Atlet bulu tangkis Indonesia mulai menjalani latihan di lapangan dalam ”gelembung” di Westin Resort, Nusa Dua, Bali, setelah mengikuti rangkaian turnamen di Eropa selama dua bulan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Memasuki hari kedua berada dalam ”gelembung” di Westin Resort, Nusa Dua, Badung, Bali, atlet bulu tangkis Indonesia mulai menjalani latihan di lapangan. Latihan tersebut ditujukan untuk menjaga fisik dalam kondisi tubuh masih lelah setelah berada di Eropa selama dua bulan.
Latihan dilakukan di lapangan latihan yang dibuat semipermanen di sekitar tempat pertandingan di Bali International Convention Center, Jumat (12/11/2021), dengan sesi latihan satu jam untuk setiap nomor. ”Latihan hari ini untuk menjaga kondisi saja karena badan masih lelah setelah dari Eropa. Saya masih merasa jetlag,” kata pemain ganda putra Mohammad Ahsan.
Ahsan bersama sebagian besar pemain Indonesia tiba di Jakarta pada 9 November setelah bertanding dalam berbagai kejuaraan di Eropa. Tim Merah Putih bertanding di antaranya dalam ajang Piala Sudirman, Piala Thomas dan Uber, Perancis Terbuka, dan Hylo Terbuka Jerman selama delapan pekan sejak akhir September.
Sebagian anggota tim langsung bertolak ke Bali pada 9 November malam, sebagian lagi pada 10 November dengan menggunakan pesawat carter dari Jakarta. Semua pemain diharuskan tiba di dalam ”gelembung” pada 10 November.
Saya juga masih jetlag. Selalu bangun sekitar pukul 04.00, setelah itu tidak bisa tidur lagi. Jadi, hari ini masih latihan ringan untuk menjaga kondisi tubuh.
”Saya juga masih jetlag. Selalu bangun sekitar pukul 04.00, setelah itu tidak bisa tidur lagi. Jadi, hari ini masih latihan ringan untuk menjaga kondisi tubuh,” kata pemain ganda campuran Melati Daeva Oktavianti.
Meski lelah, setiap pemain terhibur dengan berbagai fasilitas yang dibuat di dalam ”gelembung”. Apalagi, peraturan di ”gelembung” Nusa Dua ini tidak seketat ketika berlangsungnya tiga turnamen di Bangkok, Thailand, pada Januari.
Thailand Terbuka I dan II serta Final BWF 2020 digelar di ”gelembung” Bangkok yang mengharuskan pemain hanya berada di kamar hotel dan tempat pertandingan. ”Di sana, peraturan sangat ketat. Kami bahkan tidak boleh mengunjungi kamar atlet meski berasal dari satu negara. Tetapi, semua tinggal di dalam satu hotel, termasuk polisi yang menjaga. Adapun di sini, sepertinya banyak juga yang tinggal di luar Westin,” kata pelatih tunggal putra Malaysia, Hendrawan.
Ini berbeda dengan di Nusa Dua yang memperbolehkan atlet berkegiatan di luar kamar. Banyak pemain, bahkan, membawa keluarga mereka tinggal di dalam ”gelembung”, seperti Ahsan, Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan, dan Viktor Axelsen.
”Setidaknya dengan berbagai fasilitas dan ada keluarga, itu bisa menghibur. Apalagi, setelah dua bulan kami tidak bertemu. Kalau sekarang tidak berkumpul dengan keluarga, mungkin akan lebih lama lagi kami tidak ketemu,” tutur Ahsan.
Selain berlatih di lapangan latihan, atlet memanfaatkan tempat latihan kebugaran dengan penggunaan maksimal oleh empat orang guna menjaga protokol kesehatan pandemi Covid-19. Atlet lainnya, seperti Kento Momota, Akane Yamaguchi, dan kawan-kawan dari Jepang, memanfaatkan luasnya kompleks Westin dengan joging di sekitar hotel.
Pada hari kedua di dalam gelembung dilakukan tes PCR untuk semua partisipan kejuaraan. Ini menjadi tes pertama sebelum tes kedua dilakukan sehari menjelang berlangsungnya Daihatsu Indonesia Masters, 16-21 November.
Selain Indonesia Masters yang berkategori BWF World Tour Super 750, Festival Bulu Tangkis Indonesia menggelar SimInvest Indonesia Terbuka Super 1000. Rangkaian turnamen ditutup Final BWF 2021 yang akan diikuti delapan pemain terbaik dari setiap nomor. Selain juara Olimpiade Tokyo 2020, tujuh pemain lain adalah mereka yang berperingkat terbaik berdasarkan Daftar Peringkat Menuju Bali yang dihitung dari penampilan selama 2021.