua gol.
”Dengan finis di puncak, secara teori kami akan menerima lawan yang relatif lebih ringan di babak 16 besar,” demikian pernyataan tim Chelsea dikutip dari laman resmi mereka.