Misi kebangkitan dibawa Manchester United dan Tottenham Hotspur pada duel, Sabtu malam WIB. Kedua tim yang memiliki skuad berkualitas masih kesulitan menampilkan performa konsisten.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
·5 menit baca
AP Photo/Dave Thompson
Pemain Manchester United, Cristiano Ronaldo (kanan), dan pemain Villarreal, Dani Parejo, berebut bola dalam pertandingan Grup F Liga Champions antara Manchester United dan Villarreal di Old Trafford, Manchester, Inggris, Rabu, 29 September 2021.
LONDON, JUMAT —Dua tim yang penuh anomali di awal Liga Primer Inggris musim 2021-2022, yaitu Tottenham Hotspur dan Manchester United, akan berduel pada pekan ke-10 di Stadion Tottenham Hotspur, Sabtu (30/10/2021) pukul 23.30 WIB. Meraih tiga poin menjadi sesuatu yang wajib diperoleh Spurs dan MU agar tidak semakin tertinggal dalam pacuan menuju trofi liga.
Spurs dan MU memiliki segalanya untuk bisa menjadi pesaing juara. Dari sisi finansial, kedua tim adalah salah satu klub sepak bola paling sukses di dunia. Berdasarkan laporan tahunan Brand Finance, firma penilai nilai jenama sebuah perusahaan, yang bertajuk ”Football 50 2021”, MU dan Spurs masuk dalam 10 besar tim sepak bola paling berharga di muka bumi. Penilaian itu berkaitan dengan performa finansial dan citra pemasaran klub secara global.
”Setan Merah” dalam lima tahun terakhir selalu berada di posisi ketiga klub paling berharga di dunia di bawah Real Madrid dan Barcelona. Nilai jenama MU berkisar 1,13 miliar euro atau sekitar Rp 18,7 triliun. Adapun Spurs berada di peringkat kesembilan dengan nilai jenama 723 juta euro (Rp 11,97 triliun).
Selain itu, MU dan Spurs juga masuk dalam lima tim dengan nilai pasar skuad tertinggi di Liga Inggris musim ini. Nilai pasaran akumulasi pemain MU berada di kisaran 907,25 juta euro (Rp 15,76 triliun). Jumlah itu membuat skuad MU hanya kalah mahal dari Manchester City. Adapun Spurs memiliki tim termahal kelima di Inggris. Secara akumulasi, nilai pasar Harry Kane dan kawan-kawan mencapai 697 juta euro (Rp 12,1 triliun).
AP PHOTO/MATT DUNHAM
Gelandang Chelsea, Marcos Alonso (tengah), terjatuh saat dibayangi pemain Tottenham Hotspurs, Emerson Royal (kanan) dan Pierre-Emile Hojbjerg, dalam pekan kelima Liga Primer Inggris di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, Senin (20/9/2021), dini hari WIB.
Namun, kekuatan jenama hingga kualitas skuad itu tidak terlihat dalam sembilan laga Liga Inggris yang telah dilalui kedua tim itu. Penampilan di atas lapangan hijau yang ditunjukkan MU dan Spurs menunjukkan anomali dengan kondisi klub pada sisi industri olahraga.
Setelah Liga Primer Inggris musim ini berjalan sembilan pekan, MU telah menelan tiga kekalahan sehingga baru mengumpulkan 14 poin. Hal itu membuat MU tertinggal delapan poin dari Chelsea yang berada di puncak klasemen. Dengan jumlah poin itu, ”Setan Merah” untuk sementara tertahan di peringkat ketujuh. Hanya saja, perolehan poin MU itu setara dengan tiga tim lain yang berada di bawahnya, yaitu Everton, Leicester City, dan Arsenal.
Sementara itu, Spurs, yang berada di peringkat pertama pada pekan ketiga, gagal mempertahankan konsistensi sejak memasuki bulan September. Alhasil. ”The Lilywhites” telah menelan empat kekalahan, yang tiga hasil nirpoin di antaranya tercipta secara beruntun pada pekan keempat hingga keenam. Setelah itu Spurs kembali menelan kekalahan pada duel memperebutkan posisi keempat melawan West Ham, Minggu (24/10/2021).
Kapten MU, Harry Maguire, ingin menjadikan laga tandang ke markas Spurs sebagai titik balik kebangkitan MU. Ruang ganti ”Setan Merah” mengalami turbulensi seusai dilumat Liverpool, 0-5, akhir pekan lalu. Hal itu mengakibatkan posisi Ole Gunnar Solskjaer di kursi manajer mulai terasa panas. Juru taktik asal Norwegia itu dianggap gagal mengeluarkan kualitas skuad MU yang sebenarnya.
