Chelsea menampilkan jati dirinya sebagai tim paling kolektif dalam urusan mencetak gol di Liga Inggris. Bek sayap, Reece James, bahkan menjadi pencetak gol terbanyak tim itu dan menggeser posisi striker Romelu Lukaku.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
·5 menit baca
AFP/LINDSEY PARNABY
Bek sayap Chelsea, Reece James (kanan), memeluk rekan setimnya, Antonio Ruediger, sebagai bentuk kegembiraan seusai mencetak gol ke gawang Newcastle United pada laga Liga Inggris di Stadion St James\' Park, Newcastle-upon-Tyne, Sabtu (30/10/2021) malam. Chelsea menang, 3-0, pada laga itu.
LONDON, MINGGU — Memasuki pekan ke-10 Liga Inggris, Chelsea kokoh di puncak klasemen sementara. Meskipun kehilangan dua striker utamanya, yaitu Romelu Lukaku dan Timo Werner, ketajaman ”The Blues” justru kian meningkat. Dalam dua laga terakhir Liga Inggris tanpa duo ujung tombak itu, Chelsea telah membuat 10 gol.
Untuk pertama kalinya pada musim ini, sang pemuncak klasemen unggul lebih dari satu poin dari tim peringkat kedua. Langkah Chelsea, yang menang 3-0 atas Newcastle United di Stadion St James Park, Newcastle, Sabtu (30/10/2021) malam WIB, tidak mampu diikuti dua pesaing juara lainnya, Liverpool dan Manchester City.
Liverpool membuang keunggulan dua gol dan hanya meraih satu poin ketika bertemu Brighton & Hove Albion di Stadion Anfied. Adapun City dijungkalkan Crystal Palace, 0-2, di Stadion Etihad. Chelsea pun kini meraih 25 poin, sedangkan Liverpool dan City masing-masing memiliki 22 dan 20 poin.
Padahal, Liverpool dan City tidak dalam kondisi krisis pemain utama seperti Chelsea. Kedua tim itu tidak kehilangan pemain penting akibat cedera.
AFP/LINDSEY PARNABY
Manajer Chelsea Thomas Tuchel (kanan) memeluk kiper timnya, Edouard Mendy, seusai berakhirnya laga versus tuan rumah Newcastle United pada laga Liga Inggris di Stadion St James\' Park, Newcastle-upon-Tyne, Sabtu (30/10/2021) malam. Chelsea menang, 3-0, pada laga itu.
Sementara Chelsea tidak lagi punya striker murni menyusul cederanya Lukaku dan Werner. Padahal, dalam skema permainan manajer Thomas Tuchel, kehadiran dua striker itu sangat penting untuk menjaga penguasaan bola di pertahanan lawan sekaligus mencetak gol.
Di tengah keterbatasan itu, Tuchel menemukan solusi yang membuat Chelsea semakin sulit diantisipasi tim lawan. Norwich City dan Newcastle merasakan sulitnya meredam lini serang Chelsea saat ini. Tanpa Lukaku atau Werner, tidak ada pemain depan yang menjadi ”muara” dari permainan bola-bola pendek yang diterapkan Chelsea.
”False nine”
Tuchel berimprovisasi dengan memasang Kai Havertz sebagai striker atau penyerang tengah. Namun, ia beroperasi sebagai false nine untuk membuka ruang gerak bagi rekan-rekan setimnya di lini pertahanan lawan. Dalam dua laga bermain di posisi barunya tersebut, Havertz belum menyumbang gol.
Tuchel justru membuat sumber gol baru, yaitu dari dua bek sayap. Reece James, yang berposisi di bek sayap kanan, telah menyumbangkan tiga gol dalam dua laga terakhir. Sepasang gol di antaranya ia cetak ke gawang Newcastle. Adapun bek sayap kiri, Ben Chilwell, menyumbang sebuah gol ketika Chelsea menggilas Norwich, 7-0.
AP PHOTO/IAN WALTON
Bek sayap Chelsea, Reece James, mencetak gol ke gawang Newcastle United pada laga Liga Inggris di Stadion St James’ Park, Newcastle-upon-Tyne, Sabtu (30/10/2021) malam. Chelsea menang, 3-0, pada laga itu.
Berkat gol-gol itu, James dan Chilwell langsung bergabung dalam daftar pencetak gol terbanyak Chelsea di Liga Inggris pada musim ini. James berada di puncak berkat sumbangan empat gol. Adapun Chilwell telah membuat tiga gol. Jumlah golnya itu setara koleksi Lukaku dan Mason Mount.
