Penghargaan pemain bergengsi Ballon d’Or kembali hadir setelah ditiadakan tahun lalu akibat pandemi. Sejumlah nama baru bersiap merusak hegemoni Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
PARIS, SELASA — Penghargaan pemain terbaik Ballon d’Or kembali setelah absen pada tahun lalu. Sebanyak 30 nomine telah diumumkan, beberapa di antaranya merupakan wajah baru. Mereka mencoba merusak hegemoni pemain terbaik yang selama satu dekade terakhir dimonopoli Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Penyelenggara acara Ballon d’Or, majalah France Football, mengumumkan, penghargaan akan diberikan pada 29 November 2021. Ballon d’Or sempat ditiadakan tahun lalu karena pandemi Covid-19. Selain pesepak bola pria, penghargaan juga diberikan kepada pesepak bola perempuan. Ada 20 nomine di kategori pesepak bola perempuan.
Setelah mengeluarkan daftar 30 nomine, dewan juri yang terdiri dari para jurnalis dari berbagai negara diberi tugas untuk memilih pemain yang mereka anggap layak menduduki posisi pertama, kedua, dan ketiga. Poin di setiap peringkat berbeda-beda. Total poin yang diperoleh tiap nomine lalu dijumlahkan. Pemain yang menerima poin terbanyak akan diberikan penghargaan.
Penyerang klub Paris Saint-Germain, Lionel Messi, menjadi kandidat terdepan dalam perebutan penghargaan tahun ini. Messi yang telah meraih enam kali penghargaan Ballon d’Or bersaing dengan 29 nama lainnya seperti Cristiano Ronaldo, Kylian Mbappe, Robert Lewandowski, Karim Benzema, Jorginho, dan Neymar.
Selain nama-nama besar tersebut, ada juga sejumlah nama yang baru kali ini masuk daftar nominasi, yaitu dua gelandang Chelsea, Mason Mount dan Jorginho. Kans mereka berdua dipandang cukup kuat.
Mount mengaku tersanjung namanya masuk dalam daftar 30 nomine. Tapi, gelandang berusia 22 tahun itu merasa masih belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan pesepak bola senior lainnya.
Mount mengantarkan Inggris menjadi finalis di Piala Eropa 2020. Ia juga membawa Chelsea merajai Liga Champions Eropa musim lalu. Menurut Mount, ini adalah hasil dari kerja keras dan kesabaran selama bertahun-tahun. Ia tidak ingin terlalu berharap banyak dengan memenangi Ballon d’Or. Baginya, nominasi ini adalah permulaan yang bagus untuk kariernya ke depan.
”Saya meragukan (bisa memenangi penghargaan), tetapi Anda tidak pernah tahu. Hal yang paling penting bagi saya adalah terus berusaha mencapai level yang telah saya tetapkan sebelumnya dan melangkah lebih jauh,” kata Mount, Selasa (12/10/2021).
Jorginho, yang turut mengantarkan Chelsea menjuarai Liga Champions dan membantu Italia memenangi Piala Eropa 2020, dinilai punya kesempatan lebih besar untuk meruntuhkan hegemoni Messi dan Ronaldo.
Pelatih timnas Italia Roberto Mancini menjagokan Jorginho untuk meraih penghargaan bergengsi tersebut. Mancini melihat Jorginho punya peluang besar untuk menyamai apa yang dilakukan Luka Modric di tahun 2018.
Saat itu, Modric muncul meruntuhkan hegemoni Ronaldo dan Messi yang secara bergantian menyabet penghargaan sejak 2008. Modric mengklaim Ballon d’Or setelah berkontribusi besar membawa Kroasia mencapai final Piala Dunia 2018 di Rusia.
Sebagaimana Modric, bagi Mancini, Jorginho adalah aktor lapangan di balik keberhasilan Italia memenangi Piala Eropa 2020. ”Jorginho sangat pantas memenangi penghargaan. Akan aneh kalau dia tidak menang,” kata Mancini.
Manajer Chelsea Thomas Tuchel punya pendapat yang serupa dengan Mancini. Chelsea mengirimkan lima wakilnya di daftar 30 nomine. Mereka adalah Cesar Azpilicueta, Jorginho, N’Golo Kante, Romelu Lukaku, dan Mount.
Dari kelima nama itu, Tuchel lebih mengunggulkan Jorginho, selain karena sudah membantu Chelsea dan Italia meraih puncak prestasi, dia juga sudah memenangi penghargaan UEFA Men’s Player of the Year Award tahun ini.
Jorginho pantas memenangi Ballon d’Or. Dia pemain yang cerdas dan punya visi yang luar biasa dalam sepak bola.
”Jorginho pantas memenangi Ballon d’Or. Dia pemain yang cerdas dan punya visi yang luar biasa dalam sepak bola,” kata Tuchel.
Berbekal rekor
Nama lainnya yang dijagokan bisa merusak hegemoni Messi dan Ronaldo adalah penyerang Bayern Muenchen, Robert Lewandowski. Meski tidak meraih prestasi di tingkat timnas, Lewandowski dinilai punya cukup peluang setelah memecahkan rekor gol Gerd Muller dalam satu musim di Bundesliga.
Pencapaian itu ditorehkan Lewandowski saat membawa Muenchen mengalahkan Augsburg 5-2 di laga terakhir Bundesliga 2021-2022. Di laga tersebut, Lewandowski mencetak hattrick yang membuatnya mengoleksi 41 gol di Bundesliga dalam semusim. Torehan gol itu melampaui catatan 40 gol Muller yang bertahan sejak 49 tahun lalu.
Lewandowski berturut-turut masuk 30 daftar nomine sejak 2018. Namun, dia belum berkesempatan memenangi penghargaan itu karena kalah bersaing dengan Messi. Kali ini kesempatan itu datang kembali kepadanya.
”Memenangi Ballon d’Or sangat berarti bagi saya. Itu membuat saya merasa bangga. Jika Anda melihat semua yang telah saya capai, tidak hanya tahun ini, tapi juga tahun lalu ketika mereka meniadakan penghargaan, saya telah memenangi banyak gelar dan mencetak banyak gol,” tuturnya.
Dikepung nama-nama yang punya kans besar menggeser dirinya, Messi menilai akan sangat bagus bila mampu memenangi satu lagi penghargaan Ballon d’Or. Penghargaan itu bakal menyempurnakan pencapaian Messi yang berhasil membawa Argentina menjuarai Copa America 2021.
Meski begitu, ia tampak tak begitu berhasrat untuk memenangi penghargaan ketujuhnya. Itu terlihat dari selorohnya yang lebih menjagokan dua rekan setimnya di PSG, yaitu Kylian Mbappe dan Neymar, untuk memenangi penghargaan.
”Musim panas yang lalu saya memenangi trofi yang hilang di Copa America dan itu adalah puncak bagi saya. Jika saya memenangi Ballon d’Or lagi, saya akan sangat senang dan sangat berterima kasih. Tapi, saya tidak terlalu memikirkan tentang itu,” katanya. (AP/REUTERS)