Indonesia nyaris tersingkir saat menghadapi Thailand di penyisihan Grup A Piala Thomas. Mereka bangkit dan berbalik menang, 3-2. Kemenangan dramatis yang ditentukan Shesar Hiren itu menjaga asa Indonesia perempat final.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
AARHUS, SENIN - Menjadi unggulan pertama dalam kejuaraan bulu tangkis beregu putra Piala Thomas 2020, Indonesia menghadapi kemungkinan tersingkir dalam babak penyisihan Grup A. Skuad “Merah Putih” akhirnya lolos dari lubang jarum setelah mengalahkan Thailand, 3-2.
Situasi yang menempatkan Indonesia berada di ambang kegagalan dini itu terjadi setelah dua tunggal putra terbaik, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, gagal menyumbangkan poin dalam pertandingan di Arena Ceres, Aarhus, Denmark, Senin (11/10/2021) waktu setempat. Dengan posisi tersebut, Indonesia tertinggal 1-2 dari Thailand yang membuat kejutan dengan mengalahkan tim kuat, Taiwan, 3-2, dua hari sebelumnya.
Anthony kalah dari Kantaphon Wangcharoen, 21-16, 22-24,23-25, dalam pertandingan selama 1 jam 28 menit. Kekalahan tersebut terjadi ketika peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 tersebut telah mendapat empat match point, tiga di antaranya pada gim ketiga. Namun, Anthony gagal mengubah kesempatan itu untuk membuat Indonesia unggul pada pertandingan pertama.
“Saat match point, saya bermain terlalu buru-buru untuk menyerang karena berpikir tinggal membutuhkan satu poin lagi. Ternyata, Kantaphon sudah siap dengan serangan itu,” ujar Anthony.
Kekalahan tersebut menjadi yang ketiga beruntun bagi Anthony setelah kalah pada dua pertandingan terakhir dalam Piala Sudirman di Vantaa, Finlandia, 26 September-3 Oktober. Indonesia disingkirkan Malaysia, 2-3, pada kejuaraan beregu campuran tersebut. Anthony menilai, meskipun perunggu Olimpiade menambah kepercayaan dirinya, itu juga membuat lawan semakin termotivasi saat menghadapinya.
Kubu Indonesia dibuat tegang ketika ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, kesulitan saat berhadapan dengan Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren. Padahal, dua partai pertama seharusnya bisa membawa Indonesia unggul.
Kekhawatiran kalah 0-3 secara langsung muncul ketika Kevin/Marcus kehilangan gim pertama. Kekhawatiran itu muncul karena Kunlavut Vitidsarn, tunggal kedua Thailand yang tampil pada partai ketiga, berada dalam performa terbaik sejak tampil di Piala Sudirman. Ia pun menjadi ancaman besar bagi Jonatan.
Kok yang berat
Setelah kehilangan gim pertama, Kevin/Marcus memperpanjang napas Indonesia dengan merebut gim kedua dalam persaingan poin yang ketat. Kenyamanan bermain dengan kok yang cenderung berat, hingga sulit mendapat poin melalui serangan cepat, mulai didapat pada gim ketiga. Ganda berjulukan “Minions” itu pun menang 19-21, 21-18, 21-13.
“Bukan mencari alasan, tetapi, seperti dikatakan pemain negara lain, kok memang berat hingga lajunya pelan. Jadi, kami kesulitan mendapat poin dengan cepat melalui serangan. Tenaga yang dikeluarkan pun harus lebih besar. Saya bersyukur akhirnya bisa menang,” komentar Marcus.
Keunggulan kedua tim yang bertemu untuk ke-11 kalinya dalam Piala Thomas ini terus berganti. Thailand kembali unggul dari nomor tunggal ketiga Vitidsarn mengalahkan Jonatan, 21-10, 21-14.
Meski Indonesia menjadi satu-satunya tim dalam Grup A yang memenangi dua laga, dua tim yang berhak lolos ke perempat final akan ditentukan pada pertandingan Rabu. Indonesia akan melawan Taiwan dalam laga penentu.
Jonatan pernah mengalahkan Vitidsarn pada babak pertama All England, sebelum tim Indonesia didiskualifikasi karena berada dalam satu pesawat dengan penumpang yang positif Covid-19. Tetapi, dalam pertemuan kali ini, pemain Thailand tiga kali juara dunia yunior itu tampil dominan. Jonatan dibuat kesulitan mengembangkan permainannya.
Indonesia kembali membuka harapan bertahan setelah ganda kedua, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menang cepat atas Natthapat Trinkajee/Tanupat Viriyangkura, 21-9, 21-12. Di lapangan, Fajar/Rian berusaha tidak mengingat posisi Indonesia yang tertinggal 1-2 dari Thailand.
Penentuan pemenang kedua tim akhirnya terjadi pada partai terakhir dalam pertemuan Shesar Hiren Rhustavito dan Adulrach Namkul. Shesar pun menanggung beban besar karena kekalahan bisa membuat Indonesia tersingkir pada penyisihan grup.
Situasi sulit itu dihadapi tim “Merah Putih” karena akan menghadapi lawan tak kalah berat, Taiwan, pada Rabu. Mereka memiliki tunggal putra peringkat keempat dunia, Chou Tien Chen, dan ganda putra peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang/Wang Chi Lin. Sementara Thailand tinggal menghadapi tim paling lemah, Aljazair.
Diwarnai ketegangan
Ketegangan bagi kubu Indonesia bertambah karena Shesar dan Namkul harus bertanding hingga tiga gim. Peluang Indonesia lolos ke perempat final, sebagai dua tim berperingkat teratas, akhirnya tetap terbuka setelah Shesar menang, 23-21, 10-21, 21-8.
“Sudah pasti ada tekanan pada saya saat memasuki lapangan. Saya merasakan itu pada gim pertama, lalu setelah itu kalah gim kedua. Setelah itu, juga dengan motivasi dari pelatih, saya berusaha bangkit,” ujar Shesar.
Meski Indonesia menjadi satu-satunya tim dalam Grup A yang memenangi dua laga, dua tim yang berhak lolos ke perempat final akan ditentukan pada pertandingan Rabu.
Sebelumnya, tim putri dipastikan akan tampil pada perempat final setelah mengalahkan Perancis, 4-1, pada Grup A. Dengan skor sama, Greysia Polii dan kawan-kawan mengalahkan Jerman, dua hari lalu. Selain Indonesia, tim Uber Jepang juga lolos ke perempat final dari grup yang sama.