Liverpool memastikan diri sebagai juara Grup B setelah menumbangkan Atletico Madrid, 2-0. Di laga keempat babak penyisihan, ”The Reds” menampilkan permainan menyerang dan bertahan yang solid.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
·5 menit baca
LIVERPOOL, KAMIS — Skuad Liverpool tidak lagi jatuh ke lubang yang sama ketika menjalani laga kedua kontra Atletico Madrid, Kamis (4/11/2021) dini hari WIB, di Stadion Anfield. Anak asuhan Juergen Klopp itu berhasil menjaga keunggulan dua gol yang tercipta pada 21 menit awal laga. Kemenangan 2-0 itu membuat ”The Reds” mencatatkan clean sheet perdana di Liga Champions musim ini dan menyegel satu tiket ke babak gugur dari Grup B.
Seperti laga di Madrid, dua pekan lalu, Liverpool bisa unggul pada awal babak pertama. Bek kanan Trent Alexander-Arnold mempersembahkan dua asis bagi sepasang gol Liverpool ke gawang Atletico yang dikawal Jan Oblak. Umpan pertama Alexander-Arnold disundul Diogo Jota untuk mencatatkan gol pertama di Liga Champions edisi 2021-2022. Gol pembuka itu hadir ketika laga baru berjalan 13 menit.
Delapan menit berselang, giliran Sadio Mane yang menyontek operan mendatar Alexander-Arnold yang menembus kotak penalti tim tamu. Mane merayakan gol keduanya di fase grup Liga Champions musim ini dengan sujud syukur.
Namun, kali ini, Liverpool tidak menurunkan sedikit pun tekanan kepada Atletico meskipun telah unggul dua gol. The Reds tetap memburu gol tambahan, terutama setelah bek Atletico, Felipe, diganjar kartu merah oleh wasit Daniel Makkelie pada menit ke-36.
Cara bermain Liverpool itu membuat penampilan Atletico sulit berkembang. Alhasil, selama 90 menit, ”Los Rojiblancos”, julukan Atletico, gagal mencatatkan satu pun tembakan mengarah ke gawang. Dua penyerang Atletico, Luis Suarez dan Joao Felix, bahkan tidak mampu melakukan satu tembakan di zona pertahanan Liverpool. Suarez sebenarnya sempat mencetak gol pada menit ke-57, tetapi gol itu dianulir oleh asisten wasit pemantau video (VAR) karena pemain Atletico, Jose Gimenez, berada pada posisi offside sebelum bola mengarah kepada penyerang asal Uruguay itu.
Alexander-Arnold menilai, kemenangan Atletico adalah hasil yang penting bagi timnya. Dalam laga kedua ini, katanya, Liverpool berusaha untuk menjaga dominasi terhadap bola dan memainkan bola dengan operan-operan pendek cepat untuk menyulitkan pemain Atletico.
”Kami telah menunjukkan hasil pelajaran dari laga di Madrid ketika kami sempat melepas keunggulan 2-0. Kami berusaha untuk tetap menjaga penguasaan bola karena mereka akan merepotkan kami apabila bisa mendapatkan momentum untuk mengembangkan permainan,” kata Alexander-Arnold dilansir BBC.
Manajer Liverpool Juergen Klopp menilai, timnya mencetak gol di saat yang tepat ketika Atletico sudah mulai memberikan ancaman ke zona pertahanan Liverpool di awal laga. Menurut Klopp, penampilan anak asuhannya nyaris sempurna di laga keempat itu.
”Kami mencetak gol di momen tepat melalui keahlian pemain menghadirkan penyelesaian akhir yang fantastis, terutama gol Sadio Mane. Para pendukung ingin menyaksikan lebih banyak gol, tetapi kami bisa menciptakan banyak peluang. Jadi, saya pikir performa kami di pertandingan ini nyaris sempurna,” ujar Klopp seperti dikutip laman klub.
Peter Crouch, mantan penyerang Liverpool, menganggap penampilan Liverpool tidak memiliki cela pada laga melawan Atletico. Permainan penguasaan bola The Reds, katanya, menjadi kunci Liverpool memberikan kebahagiaan kepada puluhan ribu Kopites, pendukung Liverpool, yang hadir di Anfield.
Kami mencetak gol di momen tepat melalui keahlian pemain menghadirkan penyelesaian akhir yang fantastis, terutama gol Sadio Mane.
”Liverpool menampilkan performa luar biasa dan sempurna. Bahkan sebelum Atletico bermain dengan 10 orang, laga di Anfield hanya didominasi oleh satu tim. Setiap pemain Liverpool tampil dengan kemampuan terbaik, kemudian mereka tahu kapan melambatkan tempo untuk tidak terlalu menghabiskan energi di akhir laga,” kata Crouch dalam ulasannya di BT Sport.
Secara umum, Klopp bangga dengan penampilan anak asuhannya yang bisa medapatkan tiket ke babak 16 besar ketika baru memasuki laga keempat. Tidak hanya lolos, Liverpool juga dipastikan menjadi juara Grup B yang sempat disebut sebagai grup neraka karena dihuni pula oleh Atletico, FC Porto, dan AC Milan.
Berkat empat kemenangan di empat laga, The Reds telah mengumpulkan 12 poin. Perolehan poin Liverpool itu tidak akan bisa dikejar oleh FC Porto di urutan kedua yang baru mengemas lima poin. Pada laga keempat, Porto bermain imbang 1-1 kontra AC Milan di Stadion San Siro. Dengan hasil itu, maka Atletico, yang memiliki empat poin, tetap berada di posisi ketiga. Adapun AC Milan menduduki posisi juru kunci dengan satu poin. Ketiga tim tersebut masih berpeluang untuk mendampingi Liverpool ke fase gugur.
Rekor terburuk
Dengan dua hasil laga kontra Liverpool, Atletico mencatatkan rekor pertahanan terburuk dalam sejarah klub di Liga Champions. The Reds menjadi tim pertama yang mampu mencetak dua gol di babak pertama pada dua laga beruntun ke gawang Atletico di kompetisi antarklub terakbar di Eropa itu.
Oblak mengakui, Liverpool mendapatkan dua gol yang amat mudah. Seluruh pemain Atletico, kata Oblak, menyadari mereka tampil buruk ketika bertahan di awal babak pertama.
”Kami harus meningkatkan pertahanan agar mendapatkan hasil yang lebih baik di sisa dua pertandingan. Kesalahan di lini belakang ini bukan kesalahan satu pemain, melainkan semua pemain harus bertanggung jawab karena kami harus bersama-sama menjaga gawang tidak kemasukan,” kata Oblak.
Pelatih Atletico Diego Simeone mengakui timnya gagal menjalankan taktik yang telah disiapkan di hadapan Liverpool. Meski begitu, ia menekankan kepada anak asuhannya untuk segera mempersiapkan diri jelang laga di La Liga, akhir pekan ini, serta menjalani dua pertandingan sisa di Grup B melawan Porto dan AC Milan.
”Masih ada tiga tim yang memiliki peluang untuk lolos sehingga akan ada pertandingan yang menarik di dua pertandingan terakhir. Saya senang seluruh pemain telah menunjukkan pengorbanan di babak kedua karena itu amat penting bagi kami untuk menjalani masa penentu di babak penyisihan ini,” tutur Simeone dilansir laman UEFA. (AFP)