NBA memulai musim baru dengan kembali ke format lama. Mereka sukses mengalahkan pandemi Covid-19 setelah berjibaku dalam dua musim terakhir.
Oleh
Kelvin Hianusa
·4 menit baca
MILWAUKEE, RABU — Setelah beradaptasi dari cengkeraman pandemi Covid-19, NBA memulai musim 2021-2022 dengan kembali seperti era normal. Bersamaan dengan perayaan musim ke-75, liga bola basket terbesar dunia ini mengembalikan sistem kompetisi dan presensi penonton yang sempat berubah dua musim terakhir.
Musim baru dibuka dengan kemenangan sang juara bertahan, Milwaukee Bucks, atas Brooklyn Nets, 127-104, di Arena Fiserv Forum, Rabu (20/10/2021). Kemenangan Giannis Antetokounmpo dan rekan-rekan melengkapi pesta penyerahan cincin juara yang dilakukan tepat sebelum laga.
Pesta tersebut berlangsung meriah. Skuad Bucks disambut oleh 17.341 penonton yang mengisi penuh Fiserv Forum. Tidak lagi terlihat kursi-kursi kosong seperti yang terjadi pada awal musim lalu. Kandang Bucks tidak lagi membatasi jumlah penonton pada musim ini.
Atmosfer kemeriahan terasa di seisi arena. Para pendukung tidak berhenti menyoraki pemain dari pesta penyerahan cincin hingga akhir pertandingan. Riuh itu memberikan energi lebih kepada Bucks yang sukses mengalahkan tim unggulan teratas, Nets.
”Kami semua bergairah untuk berada di sini, menerima cincin dan melihat pemasangan banner juara kami dengan didampingi para pendukung,” ucap Giannis yang menjadi pahlawan kemenangan lewat sumbangan 32 poin dan 14 rebound.
Berbeda dengan dua musim terakhir, NBA sekarang sudah memperbolehkan kapasitas maksimal penonton di seluruh arena pertandingan. Semua berkat optimalnya vaksinasi di Amerika Serikat sekaligus suksesnya adaptasi kompetisi di era pandemi pada musim sebelumnya.
Kami semua bergairah untuk berada di sini, menerima cincin dan melihat pemasangan banner juara kami dengan didampingi para pendukung.
Situasi normal serupa terlihat dalam laga klasik, Los Angeles Lakers versus Golden State Warriors, yang berlangsung di Arena Staples Center. Arena hampir terisi penuh, 18.997 penonton, menjadi saksi debut dari dua bintang veteran, Russel Westbrook dan Carmelo Anthony, yang bermain bersama ikon tim LeBron James dan Anthony Davis.
Laga pertama Lakers ini menyedot perhatian seisi kota LA. Bahkan, figur publik ternama, seperti Adele, Kevin Hart, dan James Corden, turut mengisi kursi-kursi penonton sisi lapangan. Mayoritas penonton sudah tidak menggunakan masker. Mereka bahkan diizinkan makan dan minum saat menonton.
Arena Staples Center kembali ke fase normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Mereka memberikan syarat kepada penonton untuk menunjukkan kartu vaksinasi atau bukti negatif Covid-19. Jika tidak punya keduanya, penyelenggara menyediakan tes Covid-19 langsung di arena.
Sayangnya, dukungan penuh publik tuan rumah tidak cukup membawa Lakers menang. Juara NBA pada musim spesial pandemi itu, 2019-2020, menyerah dari Stephen Curry dan rekan-rekan, 114-121.
”Ini perasaan yang indah. Kami bisa menyudahi badai di laga ini dengan kemenangan. Kami punya banyak kegembiraan untuk mengarungi musim baru, dengan beberapa pemain baru,” ucap Curry, juara NBA tiga kali yang sudah dua musim beruntun gagal masuk playoff tersebut.
Menurut Curry, kemenangan ini sangat berarti untuk perjalanan timnya musim ini. Mereka bisa memulai musim panjang, 82 laga, dengan mengantongi satu kemenangan. Seperti diketahui, NBA tidak pernah menggunakan format 82 laga dalam dua musim reguler terakhir.
Pada 2019-2020, musim reguler dihentikan saat baru merampungkan sekitar 70 persen jadwal. Beberapa tim kemudian mengikuti lanjutan kompetisi singkat dalam ”gelembung”, yang diteruskan dengan playoff. Sementara musim lalu, kompetisi berformat 72 laga untuk menghindari bentrok jadwal dengan Olimpiade Tokyo 2020.
Panjang kompetisi itu pula yang membuat James tidak khawatir dengan performa buruk Westbrook. Adapun Westbrook hanya mencatat 8 poin dan 4 asis dalam debutnya. ”Saya berkata kepadanya untuk pulang ke rumah dan menonton komedi. Tetaplah tersenyum dan jangan terlalu menyalahkan diri. Ini hanyalah sebuah awal,” ucap James yang mengajak Westbrook bergabung dari Washington Wizards pada pramusim ini.
Belenggu vaksin
Di sisi lain, pemandangan berbeda terlihat dalam dua laga pembuka NBA. Dari kubu Nets, point guard andalan mereka, Kyrie Irving, tidak bermain karena masih menolak vaksinasi. Sementara forward Warriors, Andrew Wiggins, bisa bermain setelah akhirnya melakukan vaksinasi.
Isu vaksinasi ini menjadi problematika baru bagi pemain NBA. Beberapa kota, seperti New York, mengharuskan warganya untuk melakukan vaksinasi jika ingin masuk ke dalam arena olahraga. Atlet pun wajib menaati aturan tersebut.
Hal tersebut membuat Irving tidak bisa tampil bersama Nets di kandang. Akibat itu, manajemen Nets memutuskan untuk mengeluarkan sementara sang pemain dari tim. Klub ingin Irving berkomitmen penuh dengan vaksinasi, tidak mau jika dia hanya bergabung saat laga tandang saja.
Irving masih teguh terhadap pilihannya. Sebagai warga yang merdeka, dia tidak suka diatur untuk melakukan sesuatu. ”Saya memilih tidak divaksin. Itu pilihan saya dan Anda harus menghormatinya. Saya akan menjaga kondisi tetap bugar untuk bisa bermain kapan pun bersama rekan tim saya,” ucapnya.
Komisioner NBA Adam Silver berharap Irving segera melakukan vaksinasi. ”Semoga dia melakukannya karena saya sangat menyukai caranya bermain. Saya memang mendukung semua pemain untuk mendapat vaksin. Tetapi, sekarang ini semua tentang kota New York dan Irving, bukan tentang liga,” ucap Silver yang menyampaikan sebanyak 96 persen telah divaksin. (AP/REUTERS)