AFP/OLI SCARFF
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer memberikan instruksi kepada para pemainnya dalam laga Liga Inggris antara Manchester United dan Liverpool di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Minggu (24/10/2021) malam. ””Setan Merah” dipermalukan Liverpool, 0-5.
”Kami menjalani pekan berat akibat kekalahan dari Liverpool yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Kekecewaan menyelimuti tim, tetapi kami telah mempelajari kesalahan yang kami lakukan untuk memperbaiki diri dan mengejar performa baik demi raihan tiga poin di markas Spurs,” kata Maguire dilansir laman klub.
Maguire menegaskan, seluruh pemain MU tetap kompak untuk memberikan yang terbaik di bawah asuhan Solskjaer. Misi utama skuad ”Setan Merah”, lanjut bek tim nasional Inggris itu, ialah memberikan pelipur lara bagi para pendukung setelah terluka karena kekalahan dari Liverpool.
”Saya yakin kami akan bangkit dari periode sulit ini dan kembali ke jalur kemenangan. Tujuan kami di sisa musim ini adalah menghadirkan performa cemerlang dan hasil yang bisa dibanggakan oleh fans,” ucapnya.
Pada laga melawan Spurs, Maguire kemungkinan besar bisa bermitra lagi dengan Raphael Varane yang absen di tiga laga sebelumnya akibat cedera. Meski begitu, MU dipastikan kehilangan Paul Pogba yang menerima kartu merah saat menghadapi Liverpool.
AFP/OLI SCARFF
Bek Liverpool, Ibrahima Konate (kiri), berusaha menghentikan laju penyerang Manchester United, Cristiano Ronaldo, dalam pekan kesembilan Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Senin (25/10/2021) dini hari WIB. Statistik menunjukkan Liverpool memegang penuh kendali permainan dengan penguasaan bola 64 persen.
Namun, menurut legenda MU, Wayne Rooney, masalah terbesar ”Setan Merah” bukan karena kehilangan pemain penting yang silih berganti absen. Beberapa pemain MU, tambah Rooney, kurang menunjukkan kerja keras untuk berkorban demi tim, terutama ketika bertahan.
”Saya melihat banyak pemain tidak bersedia turun ke belakang, enggan bertahan. Itu adalah hal yang tidak bisa diterima untuk tim sebesar MU. Pemain seperti itu memang harus merasa terluka, mereka perlu mengalami sakitnya kalah di pertandingan penting,” tutur Rooney yang kini menjabat Manajer Derby County kepada Express.
Saya melihat banyak pemain tidak bersedia turun ke belakang, enggan bertahan, itu adalah hal yang tidak bisa diterima untuk tim sebesar MU. (Wayne Rooney)
Menjaga momentum
Manajer Spurs Nuno Espirito Santo menargetkan anak asuhannya bisa menjaga momentum kemenangan di babak 16 besar Piala Liga Inggris kontra Burnley, Kamis (28/10/2021) dini hari WIB. Menurut Nuno, pemain Spurs menunjukkan penampilan baik ketika menghadapi West Ham dan Burnley meskipun hasil kedua laga itu berbeda.
”Penting bagi kami untuk melanjutkan permainan yang bagus dan menunjukkan karakter sebagai sebuah tim yang bekerja keras. Kami harus lebih baik memanfaatkan peluang agar kembali meraih hasil positif di liga,” ujar Nuno dalam konferensi pers menjelang laga.
AFP/JUSTIN TALLIS
Pelatih Tottenham Hotspur Nuno Espirito Santo berdiri di pinggir lapangan menyaksikan para pemainnya melawan Chelsea dalam pekan kelima Liga Primer Inggris di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, Senin (20/9/2021) dini hari WIB. Taktik Nuno Espirito Santo yang berusaha menguasai lapangan tengah dengan menurunkan lima gelandang untuk meredam agresivitas Chelsea, hanya mampu bertahan pada babak pertama saja.
Raihan tiga poin akan menjaga Spurs dalam persaingan menuju empat besar sekaligus menjaga jarak poin dengan MU. Spurs berada di posisi enam, sedangkan MU di peringkat ketujuh. Kedua tim hanya berselisih satu poin.
Akan tetapi, mengalahkan MU di London bukan hal yang mudah bagi Spurs. ”The Lilywhites" belum pernah mengalahkan MU pada tiga duel terakhir di kandang sendiri. Kemenangan Spurs atas MU di kandang terjadi pada Liga Inggris musim 2017-2018. (AFP/SAN)