Arsenal meraih tiga poin penting saat bertandang ke markas Leicester City, Sabtu malam. Kemenangan kelima dari tujuh laga terakhir membawa “Si Meriam” masuk ke zona Eropa.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
·5 menit baca
LEICESTER, SABTU - Meskipun sempat menelan tiga kekalahan beruntun di tiga laga awal Liga Primer Inggris edisi 2021-2022, Arsenal perlahan menemukan konsistensi untuk selalu mengemas poin di tujuh pertandingan terakhir. Raihan tiga poin dari lawatan ke markas Leicester City, Stadion King Power, Sabtu (30/10/2021), mengantarkan ”Si Meriam” menembus zona Eropa untuk pertama kali di musim ini.
Arsenal dan Leicester memiliki poin setara, 14 poin, sebelum laga pekan ke-10. Jumlah poin serupa dikoleksi Manchester United dan Everton. Namun, Arsenal berada di posisi sepuluh karena kalah produktivitas gol dari tiga kompetitornya yang bertengger di posisi tujuh hingga sembilan.
Oleh karena itu, kemenangan 2-0 atas Leicester menjadi hasil positif bagi Arsenal untuk menjaga target menembus zona Eropa. Usai laga di Stadion King Power anak asuhan Mikel Arteta itu memiliki 17 poin, setara dengan West Ham United di posisi keempat.
Apabila mengesampingkan adanya kejutan dari tim di luar lima besar yang memenangi Piala FA atau Piala Liga Inggris, maka jatah zona Eropa Inggris musim depan akan diberikan kepada tujuh tim peringkat teratas. Posisi satu hingga empat tampil di Liga Champions, peringkat lima dan enam di Liga Europa, sedangkan posisi ketujuh berlaga di Liga Konferensi Eropa.
Posisi Arsenal dipastikan tidak akan keluar dari posisi tujuh besar di pekan ke-10. Pasalnya, dua pesaing merebut tiket Eropa, yaitu Spurs dan MU saling bertarung, Sabtu tengah malam WIB. Posisi Arsenal hanya bisa tergeser oleh pemenang dari laga itu.
Kemudian, Brighton & Hove Albion, yang berada di peringkat enam dengan 15 poin, juga kesulitan membawa pulang poin penuh dari markas Liverpool, Sabtu malam. Everton baru menjalani laga kesepuluh menghadapi Wolverhampton Wanderers, Selasa (2/11/2021) pukul 03.00 WIB.
Manajer Arsenal Mikel Arteta memuji penampilan anak asuhannya yang mampu tampil gemilang di kandang Leicester. Menurut dia, raihan tiga poin itu adalah bekal berharga untuk menjaga peluang bersaing di zona Eropa.
”Saya sangat senang dengan penampilan seluruh pemain terutama di babak pertama. Selanjutnya, tugas kami adalah menjaga konsistensi karena masih banyak yang perlu ditingkatkan dari tim ini,” kata Arteta seusai laga.
Tak terkalahkan
Konsistensi permainan Arsenal amat terlihat setelah kekalahan telak 0-5 dari Manchester City, 28 Agustus. Setelah itu, Arsenal selalu mendulang poin pada tujuh laga terakhir dengan lima kemenangan dan dua hasil imbang. Hanya Brighton dan Crystal Palace yang mampu menahan Arsenal meraih kemenangan dalam dua bulan terakhir.
Penampilan membaik Arsenal itu tidak lepas dari kian kokohnya lini belakang yang dipimpin duet bek tengah, Ben White dan Gabriel Magalhaes. Keduanya tampil amat tangguh sekaligus menjadi jawaban dari permasalahan klasik ”Si Meriam”, yakni rapuhnya lini pertahanan.
Saya sangat senang dengan penampilan seluruh pemain terutama di babak pertama. Selanjutnya, tugas kami adalah menjaga konsistensi karena masih banyak yang perlu ditingkatkan dari tim ini.
White menjadi pemain yang paling banyak mencatatkan tekel sukses melawan Leictester. Mantan pemain Brighton itu dua kali melakukan tekel yang berhasil mejauhkan bola dari kaki pemain lawan.
Sementara itu, Gabriel menjadi karang di jantung pertahanan Arsenal yang sulit ditaklukan Jamie Vardy dan Kelehchi Iheanacho. Secara total, bek berusia 23 tahun itu tiga kali memenangi duel udara, termasuk satu gol pada menit kelima usai menerima operan sepak pojok Bukayo Saka. Tidak ada pemain lain yang menorehkan catatan serupa di King Power. Satu gol Arsenal lainnya dicetak oleh gelandang serang muda, Emile Smith Rowe, pada menit ke-18.
Tak hanya White dan Gabriel, performa kiper, Aaron Ramsdale, juga perlu diberikan kredit besar. Mantan kiper Sheffield United itu melakukan delapan penyelamatan krusial untuk mengantisipasi sejumlah peluang yang dihasilkan ”Si Rubah”, julukan Leicester, di antaranya tembakan bebas James Maddison di babak pertama, serta ketika telah berhadapan satu lawan satu dengan Harvey Barnes, gelandang sayap kiri Leicester.
”Saya tidak pernah melihat parade penyelamatan seperti yang dilakukan Ramsdale beberapa tahun terakhir. Ia sosok penting bagi Arsenal,” ujar kiper legendaris Denmark, Peter Schmeichel, dilansir BBC.
Di musim perdananya membela Arsenal, Ramsdale telah mencatat 31 penyelamatan dari tujuh laga di Liga Inggris. Ia menyamai jumlah penyelamatan Tim Krul, kiper Norwich City, yang menduduki peringkat ketiga kiper dengan penyelamatan terbanyak di Liga Inggris musim ini.
Kiper berusia 23 tahun itu juga telah membantu Arsenal mencatatkan empat laga tak kebobolan dalam tujuh laga terakhir. Sejak Ramsdale dipercaya sebagai kiper nomor satu oleh Arteta, Arsenal hanya kebobolan empat gol. Padahal, ”Si Meriam” telah kebobolan sembilan gol di tiga laga awal.
”Laga ini menunjukkan performa luar biasa dari seluruh pemain karena kami memulai laga dengan baik melalui keunggulan dua gol dalam 20 menit. Saya bertekad memberi sumbangan untuk menjaga keunggulan tim, beruntung saya bisa menghalau sejumlah peluang lawan,” ujar Ramsdale kepada BT Sport seusai laga.
Sementara itu, kekalahan dari Arsenal membuat Leicester gagal melanjutkan trend dua kemenangan beruntun di liga. Arsenal pun menjadi tim kedua yang menumbangkan Leicester di Stadion King Power setelah Manchester City. Di 10 laga yang telah dijalani, ”Si Rubah” empat kali kalah Sebelumnya, Leicester harus mengakui keunggulan West Ham, Norwich, dan City pada pekan kedua hingga keempat.
Manajer Leicester Brendan Rodgers ingin anak asuhannya memperbaiki diri untuk mengurangi kesalahan ketika menghadapi serangan balik lawan. Gol kedua Arsenal, misalnya, tercipta setelah operan Maddison ke Vardy mampu dipotong pemain Arsenal, sehingga ”Si Meriam” mendapatkan momentum untuk menghadirkan ancaman ke gawang Leicester yang dikawal Kasper Schmeichel. (AFP)