Persib Bandung melanjutkan tren kemenangan dalam dua laga beruntun. Berkat kemenangan 4-2 atas PS Sleman, Persib menjaga persaingan untuk menjadi kandidat juara Liga 1 2021-2022.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Persib Bandung mulai kembali menemukan sentuhan permainan terbaik yang menghasilkan raihan tiga poin. Pada laga pekan kedelapan BRI Liga 1 2021-2022, anak asuhan Robert R Alberts mampu bangkit di babak kedua untuk membenamkan PS Sleman, 4-2, di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/10/2021) malam WIB. Dua pemain Persib, Mohammed Bassim Rashid dan Wander Luiz, sama-sama mencetak dwigol.
Kemenangan atas PSS membuat Persib meraih kemenangan dalam dua laga berturut-turut. Hasil ini menunjukkan perkembangan skuad ”Maung Bandung” setelah hanya mendapatkan hasil seri di empat laga terakhir seri pertama lalu. Sebelumnya, Persib memulai kompetisi musim ini dengan dua kemenangan beruntun.
Tim Maung Bandung mencetak empat gol di babak kedua. Keran gol Persib dibuka lewat eksekusi penalti Luiz pada menit ke-55, kemudian gelandang Rashid mencetak dua gol beruntun pada menit 57 dan 62. Pesta gol Persib ditutup oleh Luiz, penyerang asal Brasil, ketika waktu normal tersisa sembilan menit.
Bagi Rashid, sepasang gol itu membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak Persib dengan torehan empat gol. Sementara itu, Luiz akhirnya berhasil mengakhiri paceklik golnya di musim ini. Adapun dua gol PSS diciptakan oleh Nemanja Kojic dan Irfan Jaya di masing-masing babak.
Alberts menuturkan, anak asuhannya tampil jauh lebih baik di babak kedua untuk membongkar taktik ”parkir bus” yang diterapkan PSS. Kehadiran Luiz dan Castillion, lanjutnya, menghadirkan kreativitas dan efektivitas yang dibutuhkan untuk menaklukkan lini pertahanan PSS.
Hasil ini membuat kami tetap berada di jalur yang tepat dalam persaingan juara. Selanjutnya, kami akan mengincar kemenangan pada laga besar menghadapi PSIS Semarang yang memimpin klasemen dan juga belum terkalahkan di liga seperti kami.
”Hasil ini membuat kami tetap berada di jalur yang tepat dalam persaingan juara. Selanjutnya, kami akan mengincar kemenangan pada laga besar menghadapi PSIS Semarang yang memimpin klasemen dan juga belum terkalahkan di liga seperti kami,” kata Alberts dalam konferensi virtual seusai laga.
Dengan kemenangan atas PSS, Persib telah mengoleksi 16 poin berkat empat kemenangan dan empat hasil imbang. Adapun PSIS masih kokoh di puncak klasemen dengan raihan 18 poin dari delapan laga.
Posisi tiga besar klasemen sementara masih bisa berubah andai Bhayangkara FC meraih poin ketika menghadapi Bali United, Sabtu (23/10/2021) pukul 20.45 WIB, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Tambahan tiga poin akan membawa ”The Guardian”, julukan Bhayangkara, kembali ke posisi pertama. Apabila laga Bhayangkara kontra Bali berakhir imbang, Evan Dimas dan kawan-kawan akan mengumpulkan 17 poin untuk menduduki posisi kedua.
Sementara itu, Pelatih PSS Dejan Antonic protes dengan keputusan wasit Dwi Purba Adi Wicaksana yang menunjuk titik putih untuk Persib pada menit ke-54. Penalti itu, lanjutnya, tidak hanya menguapkan keunggulan timnya di babak pertama, tetapi juga meruntuhkan moral para pemainnya.
”Kami bermain baik dan strategi berjalan sempurna di babak pertama, tetapi keputusan wasit itu meruntuhkan konsentrasi pemain saya. Penalti itu pantas didebatkan karena wasit butuh waktu sekitar enam detik untuk memutuskan penalti setelah mendengar teriakan ’penalti, penalti’ dari sisi lapangan,” ujar Antonic.
Perubahan babak kedua
Laga melawan PSS berjalan sulit bagi Persib di babak pertama. Trisula lini depan Persib yang diisi Ezra Walian, Frets Butuan, dan Febri Hariyadi gagal menghadirkan ancaman berarti bagi gawang PSS yang dikawal Miswar Saputra. Persib hanya menciptakan dua tembakan ke gawang di paruh pertama.
Ketika lini depan mengalami kebuntuan, Maung Bandung justru kecolongan berkat serangan balik cepat PSS yang dipimpin penyerang sayap Irfan Jaya. Tim ” Elang Jawa”, julukan PSS, mencetak gol lebih dahulu di Manahan melalui sontekan penyerang asing, Nemanja Kojic, pada menit ke-34. Kojic dengan mudah menceploskan bola ke dalam gawang Persib setelah tembakan Irfan mampu ditepis kiper Persib, Teja Paku Alam.
Di babak kedua, kejelian Roberts mengganti Febri dan gelandang bertahan Dedi Kusnandar dengan dua penyerang Luiz dan Geoffrey Castillion di awal babak kedua membuahkan hasil yang manis. Kehadiran Luiz dan Castillion menghadirkan lebih banyak pemain di kotak penalti PSS. Dengan taktik itu, Ezra dan Frets pun berperan sebagai penyerang sayap.
Taktik itu mampu membuka pertahanan berlapis PSS yang memang tampil bertahan. Luiz mencetak gol melalui titik putih setelah Frets dijatuhkan bek PSS, Asyraq Gufran. Setelah itu, Rashid mencetak dua gol berkat umpan matang masing-masing dari Henhen Herdiana dan Castillion. Luiz menyempurnakan kemenangan timnya setelah menerima umpan dari tendangan bebas yang dieksekusi Marc Klok.
Satu gol hiburan PSS dicetak Irfan pada menit ke-86. Gol itu diawali kesalahan pemain Persib mengantisipasi operan jauh pemain PSS yang mengarah kepada Kojic.
Alberts pun menyambut positif gol yang dicetak Luiz. ”Kesulitan mencetak gol adalah hal normal bagi setiap penyerang di dunia. Setelah mencetak gol ke gawang PSS, saya yakin Luiz akan mencetak gol di laga-laga selanjutnya,” ucap Alberts.
Kojic menuturkan, penampilan timnya jauh menurun di babak kedua dengan menghasilkan sejumlah kesalahan yang mengakibatkan Persib bisa mencetak empat gol. Padahal, tambahnya, di babak pertama seluruh pemain PSS bermain disiplin dan berhasil menghalau setiap serangan Persib.