Pebalap 19 tahun Oliver Konig akan menjalani debut Superbike pada seri penutup 2021 di Sirkuit Internasional Mandalika, 19-21 November. Saat start balapan pertama, Konig akan menjadi pebalap termuda WSBK musim ini.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
BARCELONA, JUMAT — Oliver Konig yang baru berusia 19 tahun mendapat kesempatan emas untuk menaikan level permainannya dengan menjalani debut di ajang World Superbike pada seri penutup musim 2021 di Sirkuit Internasional Mandalika, 19-21 November. Pebalap asal Ceko itu akan membela Tim Pedercini Racing yang menggunakan motor Kawasaki ZX-10RR. Konig sebelumnya tampil di kelas World Supersport 300 dan mengakhiri musim ini di posisi ke-11.
Saat menjalani balapan pertama di Mandalika (Race 1) pada 20 November, Konig akan menjadi pebalap termuda ke-12 yang start dan balapan di ajang Superbike, serta pebalap termuda musim ini. Promosi Konig ke Superbike sudah menjadi rumor lama dan pada akhir musim ini mendapat kesempatan dari Pedercini yang sering mengubah formasi pebalapnya.
Musim ini, Pedercini mengawali persaingan bersama Loris Cresson dan Samuele Cavalieri, tetapi kemudian Cavalieri meninggalkan tim tersebut. Pedercini pun kemudian berganti-ganti pebalap untuk mengisi posisi yang kosong tersebut bersama Luke Mossey, Jayson Uribe, Marco Solarzo, Andrea Montovani, dan Lechlan Epis.
Kami dengan gembira mengumumkan Oliver akan bergabung dengan kami di Indonesia. Dia pebalap yang sangat muda dengan potensi besar, kami melihat itu dalam dua tahun di mana dia menjadi pesaing peraih podium di WorldSSP300.
”Kami dengan gembira mengumumkan Oliver akan bergabung dengan kami di Indonesia. Dia pebalap yang sangat muda dengan potensi besar, kami melihat itu dalam dua tahun di mana dia menjadi pesaing peraih podium di WorldSSP300. Dia akan memiliki banyak hal untuk dipelajari tetapi seperti saya katakan di awal musim ini, kami ingin memberi kesempatan kepada para pebalap muda dan inilah yang terus kami lakukan,” papar Kepala Tim Pedercini, Lucio Pedercini.
Konig memiliki kesempatan untuk menunjukkan potensinya di Mandalika. Meskipun hanya satu seri, balapan di Superbike berlangsung tiga kali dengan Race 1 pada Sabtu, serta Superpole Race dan Race 2 pada Minggu. Tiga kali balapan itu menjadi kesempatan terbaik Konig mendapatkan tempat pada musim 2022 di Pedercini sebagai rekan setim Cresson.
Musim ini performa Konig di kelas SSP300 sebenarnya kurang mengesankan. Dia hanya lima kali finis di 10 besar, dan hanya sekali meraih podium, ketika finis ketiga pada Race 1 dalam seri Ceko. Dia mengakhiri musim ini di posisi ke-11 dengan 64 poin terpaut 191 poin dari juara SSP300 Adrian Huerta (MTM Kawasaki).
Setelah menyelesaikan musim SSP300, Konig mengikuti putaran terakhir Kejuaraan Dunia Endurance (EWC) di mana dia finis kedua di kategori Superstock, dan berada di peringkat kedelapan secara keseluruhan. Dia menilai, pengalaman memacu motor berkapasitas mesin besar di EWC menjadi bekal penting untuk menjalani debut di Superbike.
”Ini kesempatan yang sangat besar bagi saya untuk mengakhiri musim ini di WorldSBK bersama Tim Pedercini. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang memungkinkan ini terjadi, khususnya ayah saya dan manajer saya,” ungkap Konig di laman WorldSBK.
”Saya pernah mengendarai motor besar dalam Kejuaraan Dunia Endurance dan saya sangat menikmati itu. Saya tahu bahwa tingkat persaingan di World Superbike akan jauh lebih tinggi dan saya akan memiliki banyak hal untuk dipelajari karena ini sangat berbeda dengan Supersport 300 yang biasanya saya ikuti,” lanjut Konig.
”Saya sangat menantikan merasakan pengalaman itu. Saya akan mengerahkan yang terbaik dan semoga itu bisa membantu saya ke depan. Terima kasih sekali lagi kepada semua orang yang membuat mimpi ini menjadi kenyataan dan sampai jumpa di Indonesia,” ungkap Konig.