Piala Dunia 2022 di Qatar kemungkinan besar akan menjadi panggung tertinggi terakhir bagi Neymar dan Karim Benzema. Kedua bintang sepak bola itu berikrar akan mengerahkan segalanya demi tampil maksimal di Qatar.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
SAO PAULO, SENIN — Dua megabintang sepak bola dunia, Neymar dan Karim Benzema, memancang target tinggi tampil di Piala Dunia Qatar 2022. Keduanya menyatakan bakal tampil maksimal mengingat Qatar bisa saja menjadi Piala Dunia terakhir dalam karier mereka.
Gelandang timnas Brasil, Neymar, mengatakan, Piala Dunia 2022 Qatar bisa menjadi yang terakhir dalam kariernya. Hal itu diungkapkan Neymar dalam film dokumenter berjudul Neymar and the Line of Kings yang diproduksi oleh DAZN.
Saya pikir ini akan menjadi Piala Dunia terakhir saya. Saya menghadapinya seperti yang terakhir karena saya tidak tahu apakah akan mampu secara mental untuk bertahan lebih lama di sepak bola.
”Saya pikir ini akan menjadi Piala Dunia terakhir saya. Saya menghadapinya seperti yang terakhir karena saya tidak tahu apakah akan mampu secara mental untuk bertahan lebih lama di sepak bola,” katanya, Senin (11/10/2021).
Neymar akan berusia 34 tahun pada Piala Dunia 2026 di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Dia meyakini Piala Dunia 2026 tidaklah ditakdirkan untuknya. Maka, mengejar kesempatan untuk tampil di Piala Dunia Qatar barangkali menjadi hal paling realistis untuk dia wujudkan.
Penyerang klub Paris Saint-Germain itu kini mendekati rekor legenda Brasil, Pele, yang telah mencetak 77 gol di pertandingan resmi. Sejauh ini, Neymar telah mencetak 69 gol untuk timnas Brasil.
Demi meraih target itu, Neymar berikrar akan melakukan segala cara agar bisa tampil membela Brasil di Qatar. Di Piala Dunia yang mungkin menjadi edisi terakhir baginya itu, Neymar ingin mempersembahkan gelar juara dunia keenam bagi Brasil. Jika terwujud, hal itu akan menutup kisah manis Neymar yang telah mengoleksi 113 penampilan bersama timnas Brasil.
Bersama Brasil, Neymar telah bermain di dua edisi Piala Dunia, yaitu Piala Dunia 2014 di Brasil dan 2018 di Rusia. Di Piala 2014, ia mengalami cedera punggung di perempat final melawan Kolombia. Cedera itu membuatnya tidak bisa membela Brasil kala menghadapi Jerman di semifinal. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Maracana itu, Brasil dipermalukan Jerman 1-7.
Selama membela panji timnas, Neymar telah mempersembahkan gelar Piala Konfederasi 2013. Selain itu, dia juga memenangi medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Peluang Neymar untuk tampil di Piala Dunia Qatar terbuka lebar. Brasil kini berada di puncak klasemen sementara kualifikasi Piala Dunia Qatar zona Amerika Selatan dengan 28 poin. Di pertandingan terakhir, Brasil menahan imbang tuan rumah Kolombia 0-0.
Penuh ambisi
Di sisi lain, penyerang timnas Perancis, Karim Benzema, juga menatap Piala Dunia Qatar dengan penuh ambisi seusai mengantarkan Perancis menjuarai Liga Nasional Eropa 2021. Motivasi penyerang berusia 33 tahun itu kian berlipat ganda karena dia tidak termasuk dalam skuad Perancis yang menjuarai Piala Dunia 2018. Benzema absen selama lima tahun dari timnas karena kasus pemerasan.
Benzema kembali dipanggil memperkuat Perancis di Piala Eropa 2020, tetapi gagal membawa negaranya menjadi juara. Kini, kesempatan Benzema untuk tampil membela Perancis cukup besar. Perancis kini berada di peringkat pertama klasemen sementara kualifikasi Piala Dunia Grup D zona Eropa.
”Kami akan menikmati trofi ini (Liga Nasional Eropa) dan kemudian pergi ke Piala Dunia. Gelar ini memberi saya lebih banyak ambisi untuk masa depan bersama tim ini. Karena tim ini memiliki potensi besar,” katanya.
Pelatih Perancis Didier Deschamps sangat mengandalkan Benzema untuk memimpin lini serang Perancis di Piala Dunia. Bagi Deschamps, Benzema adalah pemain penting yang dua kali mencetak gol penting di Liga Nasional Eropa. Gol yang dimaksud adalah ketika Perancis tertinggal saat menghadapi Belgia di semifinal dan Spanyol di final.
”Dia adalah pemain penting untuk masa depan tim. Di luar bakatnya, dia memiliki karakter dan kekuatan mental yang menjadi kunci untuk bersaing di level tertinggi,” ucapnya. (AP/REUTERS)