Jeda laga internasional membuat sejumlah pesepak bola ternama Eropa, seperti Tammy Abraham, Romelu Lukaku, dan Raphael Varane, cedera. Klub-klub pun terancam tidak bisa memainkan mereka akibat padatnya jadwal tanding.
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·4 menit baca
ROMA, RABU — Sejumlah pesepak bola menderita cedera pada jeda internasional sepanjang 4 hingga 13 Oktober 2021. ”Badai” cedera itu dipicu padatnya jadwal laga. Klub-klub yang menaungi mereka pun ikut dirugikan karena tidak bisa memakai jasanya.
Salah satu pemain yang mengalami cedera saat tampil membela negaranya adalah penyerang klub AS Roma, Tammy Abraham (24). Ia berjalan tertatih-tatih di pengujung laga Inggris versus Hongaria pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Wembley, London, Inggris, Rabu (13/10/2021) dini hari WIB. Laga itu berakhir imbang, 1-1.
Abraham masuk pada menit ke-76, menggantikan kapten tim Inggris, Harry Kane. Namun, Abraham hanya bisa bertahan di lapangan selama 16 menit atau hingga menit ke-92. Setelah itu, ia terlihat kesakitan sehingga digantikan Ollie Watkins.
Menurut Football-Italia, AS Roma langsung menghubungi staf medis tim Inggris dan menanyakan kondisi Abraham. Mereka berharap Abraham hanya menderita memar, bukan cedera serius. AS Roma berkepentingan memastikan kondisi Abraham karena mereka akan bertandang ke markas Juventus dalam lanjutan Liga Italia, akhir pekan ini.
Sejak pindah dari Chelsea ke AS Roma, Abraham tampil mengesankan. Ia telah mencetak empat gol dan dua asis dalam 10 laga untuk Roma. Namun, hasil pemeriksaan sementara menyebutkan Abraham mengalami cedera pergelangan kaki.
Belum diketahui berapa lama ia akan menepi. ”Abraham diragukan tampil pada laga Liga Italia melawan Juventus di Stadion Allianz (Turin),” ungkap Calciomercato, media Italia lainnya.
Tidak hanya Roma, Manchester United juga kehilangan bek tangguh asal Perancis, Raphael Varane, yang cedera pangkal paha saat membela negaranya menghadapi Spanyol di final Liga Nasional Eropa. MU pun telah memastikan Varane akan absen selama beberapa pekan ke depan.
Pukulan buat Solskjaer
Situasi itu menjadi pukulan lebih lanjut bagi Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer yang telah lebih dulu kehilangan palang pintu lainnya, Harry Maguire. Bek Inggris itu telah absen di dua laga akibat cedera. Ia dan Varane pun tidak bisa memperkuat MU saat menghadapi Leicester City, Sabtu (16/10/2021).
Setali tiga uang, Chelsea juga kehilangan Romelu Lukaku. Striker baru yang telah mengemas 4 gol dari 9 laga pada musim ini itu terancam tidak bisa memperkuat Chelsea saat bertamu ke Brentford dalam lanjutan Liga Inggris. Lukaku menderita cedera saat membela Belgia di semifinal Liga Nasional Eropa. Belgia gagal ke final seusai ditekuk Perancis, 2-3, saat itu.
Selain Lukaku, Belgia juga kehilangan penyerangnya, Eden Hazard. ”Mereka berdua mengalami kelebihan beban di otot di area yang berbeda. Kami tidak memiliki fasilitas di kamp pelatihan kami untuk merawat mereka. Jadi, kami harus mengirim mereka kembali ke Belgia,” kata Pelatih Belgia Roberto Martinez.
Kami bukan robot. Sekarang ini semakin banyak pertandingan dan kian sedikit istirahat. Tidak ada yang peduli dengan kami. Kapan kami akan beristirahat? Tidak pernah. (Thibaut Courtois)
Akibat cedera tersebut, Lukaku dan Hazard harus absen di laga perebutan posisi ketiga Liga Nasional Eropa, yaitu menghadapi Italia. Tanpa kedua pemain itu, Belgia takluk dengan skor 1-2.
Kritik pedas
Akibat maraknya badai cedera itu, penjaga gawang Belgia dan Real Madrid, Thibaut Courtois, melontarkan kritik pedas terhadap Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). Ia mempersoalkan padatnya kalender pertandingan yang membuat para pemain sepertinya nyaris tidak bisa beristirahat.
”Kami bukan robot. Sekarang ini semakin banyak pertandingan dan kian sedikit istirahat. Tidak ada yang peduli dengan kami. Kapan kami akan beristirahat? Tidak pernah,” kata Courtois.
Kalender sepak bola telah dipadatkan dalam 18 bulan terakhir karena pandemi Covid-19. Akibatnya, Liga Champions Eropa dan banyak liga papan atas di Eropa berlangsung dalam waktu lebih singkat, tetapi dengan jumlah laga yang sama seperti sebelum pandemi melanda.
Piala Eropa dan Copa America sama-sama digelar di pengujung musim yang melelahkan dengan jadwal yang saling berdekatan. Selain itu, Piala Dunia Qatar 2022 akan digelar pada November dan Desember, yang kata Courtois, berlangsung di tengah musim liga. Belum lagi muncul wacana dari FIFA yang ingin mengadakan Piala Dunia selama dua tahun sekali.
”Tahun depan ada Piala Dunia di bulan November. Kami harus terus bermain hingga akhir Juni 2023. Kami akan cedera. Jadi, pada akhirnya pemain top akan cedera, cedera, dan cedera. Itu adalah sesuatu yang seharusnya lebih diperhatikan,” kata Courtois. (AP)