Duel ”Super Klasik” Imbang, Argentina Susul Brasil Lolos ke Qatar
Argentina memastikan satu tempat di Piala Dunia 2022. Setelah lolos ke Qatar, skuad ”La Albiceleste” masih memiliki misi untuk tak terkalahkan di babak kualifikasi.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
SAN JUAN, RABU — Hasil imbang 0-0 dalam laga kontra Brasil di Stadion San Juan Del Bicentenario, Rabu (17/11/2021) pagi WIB, cukup bagi Argentina untuk menyegel satu tempat ke Piala Dunia 2022. ”La Albiceleste”, julukan Argentina, menjadi tim kedua setelah Brasil yang memastikan tempat untuk berpartisipasi di Qatar dari zona Amerika Selatan atau Conmebol.
Keberhasilan Lionel Messi dan kawan-kawan mencapai target menembus putaran final Piala Dunia 2022 terbantu oleh kekalahan yang diderita Chili dan Uruguay pada laga ke-14. Hasil negatif itu membuat dua tim besar di Amerika Selatan tersebut tidak bisa mencapai poin yang telah dimiliki Argentina. Setelah menjalani 14 laga, Argentina telah mengoleksi 29 poin, sedangkan Chile dan Uruguay yang masing-masing berada di peringkat enam dan tujuh baru memiliki 16 poin. Dengan sisa empat laga di babak Kualifikasi Qatar 2022, poin maksimal yang bisa didapatkan kedua negara itu ialah 28 poin.
Posisi Argentina di posisi kedua pun hanya bisa digusur oleh Ekuador yang berada di peringkat ketiga dengan 23 poin. Pasalnya, dua tim di posisi keempat dan kelima, yaitu Kolombia dan Peru, hanya bisa mengumpulkan poin maksimal 29 poin dari empat laga tersisa. Apabila Argentina kalah di empat laga tersisa, kedua tim itu juga mustahil menggeser posisi Argentina karena kalah mutlak dalam perhitungan selisih gol. ”La Albiceleste” memiliki selisih gol +14, Kolombia mencatatkan selisih gol -1 , dan Peru memiliki catatan selisih gol -5. Adapun dari zona Conmebol hanya empat tim teratas melaju langsung ke Qatar, lalu satu tim di peringkat lima akan menjalani laga play off.
Pelatih Argentina Lionel Scaloni bangga dengan capaian timnya yang telah memastikan satu tempat ke Qatar di akhir tahun ini. Menurut dia, raihan empat poin dalam dua laga di bulan ini melawan Uruguay dan Brasil adalah bukti anak asuhannya kian matang sebagai sebuah tim.
Memastikan lolos ke putaran final ketika masih menyisakan banyak laga di babak kualifikasi adalah sesuatu yang patut kami banggakan. Sebab, kami menghadapi lawan-lawan tangguh di babak kualifikasi ini.
”Memastikan lolos ke putaran final ketika masih menyisakan banyak laga di babak kualifikasi adalah sesuatu yang patut kami banggakan. Sebab, kami menghadapi lawan-lawan tangguh di babak kualifikasi ini,” kata Scaloni dilansir laman Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA).
Meskipun telah memastikan akan tampil di Piala Dunia ke-18, Scaloni masih menyimpan satu misi untuk anak asuhannya. Ia ingin menjadi juru taktik pertama yang membawa Argentina tidak terkalahkan di babak Kualifikasi Piala Dunia. Pada Kualifikasi Qatar 2022, Argentina bersama Brasil menjadi tim yang belum terkalahkan. Di sisi lain, Argentina juga belum terkalahkan dalam 27 laga beruntun.
”Dalam waktu dekat kami ingin mencapai satu mimpi lainnya. Setelah meraih trofi (Copa America) dan lolos ke Piala Dunia, selanjutnya kami berambisi tidak terkalahkan di babak kualifikasi,” ucapnya.
Lebih dominan
Pada laga melawan Brasil yang dikenal dengan sebutan ”superklasik”, Argentina berusaha tampil lebih dominan sejak menit awal. Kembalinya sang kapten, Messi, dalam daftar 11 pemain inti memberikan tambahan kepercayaan diri bagi skuad Argentina. Apalagi Brasil tampil pincang tanpa kehadiran Neymar Jr.
Penampilan Argentina berbeda dibandingkan dengan duel terakhir kedua tim di final Copa America 2021, 11 Juli lalu. Kala itu, anak asuhan Scaloni lebih banyak menunggu serangan Brasil dan mengandalkan serangan balik. Dalam pertandingan di San Juan, Argentina mengambil inisiatif serangan, sedangkan tim berjuluk ”Selecao” tampil lebih pasif dengan menerapkan zona pertahanan rendah.
Kondisi itu membuat Argentina unggul persentase penguasaan bola dengan catatan 56 persen kontra 44 persen. Selain itu, Argentina memiliki tujuh kesempatan tendangan sudut, sedangkan Brasil sama sekali tidak mendapatkan tendangan sudut selama 90 menit laga berlangsung.
Meski begitu, Argentina kesulitan menembus lini pertahanan Brasil yang dipimpin duet bek tengah, Marquinhos dan Eder Militao. Dari sembilan tembakan yang diciptakan ”La Albiceleste”, hanya tiga tendangan yang tepat sasaran. Salah satu peluang terbaik Argentina didapatkan Messi pada menit 90+1. Tembakan kaki kiri Messi masih bisa ditangkap oleh kiper Brasil, Alisson Becker.
Sementara itu, lini depan Brasil tampil tidak buruk untuk memanfaatkan setiap serangan balik demi mengancam gawang Argentina. Trisula penyerang muda yang diisi Vinicius Junior, Matheus Cunha, dan Raphael bisa menghasilkan dua tembakan tepat sasaran. Dalam laga itu, ”Selecao” juga secara total menghasilkan sembilan peluang.
Gelandang Brasil, Fred, menganggap timnya bermain sangat baik untuk meredam setiap tekanan Argentina. Menurut dia, para pemain Brasil tampil tenang sehingga bisa membawa pulang poin yang berharga dari Argentina.
”Laga berjalan sulit seperti yang telah kami prediksi. Akan tetapi, kami bisa menjalankan instruksi pelatih dan senang bisa meraih poin untuk menjaga posisi puncak,” ujar pemain Manchester United itu seperti dikutip O Globo.
Bagi Tite, Pelatih Brasil, duel melawan Argentina sudah setara dengan laga di putaran final Piala Dunia. Hal itu didasari kualitas lawan dan tekanan yang dimiliki anak asuhannya, baik secara taktik maupun mental.
”Ini adalah pertunjukan laga yang luar biasa dengan mempertaruhkan gengsi dan kualitas kedua tim sama kuat. Hasil imbang adil bagi masing-masing tim,” tutur Tite dilansir laman Federasi Sepak Bola Brasil (CBF).