Laga Bali United kontra PSIS Semarang di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Minggu (31/10/2021) malam, berakhir imbang tanpa gol. Bali United dan PSIS Semarang sama-sama hanya mendapatkan tambahan satu poin.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Laga antara Bali United dan PSIS Semarang di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (31/10/2021) malam, berakhir dengan hasil imbang. Kedua tim, Bali United dan PSIS Semarang, mendapatkan tambahan satu poin dalam laga yang berkesudahan tanpa gol.
Dengan hasil seri 0-0 tersebut, Bali United kini berada di peringkat enam klasemen sementara BRI Liga 1 2021/2022 dengan mengumpulkan poin 16. Sementara PSIS Semarang masih menempati posisi ketiga klasemen sementara BRI Liga 1 2021/2022 dengan poin 19. Adapun peringkat pertama klasemen sementara BRI Liga 1 2021/2022 masih ditempati Bhayangkara Solo FC disusul Persib Bandung di posisi kedua.
Menanggapi hasil laga melawan PSIS Semarang, penjaga gawang Bali United Nadeo Argawinata menyatakan dirinya merasa sedikit kecewa lantaran Bali United gagal memperoleh kemenangan. Nadeo menilai Bali United mampu menguasai jalannya pertandingan saat berhadapan dengan PSIS Semarang.
”Saya pribadi bersyukur karena tidak ada masalah. Namun, sedikit kecewa dengan hasil karena kehilangan dua poin (kemenangan),” kata Nadeo dalam jumpa pers seusai pertandingan, yang diikuti secara daring, Minggu malam.
Secara keseluruhan, penguasaan bola Bali United lebih baik daripada lawannya, PSIS Semarang, ketika kedua tim yang pernah menempati posisi puncak klasemen sementara Liga 1 2021 itu bertemu di Stadion Maguwoharjo, Sleman, dalam laga ke-10 Liga 1 2021, Minggu malam.
Saya pribadi bersyukur karena tidak ada masalah. Namun, sedikit kecewa dengan hasil karena kehilangan dua poin. (Nadeo Argawinata)
Pemain Bali United, tim yang dijuluki ”Serdadu Tridatu”, lebih menguasai lapangan tengah. Namun, barisan belakang PSIS Semarang yang dipimpin Wallace Costa Alves bermain solid dan fokus sepanjang laga yang berlangsung di bawah siraman hujan.
Wallace yang juga kapten tim berjulukan ”Laskar Mahesa Jenar” berhasil membangun tembok pertahanan kokoh sehingga membuat trio penyerang Bali United, yakni Ilija Spasojevic, Antonius Johannes Melvin Platje, dan Stefano Jantje Lilipaly, kesulitan memaksimalkan umpan-umpan yang dikirim Eber Henrique Ferreira de Bessa, Ricky Fajrin Saputra, dan kawan-kawan.
Pelatih PSIS Semarang, Ian Andrew Gillan, mengungkapkan, lini belakang PSIS Semarang mampu bermain bagus dan solid. Barisan pertahanan tim ini menampilkan kekompakan. Ian mengatakan, seluruh pemain PSIS Semarang sudah menunjukkan permainan yang kompak sehingga pemain Bali United tidak mendapatkan ruang untuk membangun permainan yang kreatif dalam laga itu.
Meskipun Bali United bermain lebih agresif, serangan tim asuhan Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues itu mampu dikandaskan PSIS Semarang. Sebaliknya, PSIS Semarang lebih mengandalkan serangan balik dengan memaksimalkan kecepatan menusuk daerah pertahanan Bali United.
”Ketajaman lini depan (PSIS Semarang) malam ini yang tidak bagus meskipun berhasil membuat beberapa kesempatan,” kata Ian, pelatih PSIS Semarang, dalam jumpa pers setelah pertandingan.
Jaga pemain
Dengan hasil imbang dalam laga kontra PSIS Semarang, Bali United hanya mendapatkan satu poin tambahan sehingga untuk sementara ini, Bali United berada di posisi keenam dalam klasemen sementara BRI Liga 1 2021. Bali United gagal memenuhi target mereka, yakni memenangi pertandingan dan menghasilkan tiga poin tambahan, demi memuluskan jalan untuk kembali ke posisi atas klasemen sementara Liga 1 2021.
Menanggapi hasil imbang tanpa gol dalam laga menghadapi PSIS Semarang, pelatih Bali United, Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues, yang akrab disapa Teco, mengatakan, pemain Bali United sudah bekerja keras sejak babak pertama hingga pertandingan berakhir. ”Hari ini tidak bisa cetak gol,” kata Teco. ”Ini tidak menyenangkan. Hilang dua poin,” ujarnya.
Teco mengungkapkan, situasi pandemi Covid-19 mengakibatkan kompetisi tertunda dan hal itu memengaruhi persiapan tim dan jadwal latihan tim. Setelah kompetisi dimulai dan bergulir, menurut Teco, jadwal pertandingan sangat ketat dengan masa istirahat berkisar tiga hari. Masa istirahat yang tergolong singkat membuat pelatih harus menjaga pemain agar kondisinya tetap prima dan tidak mengalami cedera.
”Tidak boleh terlalu intens (latihan) dalam tiga hari karena penting untuk recovery pemain agar tidak cedera,” ujar Teco dalam jumpa pers, Minggu (31/10/2021) malam.
Lebih lanjut, Teco menyatakan, dirinya masih optimistis Bali United akan memperoleh hasil yang baik dalam pertandingan berikutnya. Teco mengungkapkan, putaran Liga 1 2021 masih menyisakan banyak pertandingan dan hal itu masih membuka peluang bagi Bali United menuju posisi yang lebih baik. ”Mudah-mudahan dalam pertandingan paling dekat kami bisa,” kata Teco.