Tour de Borobudur 2021 Picu Geliat Wisata Olahraga di Jateng
Ajang wisata sepeda tahunan bertajuk Tour de Borobudur kembali digelar tahun ini. Perhelatan tersebut bertujuan mempromosikan ajang wisata olahraga atau ”sport tourism” di Jawa Tengah.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bersiap mengikuti Tour de Borobudur XXI 2021 di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (6/11/2021).
SURAKARTA, KOMPAS — Ajang wisata sepeda tahunan bertajuk Tour de Borobudur kembali digelar tahun ini. Perhelatan tersebut bertujuan mempromosikan ajang wisata olahraga atau sport tourism di Jawa Tengah. Ajang itu diharapkan mendorong geliat wisata masyarakat yang mampu memicu pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Pembukaan Tour de Borobudur XXI 2021 diadakan di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (6/11/2021). Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, dan Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno berada di barisan depan dengan sepedanya masing-masing memimpin ajang tersebut. Para pesepeda dilepas dari titik awal tersebut sekitar pukul 06.00.
”Kali ini kita akan ke tempat-tempat yang sangat indah sekali. Tantangannya sih berat. Tetapi, cyclist (pesepeda) akan senang sekali. Hampir setiap titik nanti kita lewatkan ke obyek-obyek wisata. Biar mereka melihat candi dan suasana kampung-kampung wisatanya,” kata Ganjar, dalam sambutannya.
Rute yang ditempuh para pesepeda dalam ajang tersebut sejauh 120 kilometer. Dimulai dari Benteng Vastenburg, peserta akan mengakhiri kayuhannya di garis finish yang berlokasi di Nepal Van Java, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Terdapat sejumlah obyek wisasta yang dilintasi, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Sewu.
Ganjar mengungkapkan, rute-rute pedesaan yang dilalui menjadi nilai tambah dalam gelaran tersebut. Bahkan, pemilihan rute pedesaan itu berangkat dari saran para peserta. Sebab, bersepeda menyaksikan bentang alam juga sedang digandrungi banyak orang.
Lebih lanjut, Ganjar menyatakan, pemilihan rute tersebut bakal memberikan dampak tersendiri bagi warga desa, khususnya desa-desa yang memiliki daya tarik wisata. Apalagi, jika desa-desa tersebut mempunyai produk unggulan atau menawarkan wisata perkampungan.
”Tempat-tempat wisata ini akan diketahui. Mereka akan menginap, belanja, dan kelak mengajak keluarganya piknik sehingga pariwisata kita berjalan kembali,” kata Ganjar.
Ganjar menambahkan, ajang-ajang serupa perlu lebih didorong lagi penyelenggaraannya. Menurut dia, keberadaan ajang tersebut bisa ikut mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Hal itu didukung dengan kondisi penularan yang mulai melandai di sejumlah daerah.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Para peserta Tour de Borobudur XXI 2021 mulai mengayuh sepeda dari titik start di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (6/11/2021).
”Itu (pertumbuhan ekonomi), kan, mesti dirangsang. Jadi, perlu stimulus. Harapannya akan ada respons yang muncul dari ajang-ajang seperti ini,” kata Ganjar.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan, ajang tersebut menjadi salah satu upaya mempromosikan wisata olahraga di kawasan Jawa Tengah. Untuk itu, penyelenggaraannya akan terus diadakan dari tahun ke tahun. Namun, protokol kesehatan tetap harus diterapkan ketat mengingat acara digelar di tengah-tengah pandemi Covid-19.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi dapat dipicu melalui ajang serupa. Ia pun berencana menggelar lebih banyak lagi ajang semacam itu beberapa waktu ke depan. Tidak terbatas hanya di wisata olahraga, tetapi juga mencoba melihat peluang di wisata seni dan budaya.
”Yang jelas kami ingin ekonomi bangkit. Hotel kembali ramai okupansinya. Restoran-restoran juga ramai. Acara seperti ini menjadi trigger (pemicu) pemulihan ekonomi,” kata Gibran.