Pembentukan Dua Tim Solusi Jadwal Padat Tahun 2022
Untuk menghadapi jadwal padat di tahun 2022, pelatnas panahan Indonesia butuh tambahan atlet dua kali lipat agar bisa membentuk tim A dan tim B. Dengan begitu, atlet bisa optimal mengikuti semua kejuaraan yang ada.
Oleh
Adrian Fajriansyah
·3 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Para atlet pelatnas mengambil busur yang menancap di sasaran dalam latihan di Stadion Panahan Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (6/11/2021). Menyambut jadwal yang padat di tahun 2022, sejumlah pelatnas sudah memulai kembali latihan.
JAKARTA, KOMPAS — Menyambut jadwal lomba yang padat pada 2022, atlet pemusatan latihan nasional panahan kembali berlatih seminggu setelah PON Papua 2021. Pelatnas panahan memerlukan tambahan atlet untuk membentuk dua tim, yakni tim A dan B.
”Tim A dan B itu bisa dibagi-bagi untuk ikut kejuaraan yang sesuai kapasitas mereka. Jika mengandalkan atlet yang ada sekarang, mereka pasti kewalahan untuk optimal di semua kejuaraan. Sebab, puncak penampilan atlet terbatas dan butuh waktu mengembalikannya,” kata pelatih pelatnas Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (Perpani), Nurfitriyana Saiman, di Stadion Panahan Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (6/11/2021).
Nur mengatakan, jumlah atlet pelatnas 16 orang, yang terdiri dari 8 orang (4 putra dan 4 putri) di nomor recurve dan 8 orang (4 putra dan 4 putri) di nomor compound.
Tahun 2022, terdapat empat ajang multicabang, yakni SEA Games Vietnam pada Mei 2022, Islamic Solidarity Games Konya, Turki, pada 9-18 Agustus, Asian Games Hangzhou 2022 pada 10-25 September, dan Asian Youth Games Shantou 2021 pada 20-28 Desember. Selain itu terdapat beberapa kejuaraan terbuka internasional.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Para atlet panahan pelatnas melakukan latihan tembakan di Stadion Panahan Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (6/11/2021). Menyambut jadwal yang padat di tahun 2022, sejumlah pelatnas sudah memulai kembali latihan.
”Program umum latihan belum terlalu keras karena masih di awal-awal. Pekan depan, latihan dilakukan lebih keras. Dengan ini, program bisa memasuki tahapan khusus sekitar dua bulan sebelum SEA Games 2021,” ujarnya.
Tambahan atlet
Nur berharap ada tambahan atlet dua kali lipat dari yang ada sekarang. Tujuannya agar pelatih bisa membentuk tim A dan tim B. Dari itu, tim bisa dibagi-bagi untuk berbagai kejuaraan. ”SEA Games, misalnya, bisa diisi oleh kombinasi atlet tim A dan tim B. Adapun Asian Games mesti diisi para atlet terbaik,” katanya.
Menurut Nur, jika mengandalkan atlet yang ada saat ini, mereka kesulitan membagi energi dan fokus sehingga tidak optimal di semua kejuaraan karena waktunya berdekatan. Keberadaan tim A dan B juga bisa memacu persaingan di antara atlet. Nantinya, ada sistem promosi-degradasi antara atlet di tim A dan B. ”Itu bagus untuk memunculkan persaingan positif di antara atlet,” ungkapnya.
Jika mengandalkan atlet yang ada saat ini, mereka kesulitan membagi energi dan fokus sehingga tidak optimal di semua kejuaraan karena waktunya berdekatan.
Secara keseluruhan, kata Nur, penampilan atlet dalam PON Papua cukup baik meskipun ada beberapa yang kurang optimal, seperti pemanah recurve putra Riau, Ega Agatha. ”Itu bisa dimaklumi karena Ega sudah mencapai peak performance di Olimpiade Tokyo 2020 (23-31 Juli),” ujarnya.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Atlet panahan putri, Asiefa N Haenza, membidik sasaran dalam atlet pelatnas panahan di Stadion Panahan Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (6/11/2021). Menyambut jadwal yang padat di tahun 2022, sejumlah pelatnas sudah memulai kembali latihan.
Ega membela Jawa Timur pada tiga nomor dalam PON Papua, yakni recurve perorangan putra, beregu putra, dan beregu campuran. Hasilnya, Ega bersama Diananda Choirunissa meraih emas di beregu campuran, tetapi Ega gagal di perorangan putra dan beregu putra.
”Saya memang kewalahan untuk menjalani PON Papua. Sebab, sebelumnya, saya melakukan perjalanan jauh dari Surabaya (Jawa Timur) bergabung ke pelatnas di Jakarta, berlaga di Kejuaraan Panahan Dunia 2021 di Paris, Perancis, 18-21 Juni, ikut Olimpiade Tokyo, balik lagi ke Jakarta, pulang ke Surabaya, dan ke PON Papua. Itu sangat melelahkan,” kata Ega.
Menyambut tahun depan, Ega ingin fokus tampil lebih baik di setiap kejuaraan yang diikuti. Dia berkomitmen tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang ada kalau diberikan.
”Bagi saya, semua kejuaraan penting dan saya mesti mengeluarkan semua kemampuan terbaik jika dipercaya. Apalagi saya punya keinginan untuk tampil di Olimpiade Paris 2024,” kata Ega. (DRI)