Kebutuhan Logistik World Superbike Tiba di Mandalika
Dua minggu menjelang balapan, seluruh logistik ajang World Superbike di Sirkuit Mandalika telah tiba. Logisitik tersebut dikirim langsung dari Doha, Qatar dalam dua kali pengiriman.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
PRAYA, KOMPAS - Kurang dua pekan jelang ajang balap motor World Superbike di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, berbagai kebutuhan balapan terus dipersiapkan. Termasuk logistik pembalap dan tim yang telah tiba di Mandalika.
Kedatangan logistik balapan World Superbike tiba di Bandara Internasional Lombok dalam dua tahap yakni pada Senin (8/11/2021) malam dan Selasa (9/11) siang. Logistik tim dan panitia didatangkan dari Bandara Internasional Hamad di Doha, Qatar.
General Manager Bandara Lombok Nugroho Jati di area kargo Bandara Lombok mengatakan, seluruh logistik diangkut menggunakan pesawat kargo Boeing 777 Freighter milik maskapai Qatar Airways.
Pada Senin, logistik balapan diangkut menggunakan pesawat Boeing 777 Freighter dengan nomor penerbangan QR8356. Pesawat tersebut mendarat pada pukul 23.01 WITA. Satu hari kemudian, pesawat dengan nomor penerbangan QR8872 membawa logistik gelombang kedua mendarat pada pukul 14.15 Wita.
Menurut Jati, total kargo yang tiba masing-masing sekitar 100 ton. Berdasarkan surat muatan udara atau airway bill yang mereka terima, isi kargo terdiri dari mesin, suku cadang, termasuk motor, serta barang-barang lain yang untuk kebutuhan World Superbike.
Menurut Jati, setelah bongkar muat, seluruh logistik kemudian diangkut menggunakan truk tronton ke Sirkuit Mandalika. Jaraknya dari bandara sekitar 17,6 kilometer melalui jalur bypass Bandara Lombok-Mandalika.
Pantauan Kompas di Sirkuit Mandalika pada Selasa pagi, logistik yang tiba pada Senin malam ditempatkan di sebelah barat Pit Building atau di utara race control. Logistik tersebut masih belum dibongkar.
Sejak Selasa pagi, panitia Superbike yang telah berada di Mandalika terlihat sibuk mengecek logistik tersebut. Sekitar pukul 10.00, logistik itu kemudian dipindahkan satu persatu menggunakan forklift atau truk garpu ke area pit building.
Sementara itu, di Bandara Lombok, kedatangan logistik Superbike tahap kedua berjalan lancar. Setelah mendarat, pesawat kargo milik Qatar Airways langsung diarahkan ke area kargo di sisi barat bandara.
Sekitar pukul 14.40 Wita, bongkar muat dimulai. Lalu logistik tersebut dinaikkan ke truk tronton yang telah berada di bandara sejak pagi. Setelah itu, truk berangkat menuju Sirkuit Mandalika.
Direktur Operasional Dorna Sports Carles Jorba dalam siaran resmi Pemerintah Provinsi NTB menjelaskan, distribusi logistik World Superbike dan MotoGP, bukan hanya memindahkan semua material antara negara Eropa yang saling berdekatan, tetapi seringkali antarbenua.
Menurutnya, material yang harus dipindahkan daris atu sirkuit ke sirkuit lain dalam gelaran MotoGP sekitar 260 ton. Sebanyak 210 ton merupakan material tim MotoGP, Moto2, dan Moto3 sekaligus ajang tambahan seperti Rokie Cup . Adapun ton adalah material Dorna sebagai penyelenggara.
Menurutnya, material yang harus dipindahkan dari satu sirkuit ke sirkuit lain dalam gelaran MotoGP sekitar 260 ton. Sebanyak 210 ton merupakan material tim MotoGP, Moto2, dan Moto3 sekaligus ajang tambahan seperti Rokie Cup . Adapun ton adalah material Dorna sebagai penyelenggara.
Dari 210 ton material tim, semua dikemas menjadi sekitar 300 peti kemas, masing masing tim MotoGP memiliki bobot material bawaan sekitar 10-12 ton tiap peti kemas. Adapun untuk tim Moto2 dan Moto3 adalah sekitar 4-6 ton per tim.
Adapun logisitik milik Dorna mencakup semua peralatan pengukuran, sumber listrik, sampai peralatan televisi, safety car, pemancar dan lainnya.
Persiapan
Kedatangan logistik kian membuat optimisme terhadap penyelenggaraan ajang World Superbike di Mandalika. Gubernur NTB Zulkieflimansyah berharap, WSBK menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia, khususnya NTB. Terlebih daerah ini hampir dua tahun turut terdampak pandemi Covid-19.
Dari pantauan Kompas, berbagai persiapan masih dikerjakan di area sirkuit. Mulai dari pit building, race control yang kini telah memasuki pemolesan bagian luar dan pemasangan sistem elektronik di dalam, pengecatan marka lintasan, juga pemasangan tribune penonton di berbagai titik.
Sejumlah simulasi juga masih berlangsung. Baik untuk penanganan medis, hingga kondisi darurat lainnya. Simulasi menggunakan area utara sirkuit di dekat pusat medis dan helipad.
Sistem kelistrikan juga dipastikan berjalan tanpa kedip atau zero down time saat ajang berlangsung. General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran dalam konferensi pers di area sirkuit pada Selasa pagi mengatakan, untuk mewujudkan skenario tersebut, mereka menyiapkan sistem suplai listrik berlapis.
Hal itu karena selain mengandalkan jaringan yang ada, juga telah ada sistem back up menggunakan suplai daya bebas gangguan (UPS) dan genset. Artinya, jika ada gangguan di gardu induk dan terjadi gangguan pasokan, kehadiran sistem cadangan cukup untuk menahan sistem kelistrikan balapan hingga gangguan bisa diselesaikan.