Liverpool menunjukkan bahwa Arsenal masih belum bisa menyetarakan diri dengan tiga tim terbaik di Liga Inggris musim ini. ”Si Merah” meraih tiga poin di Anfield yang bermanfaat untuk menjaga persaingan di papan atas.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
AP PHOTO/JON SUPER
Para pemain Liverpool, bek Trent Alexander-Arnold, sayap serang Mohamed Salah, dan bek tengah Virgil Van Dijk (dari kiri ke kanan), melakukan selebrasi seusal laga Liga Inggris antara Liverpool dan Arsenal di Stadion Anfield, Liverpool, Minggu (21/11/2021) dini hari WIB. Arsenal kalah telak, 0-4, dari tuan rumah.
LIVERPOOL, MINGGU — Arsenal membawa pulang pelajaran yang amat pahit dari lawatan ke markas Liverpool, Stadion Anfield, Minggu (21/11/2021) dini hari WIB. Kekalahan telak 0-4 dari ”Si Merah” kembali menegaskan level dan kualitas permainan Arsenal yang belum setara dengan tiga kandidat juara Liga Inggris edisi 2021-2022, yaitu Liverpool, Manchester City, dan Chelsea.
Anak asuhan Mikel Arteta telah berhadapan dengan tiga tim itu di musim ini. Hasilnya, Arsenal tidak hanya menelan kekalahan, tetapi juga gagal menciptakan gol. Sebelum tumbang empat gol tanpa balas di Anfield, ”Si Meriam” dihancurkan City, 0-5, di Stadion Etihad, 28 Agustus, serta tak berdaya ketika menjamu Chelsea di Stadion Emirates, 8 Agustus lalu. Dalam derbi sesama tim kota London itu, Arsenal kalah, 0-2.
Kekalahan dari Liverpool juga membuat Arsenal gagal memanfaatkan kesempatan untuk menembus posisi empat besar. Di sisi lain, hasil negatif itu mengakhiri rangkaian delapan laga tak terkalahkan yang telah dikemas Aaron Ramsdale dan kawan-kawan sejak September lalu.
Ramsdale, kiper Arsenal, mengakui, timnya gagal mengimbangi permainan menyerang Liverpool. Pemain Arsenal juga melakukan beberapa kesalahan dalam penguasaan bola dan keliru bereaksi ketika menghadapi bola mati.
AFP/PAUL ELLIS
Bek Arsenal, Takehiro Tomiyasu (kiri), dan penyerang Liverpool, Diogo Jota (kanan), berebut bola saat pertandingan Liga Inggris antara Liverpool dan Arsenal di Stadion Anfield, Liverpool, Minggu (21/11/2021) dini hari WIB. Arsenal kalah telak, 0-4, dari tuan rumah.
Kami membuat banyak kesalahan di babak kedua, tetapi itu hal normal dalam kehidupan dan sepak bola. Tetapi, Liverpool adalah salah satu tim top yang bisa menghukum Anda apabila melakukan kekeliruan di zona pertahanan sendiri.
”Kami membuat banyak kesalahan di babak kedua, tetapi itu hal normal dalam kehidupan dan sepak bola. Tetapi, Liverpool adalah salah satu tim top yang bisa menghukum Anda apabila melakukan kekeliruan di zona pertahanan sendiri,” kata Ramsdale, dilansir BBC seusai laga.
Meski menelan hasil negatif pertama dalam tiga bulan terakhir, Ramsdale menegaskan, kekalahan dari Liverpool tidak akan menentukan bagi prestasi dan peringkat akhir yang akan didapatkan timnya. Oleh karena itu, ia tetap optimistis bisa membawa kembali Arsenal bangkit di laga selanjutnya demi mewujudkan misi untuk menembus posisi zona Eropa yang diperuntukkan bagi tim di peringkat enam besar.
”Kami bersikap realistis karena sulit untuk menembus posisi di papan atas. Meski begitu, kami memiliki modal kemenangan beruntun setelah mengawali musim dengan buruk. Terpenting, kami ingin segera bangkit dan mempersiapkan diri lagi untuk menampilkan filosofi dan cara bermain sepak bola kami,” ujar penjaga gawang yang dibeli Arsenal dari Sheffield United, musim panas lalu.
AFP/PAUL ELLIS
Penyerang Liverpool, Diogo Jota (tengah), dikepung oleh dua pemain Arsenal, Thomas Partey (kiri) dan Ben White (kanan), saat berlangsung pertandingan Liga Inggris antara Liverpool dan Arsenal di Stadion Anfield, Liverpool, Minggu (21/11/2021) dini hari WIB. Jota mencetak gol kedua untuk Liverpool pada menit ke-52.
