Sean Gelael, Tom Blomqvist, dan Stoffel Vandoorne menjaga peluang juara kelas LMP2 Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan dengan finis kedua pada seri 6 Jam Bahrain. Mereka hanya terpaut lima poin dengan sisa satu balapan.
Oleh
Agung Setyahadi
·3 menit baca
BAHRAIN, MINGGU — Sean Gelael, Tom Blomqvist, dan Stoffel Vandoorne, yang memacu mobil nomor 28 tim Jota, menjaga peluang juara pada Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan (WEC) dengan finis di posisi kedua dalam balap 6 Jam Bahrain, Sabtu (30/10/2021). Ketiga pebalap itu mampu bangkit setelah mobil mereka sempat melintir di awal balapan dan kehilangan posisi terdepan.
Jota #28 kini berada di peringkat kedua klasemen kategori LMP2 dengan 108 poin. Mereka hanya terpaut lima poin dari pemuncak klasemen, tim WRT asal Belgia.
Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan (WEC) menyisakan satu seri, yaitu 8 Jam Bahrain, pada 4-6 November. Balapan delapan jam ini memberikan poin lebih besar dibandingkan 6 jam. Mobil yang finis terdepan akan meraih 38 poin, lebih besar dibandingkan 6 jam yang meraih 25 poin. Balapan terakhir itu akan menjadi penentuan gelar juara dalam persaingan LMP2 yang sangat ketat.
”Balapan yang berat untuk semua. Kami beruntung punya mobil dan komposisi pebalap bagus sehingga hasil ini bisa terwujud. Terima kasih untuk semua. Tak sabar rasanya menanti seminggu lagi,” ujar pebalap Indonesia, Sean Gelael, seusai balapan itu.
Sean menjadi pebalap pertama yang memacu mobil Jota #28 pada balapan 6 Jam Bahrain, di mana mereka meraih posisi start terdepan LMP2. Dia bermain aman dengan target utama menjaga kondisi ban serta efisiensi bahan bakar dalam temperatur udara yang panas.
Sean dalam posisi yang bagus hingga mengalami insiden begitu memasuki 30 menit awal balapan. Mobil Jota #28 yang dipacu Sean disundul oleh pebalap tim Aston Martin Racing, Paul Dalla Lana, yang bersaing di kategori GTE AM.
Jota #28 pun menjaga persaingan juara LMP2 tetap terbuka hingga seri terakhir. Balapan 8 Jam Bahrain yang akan berlangsung pada Sabtu (6/11/2021) pun bak laga final untuk kelas LMP2.
Insiden dengan pebalap senior asal Kanada itu membuat mobil yang dipacu Sean melintir sehingga posisinya turun ke urutan ke-10.
Sean kemudian melakukan pit stop supaya bisa menyegarkan performa guna memperbaiki posisi secepat mungkin. Pebalap tim Jagonya Ayam KFC Indonesia, yang juga didukung oleh Pertamina dan BNI, itu mampu mendahului empat pebalap hingga berada di posisi keenam.
Posisi Jota #28 kembali naik tiga posisi setelah pebalap berganti dari Sean ke Blomqvist. Pebalap asal Inggris itu tampil brilian hingga menyerahkan mobil ke pebalap terakhir, Vandoorne, pada posisi ketiga.
Mantan pebalap Formula 1 itu memang tidak memperbaiki posisi, tetapi dia mampu memangkas selisih waktu dengan mobil United Autosports USA #22 yang dipacu oleh Fabio Scherer, dari belasan detik menjadi sekitar empat detik.
Ini posisi krusial yang memungkinkan Blomqvist, saat kembali memacu mobil Jota #22, bisa mendahului United Autosports USA #22 yang dipacu oleh Filipe Albuquerque. Blomqvist bahkan dua kali menyusul Albuquerque, sebelum dan setelah pit stop.
Posisi kedua Jota #28 bertahan hingga finis karena selisih waktu dengan WRT #31 terlalu besar, hingga 1 menit. Namun, mengingat insiden di awal balapan, finis di posisi kedua merupakan hasil yang sangat bagus.
Jota #28 pun menjaga persaingan juara LMP2 tetap terbuka hingga seri terakhir. Balapan 8 Jam Bahrain yang akan berlangsung pada Sabtu (6/11/2021) pun bak laga final untuk kelas LMP2.