Ajang Pemanasan Jelang MotoGP Turut Gairahkan Pariwisata NTB
Ajang pra-MotoGP turut menggairahkan sektor pariwisata di Lombok, NTB, yang lesu akibat pandemi. Salah satunya ajang Hutama Karya Endurance Challenge 2021: Lombok Series.
Oleh
Ismail Zakaria
·5 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Ajang balap MotoGP dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada Maret 2022. Meski demikian, ajang pemanasan sebelum balap motor paling bergengsi sedunia itu sudah mulai diselenggarakan di sana. Kegiatan itu turut menggairahkan pariwisata yang telah hampir dua tahun lesu akibat pandemi Covid-19.
Pada Minggu (17/10/2021), kegiatan pra-MotoGP 2022 yang diselenggarakan adalah Hutama Karya (HK) Endurance Challenge 123K: Lombok Series. Kegiatan ini dikemas dengan konsep ekshibisi lomba olahraga ketahanan fisik yang terdiri dari renang antarpulau, bersepeda, dan lari secara berkesinambungan dengan jarak 123 kilometer.
Sebanyak 81 peserta yang berasal dari 18 negara, termasuk Indonesia, mengawali lomba dengan berenang sejauh 2 kilometer dari Gili Air menuju Pantai Legian Sire di Lombok Utara, kemudian bersepeda 100 kilometer dari Pantai Sire menuju Kuta Mandalika, dilanjutkan berlari sejauh 21 kilometer di jalur layanan (service road) Sirkuit Jalan Raya Internasional Pertamina Mandalika.
Direktur Human Capital and Legal Hutama Karya, Muhammad Fauzan, seusai penyerahan hadiah kepada para pemenang mengatakan, HK Endurance Challenge 123K: Lombok Series diharapkan menjadi kegiatan yang punya daya ungkit luar biasa, terutama di sektor pariwisata.
”Melalui kegiatan ini, kami ingin membuktikan ke dunia bahwa kita mulai pulih. Bisa bergerak di saat penurunan ekonomi sekaligus memperkenalkan Pulau Lombok dengan Mandalika sebagai episentrum pariwisata. Apalagi, lomba ini diikuti 18 negara sehingga gemanya bisa dirasakan,” kata Fauzan.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi menyampaikan hal serupa. Ia berharap HK Endurance Challenge dan berbagai kegiatan pra-MotoGP lain menggairahkan pariwisata. Sejumlah kegiatan lain yang telah terjadwal adalah ajang Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) pada 12-14 November 2021 dan World Superbike pada 19-21 November 2021 serta Mandalika Ultra Trail 100 pada Desember 2021.
”Ini (HK Endurance Challenge) menunjukkan NTB siap menyelenggarakan event dengan protokol kesehatan yang baik. Sekaligus ini cara berpromosi yang luar biasa,” katanya.
Yusron menambahkan, meski tidak mudah karena diselenggarakan dalam situasi pandemi, kegiatan pra-MotoGP ini turut menggairahkan sektor pariwisata. Itu terlihat dari meningkatnya kunjungan wisatawan dan tingkat okupansi hotel. ”Laporan dari asosiasi hotel (di kawasan), ada peningkatan okupansi,” katanya.
Ketua Gili Hotel Association (GHA) atau Asosiasi Hotel di Gili Lalu Kusnawan menambahkan, adanya pra-event seperti HK Endurance Challenge cukup berpengaruh. Ini, misalnya, dari sisi penginapan karena ada sekitar 300 orang, termasuk peserta dan tim, juga transportasi.
”Ada geliat. Memang tidak banyak (tamu menginap), tetapi ini jadi pemicu. Ajang ini kesempatan kita untuk memperkenalkan keindahan alam juga budaya yang dimiliki, termasuk Lombok Utara,” kata Kusnawan yang memasukkan HK Endurance Challenge dalam kegiatan Karya Agung Dayan Gunung yang berlangsung sepanjang Oktober 2021 di Lombok Utara.