Menurut Mikel Arteta, gol pertama yang dicetak Liverpool melalui sundulan Sadio Mane pada menit ke-39 membuyarkan fokus dan konsentrasi anak asuhannya. Di babak kedua, lanjut Arteta, para pemain Arsenal tampil tidak sesuai instruksi dan harapannya sehingga Liverpool tidak kesulitan menambah tiga gol melalui sumbangan Diogo Jota (menit ke-52), Mohamed Salah (73), dan Takumi Minamino (77).
”Kami bisa mengimbangi mereka di babak pertama, tetapi selanjutnya kami tampil buruk selama 15 hingga 20 menit, yang membuat kami kehilangan segalanya dari laga itu. Hal itu menjadi pelajaran yang akan menjadi modal bagi kami untuk bangkit dan bereaksi positif di laga selanjutnya (melawan Newcastle United),” kata Arteta.
Sementara itu, dalam analisis laga di Sky Sports, Graeme Souness mengatakan bahwa penampilan tak terkalahkan Arsenal di delapan laga sebelum bertandang ke Anfield tidaklah istimewa. Pasalnya, Arsenal tidak menghadapi lawan yang berada di posisi empat besar. Mantan Manajer Newcastle United itu menilai, Si Meriam harus memperbaiki diri, terutama untuk menemukan strategi dan pendekatan permainan yang efektif, ketika menghadapi tim papan atas.
”Dengan segala rasa hormat saya kepada Arsenal, bagi saya, Arsenal tidak memiliki kualitas permainan yang mendekati Liverpool. Hasil laga di Anfield ini menjadi pengingat bahwa Arsenal masih akan kesulitan untuk menjadi penantang gelar juara (Liga Inggris),” ucap Souness.
AP PHOTO/JON SUPER
Penyerang Liverpool, Takumi Minamino, menggiring bola dalam pertandingan Liga Inggris antara Liverpool dan Arsenal di Stadion Anfield, Liverpool, Minggu (21/11/2021) dini hari WIB. Arsenal kalah telak, 0-4, dari tuan rumah. Minamino mencetak gol keempat pada menit ke-77.
Akibat tumbang di Anfield, Arsenal gagal memanfaatkan kesempatan untuk naik ke peringkat keempat. Hingga pekan ke-12, Arsenal masih berada di posisi kelima dengan 20 poin.
Dominan
Liverpool tampil amat dominan dalam laga di Anfield. Salah dan kawan-kawan membombardir pertahanan Arsenal selama lebih dari 90 menit pertandingan berlangsung. Secara total, Si Merah mengkreasikan 28 peluang dengan sembilan tembakan mengarah ke gawang Ramsdale. Adapun Arsenal hanya menghasilkan delapan tembakan.
Meski mencatatkan jumlah kebobolan terburuk sejak berseragam Arsenal, Ramsdale bermain tidak terlalu buruk. Ia melakukan lima penyelamatan krusial yang menghindarkan Si Meriam kalah dengan skor lebih memalukan.
Selain itu, permainan Liverpool yang mengutamakan dominasi penguasaan bola juga gagal diimbangi Arsenal. Sebanyak 63 persen bola dikuasai Si Merah. Liverpool menghasilkan 639 operan, sedangkan tim tamu hanya menciptakan 384 operan.
AFP/PAUL ELLIS
Penyerang Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang (kiri), dikawal ketat oleh gelandang Liverpool, Fabinho, saat pertandingan Liga Inggris antara Liverpool dan Arsenal di Stadion Anfield, Liverpool, Minggu (21/11/2021) dini hari WIB. Arsenal kalah telak, 0-4, dari tuan rumah.
Semua gol Liverpool yang diciptakan empat penyerang berawal melalui skema identik permainan Liverpool. Gol pembuka yang dicetak Mane diciptakan melalui sundulan memanfaatkan situasi tendangan bebas yang dieksekusi Trent Alexander-Arnold. Itu adalah gol ketujuh Si Merah dari peluang bola mati di Liga Inggris musim ini.
Kemudian, tiga permainan bola pendek yang memanfaatkan kedua sisi sayap menjadi kunci Liverpool menambah tiga gol. Bahkan, Minamino mencetak gol ke gawang Arsenal ketika baru 48 detik berada di lapangan setelah masuk menggantikan Jota pada menit ke-76.
”Kami belum menghadirkan performa terbaik, tetapi itu adalah penampilan yang sangat menguasai laga, dewasa, dan menarik. Saya menyukai semua gol yang kami ciptakan karena diawali permainan yang baik dan menciptakan masalah bagi pertahanan lawan,” kata Manajer Liverpool Juergen Klopp.
Dengan raihan tiga poin atas Arsenal, Liverpool untuk sementara naik ke posisi kedua dengan 25 poin. Mereka tertinggal empat poin dari Chelsea yang menguasai klasemen. (AFP)