Menurut Tuchel, bek sayap adalah posisi yang sangat penting dalam sistem permainan timnya. ”Bagian paling penting bagi bek sayap ialah kemampuan menembus kotak penalti lawan dan menciptakan ancaman. Jika mereka lebih mengerti perannya itu, gol-gol akan menjadi hal yang alamiah,” kata Tuchel kepada Chelsea TV.
Diakui James, sistem permainan Chelsea pada musim ini memberikan ruang besar ke dirinya dan Chilwell untuk berperan lebih banyak bagi tim, terutama membuat gol. ”Sistem yang diterapkan manajer benar-benar menolong kami, pemain bek sayap, untuk mencetak gol,” kata James.
Selain James dan Chilwell yang tampil tajam dalam dua laga terakhir, tiga pemain lainnya juga mulai membuka keran golnya bagi Si Biru di liga itu. Mereka adalah Mount, Callum Hudson-Odoi, dan Jorginho. Mount bahkan mencetak trigol saat bersua Norwich.
AFP/LINDSEY PARNABY
Gelandang Chelsea, Jorginho (kanan), berupaya merebut bola dari penguasaan pemain Newcastle United, Allan Saint-Maximin, pada laga Liga Inggris di Stadion St James’ Park, Newcastle-upon-Tyne, Sabtu (30/10/2021) malam. Chelsea menang, 3-0, pada laga itu.
Tak pelak Chelsea kini menjadi tim dengan kolektivitas tertinggi dalam urusan mencetak gol. Total 26 gol yang dibuat ”Si Biru” di Liga Inggris pada musim ini dihasilkan 15 pemain berbeda. Artinya, 62,5 persen dari total 24 pemain Chelsea yang dimainkan Tuchel di liga itu telah menyumbang gol.
Masih terlalu dini membahas posisi di klasemen. Kami hanya ingin fokus ke diri sendiri untuk menjaga penampilan saat ini. (Thomas Tuchel)
Jumlah pemain Chelsea yang telah mencetak gol itu melebihi Liverpool dan City. Di Liverpool, hanya delapan pemain yang berkontribusi pada 29 gol mereka di liga. Sementara 20 gol City di Liga Inggris sejauh ini dihasilkan 11 pemain.
Dipuji Shearer
Alan Shearer, legenda Newcastle, memuji Chelsea yang tidak bergantung pada satu atau dua pemain untuk membuat gol. Hal itu, menurut dia, menjadi bekal berharga Chelsea mempertahankan posisi puncak.
”Sejumlah pemain penting mereka, seperti Lukaku, Werner, Mount, (Christian) Pulisic, dan (Mateo) Kovacic, absen saat bertamu ke Newcastle. Namun, mereka tetap bisa menang mutlak. Itu adalah hasil penampilan tim yang luar biasa,” kata Shearer di BBC.
AFP/LINDSEY PARNABY
Gelandang Chelsea, Ross Barkley, berupaya mengontrol bola saat timnya bertamu ke markas Newcastle United pada laga Liga Inggris di Stadion St James\' Park, Newcastle-upon-Tyne, Sabtu (30/10/2021) malam. Chelsea menang, 3-0, pada laga itu.
Selain tampil lebih kolektif, tidak kalah menariknya, Chelsea juga tampil lebih tajam tanpa Lukaku dan Werner. Hal itu setidaknya tecermin dari dua laga terakhir di Liga Inggris. ”Si Biru”mengemas total 10 gol saat bersua Norwich dan Newcastle, dua tim terbuncit di liga itu.
Catatan rata-rata 5 gol di dua laga itu adalah peningkatan pesat Chelsea jika membandingkan jumlah golnya saat bertemu tim-tim lainnya di luar peringkat sepuluh besar. Dalam tiga duel lainnya melawan tim-tim di zona itu, yaitu Crystal Palace, Aston Villa, dan Southampton, Chelsea rata-rata hanya mencetak tiga gol. Itu pun mereka diperkuat Lukaku dan Werner.
Tuchel menuturkan, para pemainnya amat menikmati performa gemilang di awal musim ini. Namun, ia meminta timnya tetap mawas diri. ”Masih terlalu dini membahas posisi di klasemen. Kami hanya ingin fokus ke diri sendiri untuk menjaga penampilan saat ini,” ucapnya.
Pada laga lainnya, Manchester United mulai menunjukkan geliat kebangkitan dengan memukul tuan rumah Tottenham Hotspur, 3-0. Kemenangan itu sedikit membuat lega Ole Gunnar Solskjaer, manajer MU yang tengah disorot dan dikritik.
”Kami telah menyiapkan taktik ini sejak (latihan) Selasa. Itu hal yang harus dilakukan dan bisa menghadirkan asa baru,” ucap Solskjaer. (REUTERS)
TANGKAPAN LAYAR GOOGLE
Klasemen sementara Liga Inggris hingga Minggu (31/10/2021) malam WIB.