Hujan Menggerus Tekanan Razgatlioglu Mengejar Gelar di Mandalika
Hujan lebat di Mandalika membawa angin segar bagi Toprak Razgatlioglu dalam perburuan gelar juara Superbike. Razgatlioglu akan juara meski perolehan poinnya tertinggal lima poin dari Jonathan Rea di balapan pertama.
Oleh
Agung Setyahadi
·4 menit baca
PUJUT, KOMPAS – Cuaca buruk yang membatalkan balapan pertama Kejuaraan Dunia Superbike di Sirkuit Mandalika seperti membawa kabar baik bagi kandidat juara, Toprak Razgatlioglu. Peluang juara pebalap tim Pata Yamaha with Brixx itu menjadi jauh lebih besar menyusul penundaan balapan pertama yang menyebabkan dibatalkannya balapan superpole.
Dengan poin maksimal untuk diraih berkurang dari 62 ke 50 poin, Razgatlioglu akan juara meskipun perolehan poinnya dalam balapan pertama di Mandalika, Minggu (21/11/2021) pukul 11.00 WITA, tertinggal lima poin dari pesaingnya Jonathan Rea.
Razgatlioglu saat ini memuncaki klasemen perbalap dengan keunggulan 30 poin atas Rea. Awalnya, pebalap asal Turki itu akan juara jika perolehan poin pada balapan pertama, Sabtu, unggul minimal tujuh poin dari Rea. Skenario itu berdasarkan jadwal tiga balapan yang menyediakan maksimal 62 poin. Balapan pertama dan kedua, masing-masing menyediakan 25 poin adapun superpole 12 poin.
Namun, balapan pertama dibatalkan karena hujan lebat yang mengguyur Sirkuit Mandalika menjelang bergulirnya balapan itu. Para pebalap yang sudah di garis start kembali ke garasi bersama dengan motor karena status start delayed box. Pengarah Balapan kemudian memutuskan balapan itu dihentikan dan dimundurkan ke Minggu. Perubahan jadwal ini membawa konsekuensi pembatalan balapan superpole.
"Posisi start untuk balapan 1 dan 2 WorldSBK akan mengikuti hasil superpole pada Sabtu pagi," bunyi pernyataan resmi WorldSBK.
Pembatalan balapan superpole ini mengubah peta persaingan juara, di mana sebelumnya Razgatlioglu hanya akan juara setelah balapan pertama jika unggul tujuh poin atau lebih. Jika kurang dari tujuh atau tertinggal dari perolehan poin Rea, Razgatlioglu harus menjalani balapan superpole dan balapan kedua untuk memastikan gelar juara dunia.
Bagi Rea, kehilangan balapan superpole bisa sangat merugikan dalam upayanya meraih gelar juara dunia ketujuh beruntun.
Kini, dengan dua balapan dan maksimal poin 50 untuk diraih, Razgatlioglu sudah pasti juara juara jika finis di depan Rea, di posisi berapa pun, dalam balapan pertama. Bahkan, pebalap berusia 25 tahun itu akan tetap juara meskipun perolehan poinnya tertinggal lima poin dari Rea, pebalap andalan Kawasaki Racing, di Mandalika.
Dalam skenario ini, Razgatlioglu akan juara meskipun dirinya finis kedua dan Rea finis terdepan. Kondisi yang sama berlaku seandainya Rea finis ketiga dan Razgatlioglu kelima. Jika perolehan poin Razgatlioglu tertinggal lebih dari lima poin, dia perlu memastikan juara dalam balapan kedua pada Minggu pukul 15.00 WITA. Namun, situasi akan berbalik jika pebalap Turki itu gagal meraih poin dalam balapan pertama.
Namun Razgatlioglu mengaku dirinya tidak terlalu senang penundaan balapan ini karena dia ingin menjalani balapan, bukan hanya mengejar gelar juara. "Saya tidak terlalu senang dengan ini karena ini (balapan) bukan hanya bagi diri saya, tetapi juga bagi pihak Jonathan. Kami bertarung di setiap balapan. Besok akan ada dua balapan panjang. Kita lihat saja besok seperti apa," ungkap dia.
"Kami tidak tahu kondisi cuaca besok seperti apa. Kami akan lihat besok karena ini musim yang aneh dalam WSBK. Besok, semua orang akan melihat pebalap mana yang akan juara," pungkas Razgatlioglu.
Razgatlioglu akan mengawali balapan dari posisi terdepan setelah mencetak waktu tercepat dalam babak kualifikasi yang disebut superpole dalam Superbike. Posisi kedua ditempati Rea, adapun posisi ketiga diisi pebalap Aruba.it Racing-Ducati, Scott Redding. Start dari baris depan dangat krusial di Mandalika karena sangat sulit mendahului di trek dengan tikungan-tikungan cepat itu.
Rea dirugikan
Bagi Rea, kehilangan balapan superpole bisa sangat merugikan dalam upayanya meraih gelar juara dunia ketujuh beruntun. "Ya, sudah pasti bukan kabar bagus karena itu menghilangkan satu peluang. Masih ada dua peluang lainnya. Tetapi, tentu saja, kami lebih tidak diuntungkan sekarang," ujar pebalap asal Irlandia Utara itu.
"Ketika hujan mulai turun saat keluar lintasan, saya berpikir ini merupakan peluang saya untuk meraih beberapa poin. Saya merasa cukup percaya diri dalam kondisi seperti itu. Tetapi, kondisi menjadi berbahaya. Banyak genangan di lintasan. Kami tidak tahu seperti apa kondisi trek secara keseluruhan karena semua pebalap tidak melihat itu. Tetapi, keputusan telah diambil dan kami akan memulai lagi besok," ungkap Rea menambahkan.
Direktur Eksekutif WSBK Gregorio Lavilla mengatakan, penundaan ini dilakukan karena ada sejumlah area yang kritis, tetapi bukan di trek. Itu bisa membahayakan pebalap jika ada kecelakaan. "Kami melakukan inspeksi di trek dan sayangnya hujan tidak reda meskipun tidak selebat sebelumnya. Area yang kritis sebenarnya bukan pada trek, tetapi di luar trek. Jika ada kecelakaan, itu akan menjadi masalah besar bagi pebalap. Sayangnya, kini kami harus menunda balapan hingga besok," ujarnya.