”Sang Dewi” Datang ke Old Trafford Tanpa Welas Asih
Di tengah paceklik kemenangan, Manchester United akan menjamu klub Italia, Atalanta. ”Sang Dewi” datang ke Old Trafford untuk mencuri poin dan mengamankan posisi puncak di Grup F Liga Champions Eropa.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
·4 menit baca
MANCHESTER, SELASA — Atalanta enggan berbelas kasih terhadap Manchester United yang didera rentetan hasil buruk dalam satu bulan terakhir. Lewat permainan ofensif, ”Sang Dewi”, julukan Atalanta, ingin menambah luka MU saat tampil perdana di Stadion Old Trafford, Inggris, pada penyisihan Grup F Liga Champions Eropa, Kamis (21/10/2021) pukul 02.00 WIB.
Tuan rumah MU tengah tertatih-tatih saat menyambut laga itu. Dalam tiga laga terakhir di Liga Inggris, ”Setan Merah” hanya meraih satu poin. Terakhir, mereka dibekap Leicester City, 2-4, Sabtu lalu. MU terlempar dari peringkat empat besar di liga itu sehingga desakan pemecatan atas Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer pun kembali mencuat.
Penampilan MU di Liga Champions musim ini juga kurang meyakinkan. Mereka dipermalukan tim semenjana asal Swiss, Young Boys, 1-2, pada pekan pertama penyisihan grup kompetisi itu. Mereka juga susah payah menang 2-1 atas Villarreal lewat gol penyerang barunya, Cristiano Ronaldo, pada menit injury time laga itu.
Kiprah MU itu tidak sebanding kualitas skuadnya. MU adalah tim dengan nilai pasar tertinggi ketiga di Liga Champions musim 2021-2022. Mengacu Transfermarkt, nilai pasar skuad MU adalah 907 juta euro (Rp 14,8 triliun). Angka itu hanya kalah dari Manchester City (Rp 17,74 triliun) dan Paris Saint-Germain (16,3 triliun).
Melihat kondisi si calon lawan, Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini percaya diri timnya bisa menuai poin pada debutnya di Old Trafford. Atalanta kini memimpin klasemen sementara Grup F dengan koleksi empat poin. Mereka unggul satu poin dari Young Boys dan MU yang masing-masing ada di peringkat kedua dan ketiga.
Meskipun demikian, Atalanta kehilangan sejumlah pemain andalan akibat cedera. Di lini belakang, misalnya, mereka tidak akan membawa kapten tim, Rafael Toloi, dan Berat Djimsiti. Padahal, mereka tandem utama Merih Demiral di formasi tiga bek kesukaan Gasperini.
Selain itu, Gasperini juga tidak bisa memainkan dua bek sayap utamanya, Robin Gosens dan Hans Hateboer. Selain keempat pemain tersebut, Atalanta juga belum bisa memainkan Matteo Pessina, salah satu gelandang muda berbakat Italia.
Klub (MU) akan menggelar rapat untuk mencari jiwa (klub) yang hilang. Rapat itu sangat penting karena akan menjadi momen bagi semua pihak di klub untuk berbicara dan mencari solusi bersama. (Rio Ferdinand)
Namun, di tengah badai cedera itu, Gasperini bisa bernapas lega berkat penampilan menawan para pemain depannya. Empat penyerang Atalanta, yaitu Duvan Zapata, Luis Muriel, Josip Ilicic, dan Roberto Piccoli, telah mencetak gol pada musim ini.
Zapata, yang bahkan belum sempat berlatih setelah membela Kolombia di kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022, bisa tetap menyumbang gol saat timnya melumat Empoli, 4-1, di Liga Italia, Minggu (17/10/2021).
Performa bagus para penyerang itu menjadi modal Atalanta menjalankan ciri khas permainan yang ofensif dan menekan lawan. ”Kami akan menjalani laga krusial di Liga Champions. Maka, penting bagi saya menyaksikan performa menawan dari pemain penting kami, seperti Zapata dan Muriel. Mereka bermain baik di laga terakhir,” kata Gasperini.
Tak hanya itu, Gasperini juga mengakui timnya memiliki antusiasme baru setelah Ilicic kembali menunjukkan permainan terbaiknya. Penyerang sayap senior itu kembali menghuni skuad inti Atalanta pada musim ini setelah tampil menurun pada musim 2020-2021. Dari sembilan laga pada musim 2021-2022, Ilicic telah mengemas dua gol dan dua asis.
”Kondisinya saat ini membuat kami jauh lebih kuat. Saya menyaksikan Ilicic berlatih sangat keras. Telah lama kami tidak menyaksikan penampilan terbaiknya,” ucap Gasperini dilansir La Gazzetta dello Sport.
Titik terendah
Ketika kepercayaan diri tinggi menyelimuti Atalanta, kondisi ruang ganti MU kian memburuk. The Times melaporkan, mental semua pemain tim itu mencapai titik terendah.
Hal itu merupakan akumulasi kekecewaan dan hilangnya kepercayaan atas kemampuan Solskjaer setelah MU tersingkir dari Piala Liga Inggris serta hanya meraih satu kemenangan di empat laga terakhir Liga Primer Inggris.
Legenda MU, Rio Ferdinand, mengungkapkan, jelang menghadapi Atalanta, MU akan melaksanakan rapat internal yang melibatkan pemain, staf pelatih, dan petinggi klub. Menurut Ferdinand, rapat internal itu selalu dilakukan klub ketika tengah mengalami situasi buruk. Tradisi itu pun rutin dijalankan MU di era Sir Alex Ferguson.
”Klub akan menggelar rapat untuk mencari jiwa (klub) yang hilang. Rapat itu sangat penting karena akan menjadi momen bagi semua pihak di klub untuk berbicara dan mencari solusi bersama demi mengembalikan klub ke jalur yang tepat,” tutur Ferdinand seperti dilansir Manchester Evening News.
Amad Diallo Traore, pemain sayap MU, mengingatkan timnya untuk tidak meremehkan Atalanta. Traore berkata, Sang Dewi merupakan tim yang selalu berambisi menguasai bola dan tidak akan pernah menyerah untuk kembali merebut bola ketika dikuasai lawan.
”Atalanta pasti akan menyulitkan setiap lawan, baik ketika menguasai maupun kehilangan bola. Pemain Atalanta selalu dituntut berlari mengejar bola dan memanfaatkan setiap momen kecil untuk menghukum lawan,” kata Amad, mantan pemain Atalanta.
Kekuatan Atalanta itu sekaligus menjadi titik lemah MU. Manajer Leicester City Brendan Rodgers menjelaskan, kunci utama timnya bisa menundukkan Setan Merah, 4-2, Sabtu lalu, ialah lewat permainan dengan zona pertahanan tinggi dan memaksimalkan lemahnya agresivitas para pemain tengah MU.
”Pemain tengah MU tidak banyak melakukan tekanan ketika kehilangan bola. Hal itu membuat kami bisa lebih sabar memainkan bola untuk membuka banyak opsi mengalirkan bola ke beberapa area lapangan,” ujar Rodgers. (REUTERS)