Selain di kawasan Gili, dampak pra-event MotoGP juga dirasakan pelaku pariwisata di kawasan Mandalika. ”Juli-Agustus sempat drop, tetapi September-Oktober mulai terasa (naik). Kamar, misalnya, banyak di akhir pekan. Tetapi, yang meningkat, termasuk hari ini, adalah restoran yang omzetnya bisa dua kali lipat,” kata Descha Vyana selaku Hotel Manager Puri Rinjani Bungalows di Mandalika.
Descha mengatakan, kegiatan-kegiatan menjelang MotoGP cukup berdampak, termasuk World Superbike pada November di mana seluruh kamar mereka telah penuh. ”Tentu kami berharap kondisi ini akan terus bertahan. Tidak hanya saat ajang seperti itu. Jangan sampai setelah itu drop lagi,” ucapnya.
”Sport tourism”
HK Endurance Challenge 2021 Lombok Series dibuka secara resmi oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah di Gili Air. Dari titik itu peserta memulai lomba dengan berenang sejauh 2 kilometer menuju Pantai Legian Sire.
”Sejak start, saya cukup terkesan. Apalagi, ini berbeda dengan ajang serupa karena menyeberang dari pulau ke pulau. Lautnya cukup bersih, bahkan menjelang finis renang bisa melihat ikan-ikan laut,” kata triatlet Andy Wibowo yang pertama kali menyelesaikan challenge dengan catatan waktu 4 jam 59 menit.
Begitu selesai berenang, para peserta kemudian bersepeda sejauh 100 kilometer dari Pantai Sire menuju Mandalika. Peserta melewati jalur pesisir pantai sepanjang Lombok Utara-Senggigi Lombok Barat, jalur bypass Mataram-Bandara Lombok, hingga jalur bypass baru Bandara Lombok-Mandalika.
Saat tiba di Mandalika, para peserta bersepeda satu putaran melewati jalur servis (service road) Sirkuit Mandalika, lalu masuk ke titik transisi di Kuta Beach Park. Setelah turun dari sepeda dan mengganti sepatu, mereka kemudian berlari ke arah Sirkuit Mandalika.
Cuaca yang panas hingga 31 derajat celsius harus dihadapi peserta untuk menyelesaikan tantangan terakhir. Itu membuat tidak sedikit yang memilih berjalan kaki melintasi service road Sirkuit Mandalika.
”Tantangannya di lari tadi memang panas. Tetapi, saya coba untuk menjaga ritme tetap stabil. Tidak berani saya paksakan,” kata Yan Bachtiar asal Bima, Nusa Tenggara Barat.
Yan Bachtiar menjadi penamat kedua setelah Andy sekaligus juara kategori putra dengan catatan waktu 5 jam 30 menit. Sementara peringkat kedua diraih Emmanuel Galbourdin (Perancis) dengan waktu 5 jam 44 menit dan urutan ketiga diraih Stephen Dow (Inggris) dengan waktu 5 jam 55 menit.
Untuk kategori putri, juara diraih Emma Jean Payne asal Inggris dengan waktu 6 jam 36 menit dan peringkat kedua diraih Shannon Francis (Amerika Serikat) dengan waktu 7 jam 6 menit.
Sejauh ini, tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan HK Endurance Challenge. Hanya sempat ada peserta yang tidak langsung menemukan perlengkapannya saat tiba di titik transisi sepeda ke lari. Termasuk juga kurang gesitnya tim kesehatan menangani peserta yang mengalami kram.
Selebihnya, para peserta mengapresiasi kegiatan ini. ”Lombok tentu akan bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan, terutama untuk sport tourism. Jadi, wisatawan tidak hanya datang, tetapi juga bisa ikut kegiatan di sini,” kata Andy.
Race Manager HK Endurance Challenge 2021 Lombok Series Beny Yusron juga melihat seluruh lomba berjalan lancar. Rutenya pun sangat menarik bagi peserta. Oleh karena itu, menurut dia, Lombok memiliki potensi besar untuk melaksanakan ajang serupa lagi.
”Lombok luar biasa. Pantai banyak, perkerasan jalan juga sangat bagus untuk sepeda. Lalu medan lari banyak, termasuk Rinjani. Jadi, Lombok boleh dibilang surganya olahraga endurance,” kata Beny.