Para pemain muda sektor ganda pelatnas Cipayung mulai memperlihatkan penampilan menjanjikan. Pramudya Kusumardana/Yeremia Erich Yoche Rambitan dan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto lolos le semifinal di Jerman.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
SAARBRUECKEN, JUMAT — Pemain muda dari sektor ganda memperlihatkan penampilan menjanjikan dalam tur di Eropa. Tempaan ketika berhadapan dengan lawan yang lebih senior menjadi bekal untuk peran sebagai pemain utama Indonesia pada masa depan.
Di antara pemain pelapis pelatnas utama yang tampil baik selama tujuh pekan di Eropa adalah Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto. Kedua pasangan itu lolos ke semifinal Hylo Terbuka BWF World Tour Super 500 di Saarbruecken, Jerman.
Kemenangan Pramudya/Yeremia atas rekan senior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, 21-11, 25-23, pada perempat final, Jumat (5/11/2021), memastikan salah satu tiket final bagi ganda putra Indonesia. Pada semifinal, Sabtu, mereka bertemu sesama pasangan muda pelatnas, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Pada laga perempat final lainnya, Leo/Marthin mengalahkan pasangan senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, 22-20, 21-17.
Ganda putra lainnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, juga maju ke semifinal dengan mengalahkan Daniel Lundgaard/Mathias Thyrri (Denmark), 21-14, 21-15. Pekan lalu, Kevin/Marcus menembus final Perancis Terbuka Super 750.
”Kami bisa menerapkan strategi dengan baik. Karena lawan lebih senior, saya dan Yeremia tampil tanpa beban. Apalagi, kami juga latihan bersama di pelatnas,” tutur Pramudya.
Pramudya/Yeremia adalah satu dari tiga pasangan pelapis ganda putra yang mengikuti tur di Eropa selain Leo/Daniel dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana. Penampilan mereka mulai naik pada tahun ini, dimulai dengan menjuarai Spanyol Masters Super 300, pada Mei.
Dua gelar tahun ini menumbuhkan kepercayaan diri. Semangat juang mereka juga tinggi.
Setelah tersingkir pada babak kedua Denmark Terbuka Super 1000, dua pekan lalu, ganda peringkat ke-41 dunia itu menjuarai Belgia International Challenge melalui final melawan Fikri/Bagas. Berbekal tersebut membawa mereka menembus semifinal dalam turnamen berlevel lebih tinggi di Saarbruecken.
”Dua gelar tahun ini menumbuhkan kepercayaan diri. Semangat juang mereka juga tinggi,” ujar asisten pelatih ganda putra Aryono Miranat.
Tingginya semangat juang itu salah satunya diperlihatkan ketika menyingkirkan unggulan kedelapan, Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan), pada babak kedua. Kemenangan 25-23, 14-21, 21-19 didapat setelah mereka tertinggal 6-11 pada gim ketiga.
Dua ganda putri penerus Greysia Polii/Apriyani Rahayu, yaitu Fadia/Ribka dan Nita Violina Marwah/Putri Syaikah, juga memperlihatkan potensi mereka di Eropa. Dimulai dengan turut berperan pada Piala Sudirman dan Piala Uber, kemampuan mereka ditempa saat berhadapan dengan pemain-pemain senior.
Di Hylo Terbuka, Fadia/Ribka menyingkirkan Sapsiree Taerattanachai/Putita Supajirakul, 15-21, 24-22, 21-16, pada perempat final. Ganda putri Indonesia peringkat ke-32 dunia itu mengulang kemenangan atas pasangan yang sama saat Indonesia bertemu Thailand di perempat final Piala Uber. Indonesia kalah 2-3, tetapi Fadia/Ribka dan Greysia/Apriyani menang.
”Kami bangga bisa menembus semifinal turnamen Super 500, tetapi saya dan Fadia tidak mau sampai semifinal saja. Kami akan berjuang untuk hasil lebih baik,” kata Ribka.
Nita/Putri baru bermain di perempat final pada Jumat tengah malam WIB, setelah mengalahkan unggulan ketujuh, Ashwini Ponappa/Reddy N Sikki (India), pada babak kedua.
Piala Thomas tiba di Indonesia
Lambang supremasi kejuaraan beregu putra, Piala Thomas, tiba di pelatnas bulu tangkis Cipayung, Jakarta, Jumat, tiga pekan setelah tim putra Indonesia menjuarai ajang tersebut. Kejuaraan Piala Thomas dan Uber 2020, yang dimundurkan setahun karena pandemi Covid-19, diselenggarakan di Aarhus, Denmark, 9-17 Oktober.
Kemenangan 3-0 atas China di final memastikan kembalinya Piala Thomas ke Indonesia setelah 19 tahun berada di China, Jepang, dan Denmark. Terakhir kali, Indonesia mengukuhkan diri sebagai tim putra terbaik dalam kejuaraan di Guangzhou 2002.
Piala Thomas didatangkan ke Indonesia untuk diperlihatkan dalam sejumlah acara. Trofi, yang namanya diambil dari tokoh bulu tangkis Inggris, Sir George Thomas, itu dikirim dari markas Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) di Kuala Lumpur, Malaysia. Selain untuk seremoni di Jakarta, Piala Thomas akan didatangkan dalam acara Festival Bulu Tangkis Indonesia di Nusa Dua, Bali, 16 November-5 Desember, yang terdiri atas tiga kejuaraan, yaitu Daihatsu Indonesia Masters, SimInvest Indonesia Terbuka, dan Final BWF.
”Saya senang sekali Piala Thomas bisa kembali ke Tanah Air. Saya berharap ini bisa memotivasi teman-teman, terutama pemain yunior, untuk bisa mempertahankannya pada kejuaraan mendatang,” kata Jonatan Christie, salah satu anggota tim Indonesia ketika menjuarai Piala Thomas.