Peserta Superbike Mandalika Wajib Karantina
Pebalap dan anggota tim Superbike wajib menjalani karantina sebelum beraktivitas di Sirkuit Mandalika, Lombok. Balapan pada 19-21 November 2021 itu bisa disaksikan langsung oleh maksimal 25.000 orang setiap hari.
JAKARTA, KOMPAS — Sirkuit jalan raya Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, bersiap menyambut kedatangan para pebalap dan anggota tim yang akan bersaing dalam World Superbike seri Mandalika, 19-21 November 2021. Selain menyiapkan infrastruktur balapan, penyelenggara juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan Covid-19 selama acara.
Para pebalap dan anggota tim wajib menjalani karantina begitu tiba di Indonesia, tetapi durasinya belum ditetapkan. Sedangkan penonton wajib menjalani dua kali vaksin, tes anti-Covid, dan memiliki aplikasi Peduli Lindungi.
Protokol bagi peserta Superbike itu juga berlaku bagi peserta balap Asia Talent Cup yang berlangsung pada 12-14 November 2021. Sedangkan bagi peserta tes MotoGP pada 11-13 Februari 2022 dan balapan MotoGP seri Indonesia pada 18-20 Maret 2022 masih dalam proses koordinasi.
”Pasti akan ada karantina sebagai protokol kesehatan dan keselamatan bagi para pebalap yang akan datang. Kami sekarang masih terus berkoordinasi intensif dengan Kemenkes dan Satgas anti-Covid tentang durasi karantina. Tentu kami akan mengikuti peraturan dan kami akan terapkan standar yang ditetapkan,” ujar Wakil Direktur Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Cahyadi Wanda, Selasa (19/10/2021).
Cahyadi menyampaikan hal itu saat peluncuran logo Mandalika GP Series dan Mandalika Experiences yang menjadi identitas kegiatan di Kawasan Ekonomi Eksklusif Mandalika, di Jakarta. Peluncuran itu juga dihadiri Direktur Utama MGPA Ricky F Baheramsjah serta Direktur Keuangan, Strategi, dan Manajemen Risiko Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nugdha Achadie.
Baca juga: Sirkuit Mandalika Bersiap Sambut World Superbike 2021
”Begitu mereka datang, akan dilakukan tes PCR dan kemudian mereka akan masuk karantina sebelum mereka bisa terbang ke Lombok. Di Lombok, mereka akan menjalani PCR lagi. Di sana kita siapkan berbagai skenario jika ada yang positif ataupun negatif, bahkan kami sudah siapkan ruang isolasi. Itu standar yang kami terapkan untuk personel tim ataupun pebalap yang akan datang dari luar negeri,” ujar Cahyadi.
Pasti akan ada karantina sebagai protokol kesehatan dan keselamatan bagi para pebalap yang akan datang.
”Lalu, untuk penonton, mereka yang datang ke sirkuit wajib sudah vaksin dua kali dan wajib memiliki aplikasi Peduli Lindungi. Saat acara tidak akan ada kendaraan pribadi yang boleh masuk, kita akan sediakan dua pos, seperti saat akan check in pesawat, nanti kami akan verifikasi semua datanya, Peduli Lindungi, hasil swab mereka, apakah mereka sudah clear atau tidak untuk masuk ke arena. Saat sudah clear, mereka akan mendapatkan gelang yang warnanya sama dengan bus yang akan mengantar mereka ke arena,” ungkap Cahyadi.
”Screening awal ini sangat krusial karena ini salah satu yang kami diskusikan secara intensif untuk memastikan agar event ini mengikuti standar protokol yang aman. Jadi, dengan mekanisme itu, kami bisa mengontrol siapa saja yang nantinya akan berada di dalam area sirkuit. Jadi, itu yang akan kami siapkan,” kata Cahyadi.
Terkait dengan tiket balapan Superbike, MGPA akan mengumumkan harga tiket dan lokasi pembelian pada Kamis (21/10/2021). Sedangkan penjualan tiket akan dimulai pada Sabtu (23/10/2021). ”Tiket akan kami umumkan dua hari lagi, berbarengan dengan harga dan pembelian tiket di mana serta syarat untuk bisa menonton balapan,” ujar Cahyadi.
Jumlah penonton balapan yang diizinkan setiap hari maksimal 25.000 orang dan wajib menjalankan protokol kesehatan. Untuk mendukung kenyamanan penonton, akan disediakan fasilitas sanitasi area sirkuit, termasuk tenda-tenda yang menyediakan masker secara gratis. Fasilitas ini disediakan oleh ITDC.
Baca juga: Ajang Pemanasan Jelang MotoGP Turut Gairahkan Pariwisata NTB
”Kami juga bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk menyiapkan common centre yang akan menjadi pusat pengendalian keamanan saat ajang berlangsung. Ini penting karena kita kedatangan pebalap-pebalap top dunia sehingga perlu dipastikan keamanannya, juga supaya para penonton yang datang merasa aman,” ujar Nugdha.
Rekayasa lalu lintas juga dilakukan untuk menghindari kemacetan, bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan. Selain itu, potensi kepadatan lalu lintas juga dikurangi dengan menggelar acara hiburan selama dan setelah balapan.
”Kami buat acara hiburan untuk mengisi waktu para penonton di antara sesi balapan, sekaligus bertujuan mengurangi tekanan lalu lintas orang dan kendaraan yang meninggalkan arena. Kita atur jangan sampai terjadi kemacetan setelah balapan, kemacetan orang ataupun kendaraan,” ujar Nugdha.
