Dua sosok bintang di lini depan PSG, Kylian Mbappe dan Lionel Messi, mulai melebur menjadi sebuah kesatuan. Kesatuan itu yang sukses meredam kejutan RB Leipzig.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AFP/ ANNE-CHRISTINE POUJOULAT
Pemain Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe dan Lionel Messi, melakukan selebrasi setelah berhasil membobol gawang RB Leipzig dalam pertandingan Grup A Liga Champions Eropa di Stadion Parc des Princes, Paris, Rabu (20/10/2021) dini hari WIB.
PARIS, RABU — Setelah bermain bersama sekitar sebulan, duo penyerang Paris Saint-Germain, Lionel Messi dan Kylian Mbappe, akhirnya mulai memperlihatkan potensi terbaik. Keduanya saling melebur dan menjadi pahlawan kemenangan atas RB Leipzig, 3-2, dalam laga babak penyisihan Grup A Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Rabu (20/10/2021) dini hari WIB.
Bayangan kekalahan begitu jelas menghantui skuad PSG saat tertinggal pada pertengahan babak kedua, 1-2. Saat itu, Messi dan rekan-rekan yang unggul cepat lewat gol Mbappe pada babak pertama, disusul oleh dua gol lawan dari Andre Silva dan Nordi Mukiele.
Di situasi kritis ini, duo Mbappe dan Messi membuktikan potensi kehebatan mereka ketika bermain bersama. Messi sukses membalikkan lagi keadaan lewat dua gol beruntun dalam rentang tujuh menit untuk unggul, 3-2. Semuanya berasal dari kontribusi Mbappe.
Gol pertama datang lewat kombinasi umpan kedua penyerang berbeda umur 12 tahun tersebut. Beberapa menit berselang, Messi kembali mencetak gol lewat titik putih setelah Mbappe dijatuhkan di kotak penalti. Sepasang gol itu berakhir dengan pelukan hangat keduanya saat selebrasi.
Pemain Paris Saint-Germain, Lionel Messi, melakukan selebrasi setelah berhasil mencetak gol dalam pertandingan Grup A Liga Champions Eropa antara PSG dan RB Leipzig di Stadion Parc des Princes, Paris, Rabu (20/10/2021) dini hari WIB.
Tak hanya itu. Pada akhir laga, bibit keharmonisan dua bintang beda zaman ini kembali terpampang nyata. PSG kembali mendapat penalti. Messi, sebagai eksekutor utama penalti, memberikan bola kepada Mbappe. Dia merelakan peluang hattrick untuk berbagi gol dengan sang yunior.
Mbappe merasa hadiah itu adalah sebuah kehormatan. ”Dia adalah pemain terbaik di dunia. Sebuah kehormatan bisa bermain bersamanya. Saya selalu mengatakan itu. Penalti itu, dia meminta saya untuk mengambilnya. Itu bentuk rasa hormat (di antara kami),” ucap penyerang asal Perancis tersebut seusai laga, seperti dikutip situs resmi UEFA.
Sayangnya, bola tendangan Mbappe terbang tinggi melewati mistar gawang yang dijaga Peter Gulacsi. Skor pun bertahan dengan kemenangan tipis skuad asuhan Mauricio Pochettino yang menjadikan mereka sebagai pemuncak klasemen sementara Grup A hingga tiga laga berlalu.
Kata Pochettino, dia senang dengan mentalitas yang ditunjukkan Messi-Mbappe. Keduanya mampu menahan ego kebintangan masing-masing demi tim. Mereka bermain untuk kemenangan tim, bukan performa atau statistik individu.
AFP/ ANNE-CHRISTINE POUJOULAT
Pemain Paris Saint-Germain, Lionel Messi, dan pemain RB Leipzig, Tyler Adams, mengejar bola dalam pertandingan Grup A Liga Champions Eropa di Stadion Parc des Princes, Paris, Rabu (20/10/2021) dini hari WIB.
