Sebanyak enam atlet Bali masih menjalani karantina. Mereka terkonfirmasi terpapar Covid-19, tetapi nihil gejala dan tidak sakit.
Oleh
Cokorda Yudistira M Putra
·3 menit baca
ISTIMEWA
Foto dokumentasi kontingen Bali dalam PON Papua 2021.
BADUNG, KOMPAS — Sebanyak enam atlet PON Papua 2021 dari kontingen Provinsi Bali masih menjalani karantina di fasilitas karantina terpusat di kapal milik Pelni.
Ketua Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Bali Ketut Suwandi dari Papua mengatakan, keenam atlet PON dari kontingen Bali itu dalam kondisi baik dan sehat. Mereka terkonfirmasi positif Covid-19, tetapi nihil gejala dan tidak sakit. ”Kondisinya sebenarnya sehat, mereka OTG (orang tanpa gejala),” kata Suwandi yang dihubungi dari Bali, Jumat (8/10/2021).
Suwandi menambahkan, kondisi keenam atlet Bali itu diketahui setelah mereka selesai menjalani pertandingan dan akan pulang dari Papua ke Bali pada 5 Oktober lalu. Suwandi tidak menyebutkan detail keenam atlet tersebut ataupun cabang olahraga para atlet itu dengan alasan demi menjaga kondisi mental atlet Bali.
”Yang pastinya, mereka OTG dan kondisinya sehat. Mereka juga sudah mendapatkan vaksinasi lengkap,” kata Suwandi.
Adapun kontingen Bali untuk PON Papua 2021 berjumlah sekitar 350 orang, termasuk 235 atlet dan 67 pelatih. Dalam acara pelepasan kontingen PON Provinsi Bali oleh Gubernur Bali pada Jumat (17/9/2021), disebutkan, atlet Bali akan mengikuti 29 cabang olahraga dari 37 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PON Papua 2021.
Hingga Jumat (8/10/2021), Bali masih di peringkat keenam perolehan medali PON Papua 2021 dengan mengumpulkan 14 medali emas, 8 perak, dan 19 perunggu.
Kontingen Bali masih berpeluang menambah medali dalam PON Papua 2021 karena masih terdapat beberapa cabang olahraga yang sedang dan akan dipertandingkan, di antaranya, basket, biliar, karate, tarung derajat, dan pencak silat serta kempo.
Lebih lanjut, Suwandi mengatakan, pemberangkatan anggota kontingen PON Bali dilangsungkan secara bertahap, begitu pula dengan pemulangannya. Hal itu ditempuh sebagai upaya menjaga keamanan dan keselamatan kontingen terkait kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Atlet lompat jauh Bali peraih medali emas Maria Natalia Londa (tengah) bersama perak diraih oleh atlet NTB Rohani (kiri) dan medali perunggu diraih oleh atlet Papua Vinsensia Awutet Amjaram (kanan) seusai penyerahan medali hasil final nomor lompat jauh putri cabang atletik PON Papua 2021 di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Kota Timika, Kabupaten Timika, Papua, Selasa (5/10/2021).
Suwandi menyatakan, KONI Bali sudah sedari dini mewanti-wanti dan mengingatkan agar seluruh anggota kontingen Bali menjaga diri, benar-benar memperhatikan kesehatan, dan selalu menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Hal itu ditekankan sejak atlet dan pelatih mengikuti pemusatan pelatihan sebelum berangkat mengikuti PON.
Suwandi menambahkan, pihaknya akan mengetatkan pengawasan protokol kesehatan bagi kontingen Bali, terutama para atlet, agar tidak terpapar Covid-19. Pemeriksaan kesehatan dijalankan secara rutin, termasuk tes Covid-19.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, yang ditemui saat menghadiri final pertandingan dayung rowing di Arena Teluk Youtefa Dayung, Kota Jayapura, Jumat (8/10/2021), menginstruksikan seluruh atlet dan ofisial menjalani pemeriksaan Covid-19 di penginapan.
Adapun total kumulatif kasus di empat kluster PON Papua mencapai 50 kasus terdiri dari 17 kasus di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura 16 kasus, Kabupaten Mimika 13 kasus dan Merauke 4 kasus. Zainudin mengatakan, kondisi seluruh atlet dan ofisial yang terpapar Covid-19 sama, yaitu tidak mengalami gejala berat. Hal ini dipengaruhi angka cycle threshold (Ct) tinggi dan daya tahan tubuh yang baik.