Homologasi sirkuit
Terkait dengan kesiapan infrastruktur balapan, saat ini trek sudah siap 100 persen. Sedangkan fasilitas pendukung lain, seperti pit building dan medical centre, sedang dalam tahap akhir dan akan siap sebelum balapan bergulir. Jalan by pass dari bandara menuju sirkuit juga sudah siap dengan waktu tempuh hanya 15 menit. Jika mengunakan jalan biasa, waktu tempuh berkisar 30-45 menit. Bandara juga dalam proses perpanjangan landasan supaya bisa untuk mendarat dan lepas landas pesawat-pesawat kargo besar.
Terkait dengan homologasi atau pengesahan sirkuit layak untuk menggelar grand prix, proses terakhir akan dilakukan pada awal November oleh Dorna dan perwakilan FIM.
Baca juga: Menanti Buah Akselerasi Mandalika
”Homologasi adalah sebuah proses, bukan sekadar seseorang datang untuk mengecek kemudian selesai. Kami melakukan proses homologasi sejak awal, jadi saat mengajukan desain sirkuit itu sudah harus di-homologasi. Pada April 2021, Dorna bersama dengan Franco Uncini dan perwakilan FIM sudah datang memeriksa dan memberikan komen positif terkait konstruksi dan aspek keselamatan. Pada Agustus, Indonesia melakukan satu-satunya assessment virtual pada sirkuit, pertama kali di dunia dilakukan dengan Dorna dan tim WSBK terkait sirkuit dan fasilitas. Kunjungan berikutnya pada awal November, tetapi belum bisa disampaikan tanggalnya, tetapi menjelang Asia Talent Cup dan WSBK homologasi dan sertifikasi seharusnya sudah selesai,” kata Ricky.
”Faktor terbesar dalam homologasi adalah bangunan permanen, jadi trek, area run off, pembatas, pagar, dan yang lainnya merupakan hal-hal krusial bagi Dorna serta FIM untuk homologasi. Demikian juga dengan medical centre, termasuk perlengkapan di pusat medis, jarak dengan rumah sakit, dan bersyukur Mataram memiliki satu atau dua rumah sakit yang bagus. Kami juga sudah menunjuk kepala pusat medis dr Steven dan asesmen sudah dilakukan,” ungkap Ricky.
Dampak berganda balapan
Selama tiga hari balapan akhir pekan, ITDC yang lebih fokus pada pengembangan ekonomi lokal serta pariwisata akan mendukung dengan berbagai aktivitas bekerja sama dengan seniman lokal dan pelaku UMKM. Selama balapan akan ada pameran otomotif, instalasi workshop seni dan budaya lokal, pertunjukan musik skala kecil di beberapa titik, kegiatan talk show seni budaya dan otomotif. Selain itu, ada festival kuliner dan bazar produk cendera mata dari UMKM lokal.
Nugdha optimistis ajang balap kelas dunia di Mandalika akan memberikan dampak positif bagi Lombok serta Indonesia. ”Dampak berganda yang akan diperoleh, antara lain, nilai ekonomi yang dibangkitkan dari satu ajang saja, World Superbike atau MotoGP, mencapai tidak kurang dari Rp 500 miliar. Serapan tenaga kerja atas event itu paling tidak 7.945 orang, belum lagi peningkatan produk UMKM dengan penambahan tenaga kerja paling tidak 3.000 orang. Peningkatan kunjungan wisatawan ke Lombok akan mencapai 19 persen serta tak kalah penting adalah country branding,” ungkapnya.
Baca juga: Sirkuit Mandalika Manjakan Pebalap MotoGP
Terkait dengan country branding, Ricky menambahkan, Superbike dan MotoGP sangat efektif sebagai ajang promosi. ”WSBK dan MotoGP disiarkan di lebih dari 200 negara di seluruh dunia. MotoGP, sebagai contoh, ditonton oleh 428 juta penonton, mereka akan menyaksikan Lombok, Mandalika, dan Indonesia. Itu saja akan menciptakan country branding, yang terpenting adalah dengan menyaksikan Mandalika mereka akan tertarik untuk datang datang ke Indonesia mengunjungi Mandalika tidak harus untuk MotoGP atau Superbike, tetapi untuk wisata. Itu merupakan efek berganda yang diperhitungkan oleh semua negara penyelenggara MotoGP,” ungkap Ricky.
Kawasan Ekonomi Eksklusif Mandalika berpotensi besar menjadi tujuan wisata internasional dengan fasilitas pendukung yang lengkap serta bentang alam yang indah. Kawasan di tepi pantai ini dikembangkan dengan konsep sports tourism.
”Lanskap Mandalika juga cocok dan sesuai untuk kegiatan olahraga alam. Di dalam kawasan ada lima pantai, yaitu Pantai Kuta, Pantai Seger, Tanjung Aan, Serenting, dan Gerupuk, yang di antaranya bisa dipakai untuk menggelar olahraga selancar serta bukit dan gunung untuk trekking dan paralayang,” ujar Nugdha.
Baca juga: Seluruh Fasilitas Pendukung Sirkuit Mandalika Selesai Oktober 2021
Untuk menguatkan posisi Mandalika sebagai tujuan wisata, MGPA juga akan menambah ajang olahraga otomotif selain Superbike dan MotoGP pada 2022. Saat ini, MGPA sedang melakukan pembicaraan dengan sejumlah penyelenggara balapan internasional.
”Kami sudah berdiskusi dengan dua atau tiga penyelenggara balapan internasional, tetapi belum bisa kami sampaikan pihak mana saja. Namun, yang pasti kami akan mendatangkan satu balapan motor lagi dan satu atau dua ajang balapan lain pada 2022. Saya pikir bulan depan sudah akan ada kabar dengan siapa kami bekerja sama. Ajang balap lainnya itu akan menguatkan posisi Mandalika sebagai tujuan,” ungkap Ricky.