Baru saja keluar dari krisis awal musim, Juventus sudah kembali diterpa badai hasil buruk. Allegri kecewa kepada skuadnya setelah takluk pada Verona.
Oleh
Kelvin Hianusa
·4 menit baca
VERONA, SABTU — Setelah sempat meredakan badai pada awal musim lewat empat kemenangan beruntun di Liga Italia, Juventus kembali dalam kondisi terdesak. ”Si Nyonya Besar” kini kembali memasuki fase krisis akibat kekalahan dari tim medioker Hellas Verona, 1-2, di Stadion Marcantonio Bentegodi, Verona, pada Sabtu (30/10/2021).
Rapuhnya lini pertahanan lagi-lagi mengawali bencana skuad asuhan pelatih Massimiliano Allegri. Bermain dengan duet bek veteran, Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini, mereka sudah tertinggal dua gol dari tuan rumah pada menit ke-14. Sepasang gol dari penyerang Verona, Giovanni Simeone, dalam rentang 3 menit, meremukkan moral Juve yang kalah intensitas sejak menit pertama.
Juve mencoba bangkit di pengujung laga lewat gol gelandang pengganti, Weston McKennie. Namun, gol hasil tendangan keras McKennie hanya menjadi penghibur. Mereka tidak menemukan peluang berarti lagi, meskipun sempat mengepung Verona setelah mengubah formasi dari 4-4-2 ke 4-3-3.
”Kata-kata tidak ada artinya saat ini. Kami sedang dalam situasi yang buruk. Kami harus bisa menerima status sebagai tim papan tengah. Tim ini tidak lebih baik dari Verona untuk sekarang ini,” keluh Allegri seusai pertandingan kepada DAZN.
Secara harfiah, Juve memang tidak lebih baik dibandingkan Verona hingga pekan ke-11. Bonucci dan rekan-rekan terpukul mundur sampai peringkat ke-8 (15 poin), sementara Verona naik menuju peringkat ke-7 (15 poin) lewat keunggulan selisih gol.
”Si Nyonya Besar” berada dalam fase krisis setelah hanya meraih satu poin dalam tiga laga terakhir. Adapun dua laga terakhir berujung kekalahan, sebelumnya Juve kalah dari Sassuolo, 1-2, di kandang.
Krisis ini datang tiba-tiba. Sebelumnya, skuad asuhan Allegri mulai bisa melewati rentetan hasil buruk pada awal musim dengan empat kemenangan beruntun di liga. Bahkan, mereka juga mencatatkan sembilan laga tidak terkalahkan di seluruh kompetisi. Namun, tren buruk kembali menyapa seusai laga imbang lawan Inter Milan.
Kata Allegri, kekalahan mereka disebabkan para pemain yang kurang ngotot. ”Kami sadar Verona akan membuat laga ini penuh duel fisik dan akan bertarung untuk semua bola. Jadi, jika kami tidak menyamai level itu, pasti akan kalah. Mengenakan kostum Juve tidak menjamin Anda apa pun. Kami harus meraih poin dengan sikap yang tepat,” jelasnya.
Juve sama sekali tidak memperlihatkan kebesaran mereka sebagai tim tersukses di Italia. Sejak awal laga, tim asuhan Allegri yang memasang Arthur sebagai gelandang starter untuk pertama kali musim ini, selalu kehilangan bola di lini tengah. Mereka kebingungan menghadapi tekanan tinggi lawan yang bermain agresif dengan formasi 3-4-2-1.
”Si Nyonya Besar” baru mulai bisa memegang bola dengan tenang setelah laga berlangsung setengah jam. Mereka perlahan menguasai pertandingan meskipun serangan sering berakhir percuma di sepertiga pertahanan lawan.
Tidak hanya kalah dalam duel di lapangan tengah, tetapi Juve juga tidak setajam tim tuan rumah. Verona selalu berbahaya lewat serangan cepat sisi sayap. Mereka bahkan nyaris unggul tiga gol pada paruh pertama, jika gol Simeone tidak dianulir wasit karena ada pelanggaran sebelum gol terjadi.
”Verona mencetak dua gol yang sangat cepat. Itu memperlihatkan mereka lebih tajam dari kami, termasuk memenangi tekel dan duel. Kami mencoba untuk mencetak gol dengan berbagai cara, tetapi selalu terhenti di lini tengah. Kami harus memperbaiki performa ini, juga menghormati seragam yang punya sejarah hebat di masa lalu ini,” kata Paulo Dybala, Kapten Juve, yang tendangannya membentur mistar gawang dalam dua laga terakhir.
Hasil ini sangat bermakna bagi pelatih Verona, Igor Tudor. Selain mampu mengalahkan tim raksasa, sang pelatih juga pernah punya kisah indah bersama Juve semasa masih menjadi pemain pada 1998-2007.
”Ini bukan Juve saya, ini Verona saya. Saya punya beberapa tahun indah di sana, tetapi ini adalah pertarungan. Saya selalu ingin menang dalam setiap pertarungan. Kami pantas menang karena anak-anak memberikan segalanya,” ucap Tudor.
Setelah gol McKennie, moral skuad Juve kembali meninggi. Namun, Verona berhasil mempertahankan kemenangan karena tidak pasrah bertahan. Pada menit-menit akhir, mereka juga mencoba untuk menguasai bola sekaligus menyerang balik.
”Anda tidak bisa berhenti mencetak gol meskipun sudah unggul. Pertahanan kami berkembang dibandingkan laga sebelumnya. Semua pemain bertarung demi merebut bola. Hal itu memuaskan saya,” pungkas Tudor.
Anda tidak bisa berhenti mencetak gol meskipun sudah unggul. Pertahanan kami berkembang dibandingkan laga sebelumnya.
Kisah kembalinya Allegri ke Juve musim ini, setelah istirahat dua musim, ternyata tidak berjalan mulus sesuai perkiraan. Sekarang, pelatih yang menghadirkan 5 gelar juara Liga Italia untuk ”Si Nyonya Besar” ini kembali ditantang bangkit dari krisis. Mereka sudah tertinggal cukup jauh dari dua penguasa liga sementara, Napoli dan AC Milan. (REUTERS)