Argentina selangkah lagi menyegel tiket ke Piala Dunia 2022. Kemenangan atas Uruguay membuat ”La Albiceleste” hanya butuh kemenangan kontra Brasil, Rabu nanti, untuk tampil di Qatar.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MONTEVIDEO, SABTU — Meskipun bermain di bawah tekanan Uruguay pada laga ke-13 Kualifikasi Piala Dunia 2022, Sabtu (13/11/2021) pagi WIB, di Stadion Campeon del Siglo, Montevideo, Argentina tetap mampu membawa tiga poin penting. ”La Albiceleste” hanya membutuhkan gol tunggal dari Angel Di Maria pada menit ketujuh untuk menyegel tiket kedua ke Qatar dari zona Amerika Selatan atau Conmebol.
Berkat tiga poin dari lawatan ke Montevideo, Argentina memperpanjang rekor tak terkalahkan dalam 26 pertandingan. Lionel Messi dan kawan-kawan menjaga posisi kedua dengan perolehan 28 poin. Argentina tertinggal enam poin dari Brasil di urutan pertama, lalu unggul delapan poin atas Ekuador di posisi ketiga.
La Albiceleste hanya butuh satu lagi kemenangan saat menjamu Brasil, Rabu (17/11/2021) mendatang, dan salah satu dari tiga tim, yaitu Chile, Kolombia, dan Uruguay gagal menang di laga ke-14, untuk menyegel tiket ke Qatar 2022.
Ketiga tim tersebut masing-masing menduduki posisi empat hingga enam dengan sama-sama memiliki 16 poin. Adapun Brasil telah memastikan diri tampil di Piala Dunia 2022 karena memimpin klasemen dengan 34 poin.
Dengan kondisi itu, jatah tiket langsung ke Qatar 2022 hanya tersisa tiga tim yang berada di posisi dua hingga empat. Adapun tim yang berada di posisi kelima dari zona Conmebol akan menjalani laga playoff.
”Kami senang dengan hasil yang didapatkan (kontra Uruguay). Tiga poin ini mendekatkan kami dengan target lolos ke Piala Dunia 2022,” ucap bek Argentina, Nicolas Otamendi, seusai laga.
Tanpa Messi
Untuk pertama kali pada babak Kualifikasi Qatar 2022, Pelatih Argentina Lionel Scaloni tidak menurunkan sang kapten, Messi, sejak menit awal. Bintang asal Paris Saint-Germain itu belum pulih sepenuhnya dari cedera yang dirasakannya di lutut.
Messi memang diturunkan pada menit ke-60 untuk menggantikan Giovani Lo Celso. Tetapi, pemain bernomor 10 itu tidak memberikan dampak signifikan bagi timnya. Ia hanya menghasilkan sebuah tembakan melayang di udara pada menit 90+3.
Tanpa Messi yang masih belum fit, Scaloni menurunkan Paulo Dybala untuk menemani Lautaro Martinez dan Di Maria dalam skema trisula lini depan. Itu adalah penampilan pertama Dybala sebagai pemain inti di timnas Argentina sejak menghadapi Uruguay pada laga persahabatan, 18 November 2019 lalu.
Performa penyerang Juventus itu tidak terlalu mengecewakan. Dybala memotong operan bek sayap Uruguay, Joaquin Piquerez, tepat di depan kotak penalti lawan. Bola pun bisa dikuasai oleh pemain berusia 27 tahun itu yang kemudian memberikan operan kepada Di Maria yang telah berada di dalam kotak penalti tim tuan rumah.
Kami senang dengan hasil yang didapatkan. Tiga poin ini mendekatkan kami dengan target lolos ke Piala Dunia 2022.
Hanya butuh satu sentuhan, Di Maria menyepak bola melengkung dengan kaki kiri bagian dalam ke arah pojok kanan gawang yang yang tidak bisa ditepis Fernando Muslera, kiper Uruguay. Argentina pun unggul cepat ketika laga baru berjalan tujuh menit. Itu adalah satu-satunya tembakan mengarah ke gawang yang dihasilkan pemain ”La Albiceleste” pada babak pertama.
Kiper Argentina, Emiliano Martinez, mengakui timnya tidak tampil baik di Montevideo. Meski demikian, ia memuji penampilan tak kenal menyerah rekan-rekannya yang mampu menjaga keunggulan selama 84 menit pertandingan.
”Ketika tidak bermain baik, terpenting bagi kami untuk tetap menang. Kemenangan hari ini adalah langkah besar karena kami mendapatkannya melalui kerja keras,” ucap kiper Aston Villa itu.
Pernyataan Martinez itu memang terlihat di atas lapangan hijau. Argentina memang memegang kendali penuh penguasaan bola melalui persentase 64 persen kontra 36 persen, tetapi La Albiceleste selalu gagal menembus lini pertahanan Uruguay yang dipimpin Diego Godin.
Selama 90 menit, Argentina hanya menghasilkan tujuh tembakan yang tiga di antaranya tepat sasaran. Hal itu amat kontras dengan total 19 tembakan yang dihasilkan Uruguay.
Tim tuan rumah sejatinya memiliki dua peluang emas pada enam menit terakhir waktu normal. Peluang pertama didapatkan penyerang pengganti, Agustin Alvarez, yang berdiri tanpa kawalan untuk menanduk umpan sepakan bebas Piquerez. Sayang, sundulan Alvarez pada menit ke-84 masih tipis di atas mistar gawang Argentina.
Dua menit berselang, Alvarez kembali mendapat peluang untuk menyamakan kedudukan. Kali ini, tembakannnya bisa diantisipasi oleh Martinez.
Scaloni menuturkan, timnya gagal tampil dengan performa terbaik karena penampilan ngotot yang ditunjukkan skuad Uruguay. Tekanan yang diberikan pemain Uruguay di lini tengah, lanjut Scaloni, membuat Argentina hanya bisa memainkan bola di lini tengah tanpa mampu memberikan bola-bola matang untuk pemain depan.
”Saya tidak terkejut dengan penampilan luar biasa Uruguay yang menyulitkan kami untuk mengalirkan bola ke lini depan. Kami beradaptasi jalannya pertandingan dengan sangat baik, ini adalah tanda yang bagus dan penting bagi kami sebagai sebuah tim,” ujar Scaloni dilansir laman Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA). (AFP)