Ambisi Manchester City untuk menjaga dominasi di Piala Liga Inggris berakhir di tangan West Ham United. ”The Hammers” unggul adu penalti atas City untuk menyegel satu tiket di babak 8 besar.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
·5 menit baca
LONDON, KAMIS — West Ham United mengubur ambisi Manchester City untuk menjadi kampiun di ajang Piala Liga Inggris sebanyak lima kali berturut-turut. Kemenangan 5-3 melalui adu penalti pada laga perdelapan final, Kamis (28/10/2021) dini hari WIB, di Stadion London tidak hanya membawa ”The Hammers” menembus babak delapan besar, tetapi juga menghentikan 21 laju kemenangan beruntun yang dicatatkan City sejak awal musim 2017-2018.
City adalah penguasa Piala Liga Inggris dalam empat musim terakhir. Anak asuhan Pep Guardiola tidak terkalahkan di ajang tersebut selama 1.827 hari. Namun, catatan impresif itu berakhir setelah West Ham menahan City imbang tanpa gol selama 90 menit. Kemudian, pada adu penalti, lima eksekutor West Ham sukses menjalankan tugasnya untuk menaklukkan kiper City, Zack Steffen, termasuk Said Benrahma, yang menentukan tiket ke babak delapan besar bagi timnya sebagai penendang kelima.
Sementara itu, Phil Foden yang dipercaya sebagai penendang pertama City gagal menaklukkan kiper West Ham, Alphonse Areola. Tendangan pemain bernomor punggung 47 itu melenceng di sisi kiri gawang.
Hasil itu meningkatkan kepercayaan diri West Ham untuk mengakhiri paceklik gelar domestik selama 41 tahun. Gelar juara terakhir yang dibawa ke dalam lemari trofi West Ham ialah Piala FA musim 1979-1980. The Hammers pun belum pernah menjadi juara Piala Liga Inggris. Prestasi terbaik bagi tim yang identik dengan warna marun itu di Piala Liga Inggris ialah menjadi finalis pada edisi 1965-1966 dan 1980-1981.
Mimpi besar West Ham untuk meraih gelar perdana Piala Liga Inggris amat terbuka untuk terwujud pada musim ini. Dari sisi historis dalam lima edisi terakhir, tim yang sukses mengalahkan City mampu menjadi juara Piala Liga Inggris. Hal itu dibuktikan oleh Manchester United pada musim 2016-2017. Kala itu, MU menaklukkan tetangganya itu di babak 16 besar.
Di musim ini, West Ham sudah menyingkirkan dua tim asal Manchester itu. The Hammers menumbangkan MU, 1-0, di Stadion Old Trafford pada babak 32 besar, 23 September lalu. City dan MU adalah penguasa Piala Liga Inggris dalam enam edisi terakhir atau sejak musim 2015-2016. Pada periode itu City meraih lima trofi, sedangkan MU meraih satu gelar Piala Liga Inggris ketika masih ditangani Jose Mourinho.
Kredit atas perjalanan kami di Piala Liga Inggris ini pantas disematkan kepada manajer kami. Energinya telah membangkitkan semangat seluruh elemen di klub.
Asisten Pelatih West Ham Stuart Pearce menganggap kemenangan atas City adalah salah satu malam terbaik bagi West Ham di periode kedua kepemimpinan David Moyes, yang dimulai Desember 2019. Ia pun menilai keberhasilan The Hammers menembus babak delapan besar Piala Liga Inggris sebagai proses pertumbuhan tim yang masih terus berjalan di musim ini.
”Kredit atas perjalanan kami di Piala Liga Inggris ini pantas disematkan kepada manajer kami. Energinya telah membangkitkan semangat seluruh elemen di klub, mulai dari pemain hingga anggota staf tim untuk mengejar capaian baru bagi sejarah klub,” kata Pearce seusai laga seperti dilansir laman resmi klub.
Tak ketinggalan Pearce juga memuji penampilan semua pemain, terutama Mark Noble, sang kapten, serta kiper Alphonse Areola yang tampil cemerlang kontra City. Pada laga melawan City, Moyes melakukan rotasi dengan menurunkan delapan pemain berbeda dibandingkan susunan 11 pemain awal ketika mengalahkan Tottenham Hotspur di liga, akhir pekan lalu.
”Kami masih bersaing di kompetisi domestik dan Eropa sehingga manajer memutuskan untuk melakukan rotasi di hampir setiap pertandingan. Saya senang setiap pemain yang dipercaya tampil selalu menunjukkan performa terbaik di atas lapangan,” ujar Pearce.
Memasuki akhir Oktober, West Ham mencatatkan penampilan gemilang dengan berada di peringkat keempat Liga Primer Inggris, lolos ke babak perempat final Piala Liga Inggris, serta memenangkan tiga laga fase grup Liga Europa.
Performa itu pun dipuji oleh Manajer City Pep Guardiola. Meskipun kecewa gagal mempertahankan trofi Piala Liga Inggris, Guardiola menganggap timnya tersingkir dari West Ham yang memang telah menunjukkan pertumbuhan dan konsistensi di awal musim ini.
”Mereka bermain bagus di seluruh ajang yang mereka ikuti. Mereka adalah sebuah tim fantastis yang memiliki manajer fantastis. Dalam adu penalti, West Ham tampil lebih baik dari kami. Selamat untuk West Ham dan kami akan kembali lagi di tahun depan,” ujar Guardiola dilansir BBC.
Kegemilangan Areola
Kiper West Ham, Alphonse Areola, kembali menjadi pahlawan kemenangan bagi West Ham di Piala Liga Inggris. Sebelumnya, ia juga menjaga gawangnya tidak kemasukan gol saat melibas MU di babak 32 besar.
Kiper lulusan akademi Paris Saint-Germain itu melakukan tujuh penyelamatan dari 25 total tembakan yang dihasilkan ”The Citizens” selama 2 x 45 menit. Berbagai penyelamatan yang dilakukan Areola itu salah satunya sundulan John Stones pada menit ke-58 yang menjadi peluang terbaik City dalam laga itu.
Meskipun menjadi pemain paling menonjol bagi West Ham, Areola enggan menganggap dirinya sebagai pemain terbaik di pertandingan yang disaksikan sekitar 60.000 penonton itu. Ia menambahkan, seluruh rekan setimnya telah menjalankan tugas yang sempurna untuk meredam tekanan City dan mengunci kemenangan dalam drama adu penalti.
”Semua pemain bekerja keras untuk melindungi gawang kami dari gempuran City. Saya senang bisa membantu tim untuk memberikan performa maksimal,” kata Areola.
Di musim ini, Areola berstatus sebagai kiper pelapis dari Lukasz Fabianski. Apabila Fabianski rutin dimainkan di ajang Liga Inggris, Areola tampil sebagai pilihan utama West Ham di bawah mistar untuk Liga Europa dan Piala Liga Inggris. Secara total, kiper berkebangsaan Perancis itu telah mencatatkan 360 menit penampilan di empat laga dan belum sekalipun kemasukan gol.
HASIL LAIN BABAK 16 BESAR PIALA LIGA INGGRIS, KAMIS (28/10/2021) DINI HARI WIB.