Indonesia Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia ”E-sports” 2022
Meski LADI masih disanksi WADA, Indonesia tetap ditunjuk sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Esports ke-14 di Bali pada 2022. KOI meyakini bahwa sanksi LADI segera dicabut sebelum ajang itu diselenggarakan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meski Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) masih dalam sanksi Badan Antidoping Dunia (WADA), Indonesia tetap ditunjuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia E-sports Federasi E-sports Dunia (IESF) ke-14 yang akan dilaksanakan di Bali, 20-27 November 2022. Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menjamin, sanksi yang diterima LADI bakal segera dicabut sebelum jadwal penyelenggaraan sehingga tidak berpengaruh terhadap keberlangsungan ajang tersebut.
”Gelaran ini akan dilaksanakan pada akhir tahun depan. Kami rasa waktu yang ada saat ini cukup untuk menyelesaikan masalah sanksi WADA kepada LADI. Kami percaya sanksi itu sudah dicabut sebelum ajang itu diselenggarakan,” ujar Ketua Umum KOI sekaligus Ketua Satgas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA Raja Sapta Oktohari dalam konferensi pers virtual seusai Rapat Umum Biasa IESF di Eliat, Jumat (19/11/2021).
Bagi Okto, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia E-sports 2022 sangat penting untuk terus memperkuat kepercayaan publik internasional kepada Indonesia, terutama di bidang olahraga. Itu sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang ingin menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat wisata olahraga dunia.
Sejak awal, Presiden meminta Indonesia lebih banyak menjemput kejuaraan internasional ke dalam negeri. Salah satu yang paling kami incar, yakni e-sports. Sebab, olahraga ini jangkauannya sangat luas.
”Sejak awal, Presiden meminta Indonesia lebih banyak menjemput kejuaraan internasional ke dalam negeri. Salah satu yang paling kami incar ialah e-sports. Sebab, olahraga ini jangkauannya sangat luas. Melalui ini, kita bisa lebih gencar mempromosikan dan membuktikan bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik gelaran olahraga dunia,” katanya.
Ketua Harian Pengurus Besar E-sports Indonesia Bambang Sunarwibowo menyampaikan, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia E-sports 2022 atau kedua setelah 2016 merupakan momentum untuk kian mengembangkan pembinaan pemain sekaligus industri e-sports nasional. Apalagi Indonesia memiliki 45 juta pemain e-sports atau salah satu terbesar di dunia.
”Industri e-sports sangat potensial untuk mendukung program sports tourism Indonesia. Kita bisa kolaborasikan kegiatan olahraga ini dengan sektor pariwisata. Ini bisa menjadi salah satu solusi kebangkitan wisata ataupun ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19,” terangnya.
Presiden IESF Vlad Marinescu mengatakan, Indonesia secara resmi mengajukan diri sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia E-sports 2022 sejak empat bulan lalu. Indonesia bersaing dengan tujuh negara lainnya. Ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon tuan rumah, terutama kepastian ajang bisa berjalan dengan lancar dan aman.
Namun, dari delapan proposal yang masuk, Indonesia lebih profesional atau meyakinkan. Untuk itu, IESF menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah gelaran tahunan yang pertama diselenggarakan di Taebaek, Korea Selatan, pada 2009 tersebut. Direncanakan, kejuaraan itu dilaksanakan di Nusa Dua, Bali.
”Bali sangat ideal untuk menjadi tuan rumah ajang ini. Belum lagi, Indonesia mempunyai iklim e-sports yang luar biasa dan telah berkembang sejak lama. Kami yakin dengan budaya orang Indonesia yang bersahabat, gelaran ini bisa berlangsung dengan berkualitas dan lancar,” ungkapnya.
Sekretaris Jenderal IESF Boban Totovski menjelaskan, ada sekitar 120 negara dengan 1 juta pemain profesional yang mengikuti kualifikasi nasional Kejuaraan Dunia Esports 2022 di negara masing-masing selama Januari-Mei 2022. Setelah terpilih sebagai yang terbaik di negaranya, pemain itu bakal mengikuti kualifikasi regional selama Juli-September.
Semua yang terbaik dari regional masing-masing terpilih mengikuti ajang tersebut tahun depan. ”Untuk gim yang ditandingkan, kami akan memutuskannya pada akhir tahun ini atau awal tahun depan. Kalau gim sudah ditentukan, barulah kualifikasi itu bergulir,” jelasnya.
Sekretaris Jenderal Federasi Esports Asia Tenggara (SEAEF) Samart Benjamin Assarasakorn menuturkan, pihaknya siap mendukung Indonesia agar bisa melangsungkan Kejuaraan Dunia Esports 2022 yang berkelas dan bisa menjadi standar baru untuk penyelenggaraan gelaran e-sports internasional di masa selanjutnya. ”Kesuksesan Indonesia terpilih sebagai tuan rumah ajang ini turut menjadi bukti bahwa ASEAN adalah regional yang siap melaksanakan turnamen e-sports kelas dunia,” pungkasnya.