Marc Marquez melakukan penyelamatan besar saat terpental dari jok motor dalam sesi kualifikasi MotoGP seri Emilia Romagna. Pebalap Repsol Honda itu pun kehilangan ”feeling” dengan motornya di sepanjang kualifikasi.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
MISANO ADRIATICO, SABTU — Marc Marquez merasa beruntung tidak terjatuh saat ban motornya kehilangan daya cengkeram hingga dirinya terpental dari tempat jok motor. Momen itu menurunkan kepercayaan diri Marquez selama sesi kualifikasi kedua sehingga hanya bisa meraih posisi start ketujuh. Marquez mengalami momen menegangkan itu karena masih belum mendapatkan rasa pengendalian motor sehingga dia tancap gas tanpa feeling yang solid.
”Momen besar, penyelamatan besar. Itu penyelamatan beruntung, saya tidak bisa mengatakan ’saya melakukan itu’. Itu keberuntungan,” ujar Marquez yang kehilangan daya cengkeram ban depan di awal sesi kualifikasi kedua MotoGP seri Emilia Romagna, Sabtu (23/10/2021).
Marquez, yang sempat terpental hingga tubuhnya melayang di atas tangki motor, tidak terjatuh karena beban tubuh sebagian besar tertopang tangan kanan. Dia pun sempat merasakan sakit pada tangan yang pernah cedera humerus yang membuat dirinya absen sembilan bulan.
Benar kemudian ada rasa yang sangat sakit di bahu selama 30 detik, tetapi di sepanjang kualifikasi itu bukan kendala.
”Benar kemudian ada rasa yang sangat sakit di bahu selama 30 detik, tetapi di sepanjang kualifikasi itu bukan kendala,” ungkap pebalap tim Repsol Honda itu, dikutip Crash.
Dia menilai performanya lebih dipengaruhi oleh rasa pengendalian yang belum solid. ”Itu lebih pada feeling dengan motor. Setelah momen-momen itu, saya kehilangan banyak kepercayaan diri dan kemudian saya tidak berkendara dengan bagus. Meskipun demikian, saya melakukan waktu putaran yang bisa diterima dan kemudian saya berkata, ’oke, tunggu hingga putaran terakhir’ karena feeling tidak bagus,” tutur pebalap asal Spanyol itu.
Marquez kemudian melakukan time attack di akhir seri Q2, tetapi dia kembali mengalami masalah daya cengkeram dan terjatuh untuk ke-22 kalinya musim ini. Marquez pun menjadi pebalap yang paling sering jatuh musim ini, sama dengan pebalap KTM Tech 3, Iker Lecuona.
”Ketika Anda tidak memiliki feeling dan perlu untuk memacu motor untuk mencetak waktu putaran, sesuatu seperti ini bisa terjadi. Saya tancap gas tanpa rasa pengendalian dan saya kehilangan ban depan,” tegas Marquez.
Juara dunia enam kali MotoGP itu menilai daya cengkeram ban di trek dingin adalah masalah besar motor Honda pada musim ini. ”Ini salah satu masalah kami tahun ini. Jika Anda teliti, pada balapan-balapan dengan temperatur tinggi kami bisa berkendara dengan baik karena kami kesulitan mendapatkan suhu kerja pada ban, khususnya ban belakang,” ujar Marquez.
”Itulah mengapa, dalam sebagian besar balapan, kami selalu menggunakan ban lunak karena kami tidak bisa mendapatkan suhu kerja ban. Dan, pada dasarnya hari ini saya sangat kesulitan dengan itu, untuk mendapatkan temperatur yang tepat,” jelas pebalap berusia 28 tahun itu.
”Ini tetap hasil yang bisa diterima meskipun hari ini kami seharusnya bisa start paling tidak dari baris kedua. Seperti itu kondisinya dan yang terpenting untuk besok (balapan) adalah mendapatkan kembali kepercayaan dengan motor,” tegas Marquez.
Namun, Marquez, yang musim ini dua kali meraih kemenangan di Sachsenring dan Austin, menilai balapan di Misano bukan tempat bagi dirinya yang masih menjalani pemulihan. Ini trek yang menuntut fisik sangat bugar, dan dirinya bukan di level itu.
”Meskipun mendapatkan kembali kepercayaan diri, kami belum siap untuk bersaing meraih kemenangan, atau bahkan podium. Namun, finis di lima besar akan menjadikan ini balapan yang bagus,” ucap Marquez yang start dari posisi ketujuh atau baris ketiga.
Peraih posisi start terdepan adalah pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, diikuti rekan setimnya, Jack Miller, serta pebalap SKY VR46 Avintia, Luca Marini. Ini merupakan start dari baris terdepan pertama bagi Marini yang merupakan pebalap rookie. Adik Valentino Rossi itu berharap bisa mempertahankan posisinya hingga finis.