Indonesia kini berada dalam radar olahraga dunia sejak Sirkuit Mandalika masuk dalam agenda World Superbike dan MotoGP. Maka itu, penting untuk menjaga citra Mandalika maupun penyelenggaraan olahraga di sana.
Oleh
agung setyahadi
·3 menit baca
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Meski telah dilarang, namun pengunjung atau wisatawan kawasan Mandalika tetap nekat naik ke tribun penonton yang sedang dibangun untuk melihat lebih dekat Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (7/11/2021). Selain membahayakan keselamatan mereka, tindakan pengunjung itu juga mengganggu pembangunan fasilitas pendukung sirkuit yang ditargetkan selesai sebelum ajang World Superbike pada 19-21 November 2021 mendatang.
JAKARTA, KOMPAS - Sirkuit Internasional Mandalika membawa Indonesia dalam sorotan dunia menyusul kepastian trek di Nusa Tenggara Barat itu sebagai lokasi balap Kejuaraan Dunia Superbike 2021 dan MotoGP mulai 2022. Upaya menjadikan Mandalika sebagai country branding (citra negeri) menuntut pembenahan perilaku para individu yang terlibat.
Penyebaran video dan foto saat pemeriksaan kargo tim-tim peserta Asia Talent Cup dan Superbike, Rabu (10/11/2021), telah mencoreng citra Mandalika dan Indonesia. Pembukaan peti kargo tim Aruba.It Racing-Ducati ketika itu dinarasikan di media sosial sebagai tindakan ilegal dan memalukan.
Media olahraga grup Red Bull Media House, Speedweek, menyindir, kejadian itu hanya pernah terjadi sebelumnya di negara-negara dunia ketiga, empat dekade silam. Terkait hal itu, Mandalika Grand Prix Association (MGPA), penyelenggara lokal balapan, menegaskan video dan foto itu diambil pihak luar saat dilakukannya proses custom clearence oleh Bea Cukai, freight forwarder, MGPA, dan perwakilan Dorna (pemegang hak komersial MotoGP dan Superbike).
Proses itu seharusnya tidak menjadi bahan konsumsi publik untuk mencegah pelanggaran pencurian desain atau teknologi. ”Sangat disayangkan, saat pemeriksaan dilakukan, ada pihak yang tidak berkepentingan dan tidak mengerti proses yang berlangsung. (Ia) mengambil gambar dan menyebarkannya dengan isi berita yang tidak sesuai,” ujar Direktur Strategi dan Komunikasi MGPA Happy Harinto, Kamis (11/11/2021).
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Sebuah video yang memperlihatkan pembongkaran boks tim Ducati viral di dunia maya seperti terlihat Kamis (11/11/2021). Kejadian itu diprotes berbagai pihak dan membuat pihak World Superbike menyelesakan kejadian itu.
Ia menjamin proses pemeriksaan bea cukai itu telah sesuai prosedur berlaku. ”Ini event sangat penting, membawa nama negara ke dunia. Maka, kami berusaha tertib,” tegas Happy.
Kejadian itu telah dikomunikasikan MGPA ke pihak Dorna. Mewakili Dorna, Direktur Eksekutif Superbike Gregorio Lavilla menilai, kejadian yang viral di jagat maya itu disebabkan tingginya antusiasme menyambut Superbike yang terakhir kali digelar di Indonesia pada 1997 silam di Sirkuit Sentul, Bogor.
Menjaga kepercayaan
”Sudah lebih dari dua dekade negara kita tidak menggelar balap motor berkelas internasional. Tidak mudah mendapatkan kepercayaan itu (menggelar balap internasional),” ujar Ricky Baheramsjah, Direktur Utama MGPA yang aktif melobi Dorna dan FIM (Federasi Balap Sepeda Motor Internasional) agar menerima Indonesia sebagai penyelenggara MotoGP.
”Maka itu, kami mengajak semua pihak agar bersama-sama menjaga nama baik Indonesia dan menjaga kepercayaan yang telah diberikan ke kita dengan saling menjaga dan mendukung kelancaran event ini,” ungkap Ricky kemudian.
[embed]https://youtu.be/_P9LrWRPcbA[/embed]
Balap motor kelas dunia jadi ujung tombak pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang berbasis wisata olahraga. Kawasan ini berpotensi besar menjadi tujuan wisata internasional dengan fasilitas yang lengkap dan bentang alam yang indah. Ada lima pantai di kawasan itu, yaitu Tanjung Aan, Kuta Mandalika, Seger, Serenting dan Gerupuk.
Jangkauan luas
Potensi itu dipromosikan melalui gelaran Superbike dan MotoGP yang disiarkan secara langsung di lebih dari 200 negara. Berdasarkan data Dorna pada 2020, setiap seri MotoGP ditonton 432 juta rumah tangga melalui televisi berbayar.
Sangat disayangkan, saat pemeriksaan dilakukan, ada pihak yang tidak berkepentingan dan tidak mengerti proses yang berlangsung. (Ia) mengambil gambar dan menyebarkannya dengan isi berita yang tidak sesuai. (Happy Harinto)
MotoGP juga menjangkau 30 juta penggemar melalui media sosial serta platform digital dengan 12,2 miliar impresi, 3 miliar penonton video, dan 2,5 miliar menit menonton. MotoGP juga diikuti oleh 13,9 juta penggemar di Facebook, 10,2 juta di Instagram, 2,7 juta di Twitter, 3,7 juta subscribers di Youtube, dan 465 ribu pengikut di Tik Tok.
"Itu akan menciptakan country branding. Hal terpenting, mereka (wisatawan asing) akan tertarik untuk datang ke Indonesia mengunjungi Mandalika. Tidak harus untuk MotoGP atau Superbike, tetapi untuk wisata. Itu merupakan efek berganda yang diperhitungkan oleh seluruh negara penyelenggara MotoGP," ungkap Ricky.