”Ketika tertinggal 1-2, kami menunjukkan karakter yang seharusnya. Kami sadar masih banyak yang harus dikembangkan lagi. Namun, saya tetap harus memuji para pemain karena mereka melakukan hal hebat,” kata Pochettino.
Meskipun diunggulkan dari sisi kualitas dan sebagai tuan rumah, PSG bermain jauh di bawah standar. Mereka kerepotan meladeni perlawanan Leipzig yang datang bersama bekas pemain PSG, Christopher Nkunku.
Sang raksasa Perancis memang lebih unggul dalam penguasaan bola, 65 persen. Namun, Leipzig lebih efektif dengan serangan balik lewat total 17 kali percobaan tendangan. Tim tamu berkali-kali merepotkan penjaga gawang tuan rumah, Keylor Navas.
Beruntung, PSG yang tampil tanpa salah satu andalan di lini depan, Neymar Jr, diselamatkan oleh performa individu pemainnya. Messi dan Mbappe mampu mengambil alih permainan di tengah kebuntuan. Keduanya memainkan peran yang sudah dinanti sejak bermain bersama sejak bulan lalu.
AFP/ ANNE-CHRISTINE POUJOULAT
Pemain Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, mengeksekusi tendangan penalti dalam pertandingan Grup A Liga Champions Eropa melawan RB Leipzig di Stadio Parc des Princes, Paris, Rabu (20/10/2021) dini hari WIB. Sayangnya tendangan Mbappe meleset.
Messi tampil hebat, tetapi Mbappe adalah jantung permainan tim malam ini.
Tim Cahill, Pengamat Teknis UEFA, juga mengakui peran besar duo tersebut. Dia melihat Messi dan Mbappe merupakan dua pemain terbaik dalam laga tersebut. Meskipun begitu, Mbappe dipilih sebagai Player of The Match karena lebih berperan dari menit awal hingga akhir. ”Messi tampil hebat, tetapi Mbappe adalah jantung permainan tim malam ini,” katanya.
Dengan mulai meleburnya kedua megabintang tersebut, potensi lini serang PSG akan semakin berbahaya pada masa depan. Hal ini sekaligus akan membantu adaptasi Messi di PSG. Pemain berjuluk ”Si Kutu” tersebut masih belum terbiasa dengan sistem ala Pochettino dan gaya main Liga Perancis.
Terbukti, sebelumnya mantan ikon Barcelona tersebut baru mencetak 1 gol dari 5 laga selama di PSG. Satu-satunya gol itu pun dicetak di Liga Champions. Messi belum mampu menghasilkan gol atau asis di Liga Perancis.
Menyatukan Messi-Mbappe merupakan tantangan terbesar PSG. Keduanya belum pernah bermain bersama sepanjang karier. Jika mereka bisa melebur, trio Messi-Neymar-Mbappe akan jadi ancaman besar bagi seluruh tim Eropa mengingat Messi pernah berjaya saat bermain dengan Neymar di Barca. Begitu juga dengan Mbappe yang nyaman berduet dengan Neymar dalam beberapa musim terakhir.
AFP/ FRANCK FIFE
Pemain belakang RB Leipzig, Nordi Mukiele (kiri), berhasil menjebol gawang Paris Saint-Germain yang dijaga penjaga gawang Keylor Navas dalam pertandingan Grup A Liga Champions Eropa di Stadion Parc des Princes, Paris, Rabu (20/10/2021) dini hari WIB.
Di sisi lain, hadiah penalti Messi kepada Mbappe merupakan pesan terselubung. Dia tidak memberikan itu kepada sembarang orang, melainkan pemain yang dihormatinya. Seperti saat dia memberikan hadiah serupa kepada Neymar dan Luis Suarez. Hadiah itu sekaligus menunjukkan Messi bukan seorang megabintang super-egois, seperti yang sering digambarkan di Barca. (AP/REUTERS)