Protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di antara atlet dan ofisial belum dijalankan dengan efektif dalam PON Papua 2021. Peserta PON yang terpapar Covid-19 melonjak dari 8 orang menjadi 92 orang.
Oleh
Fabio Maria Lopez Costa/Helena F Nababan
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Penerapan protokol kesehatan di antara atlet dan ofisial peserta PON Papua 2021 belum efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19 pada ajang empat tahunan itu. Jumlah atlet dan ofisial yang terpapar Covid-19 terus bertambah, dari delapan orang pada Rabu (6/10/2021) menjadi 92 orang pada Rabu (13/10/2021).
Juru Bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua dr Silwanus Sumule di Jayapura, Rabu, mengatakan, dari 92 orang itu, sebanyak 38 orang dinyatakan sembuh dan 54 orang lainnya masih dirawat.
Ke-54 orang tersebut tersebar di empat kluster penyelenggara PON Papua, yaitu Merauke 20 orang, Kota Jayapura 12 orang, Kabupaten Jayapura 21 orang, dan Mimika 1 orang.
”Semua yang terpapar Covid-19 telah mendapatkan vaksin dosis pertama dan kedua. Hal ini berdampak mereka sama sekali tidak mengalami gejala berat saat terpapar Covid-19,” kata Silwanus.
Silwanus memaparkan, atlet dan ofisial yang terpapar Covid-19 berasal dari sejumlah provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
Pengamatan Kompas, sistem gelembung untuk membatasi pergerakan atlet dan ofisial sama sekali tidak diterapkan. Para atlet dan ofisial bahkan leluasa makan di restoran atau warung, berbaur dengan warga.
Ketua Harian Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Welliam Manderi mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan para ketua kontingen untuk mengawasi aktivitas para atlet di luar penginapan. Tujuannya untuk mencegah mereka terpapar Covid-19 selama di Papua.
Kontingen DKI
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan, setiap atlet dan ofisial kontingen DKI pada PON Papua 2021 menjalani karantina selama lima hari untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan malaria.
”Sekitar 600 atlet dan pengurus akan menjalani karantina di Grand Cempaka Business Hotel dan D’Arcici Sunter Hotel. Mereka akan datang secara bertahap hingga penutupan PON pada 15 Oktober mendatang,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Ahmad Firdaus.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penyediaan lokasi karantina bagi atlet yang baru pulang dari Papua diperlukan karena ada puluhan atlet, ofisial, pelatih, dan wasit dari sejumlah cabang olahraga yang terpapar Covid-19. Sebelum pulang, mereka akan menjalani tes PCR di Papua.
Setiap daerah diminta menyiapkan tempat isolasi terkendali bagi para atlet dan ofisial di daerah masing-masing dan melakukan tes PCR pada hari pertama dan hari keempat. (Airlangga Hartarto)
”Setiap daerah diminta menyiapkan tempat isolasi terkendali bagi para atlet dan ofisial di daerah masing-masing dan melakukan tes PCR pada hari pertama dan hari keempat,” kata Airlangga.