Setelah menjuarai AS Terbuka, Emma Raducanu akan kembali tampil di Turnamen Indian Wells. Namun, kali ini, tanpa pelatih.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
INDIAN WELLS, SELASA - Menandatangani kontrak dengan perusahaan besar, menghadiri berbagai permintaan wawancara, hingga datang pada acara para selebritas dunia menjadi kesibukan petenis Inggris, Emma Raducanu, setelah menjuarai Grand Slam Amerika Serikat Terbuka. Kini, petenis berusia 18 tahun itu kembali ke tugas utamanya, bersaing di arena tenis.
Raducanu menjadi salah satu dari tujuh tunggal putri yang mendapat wildcard dalam turnamen ATP/WTA 1000 Indian Wells di Indian Wells, California, 6-17 Oktober. Meski akan tampil sebagai petenis wildcard, dia akan bersaing sebagai unggulan ke-17.
Posisi tersebut didapat setelah posisi Raducanu dalam peringkat dunia melesat, dari urutan ke-150 menjadi ke-23, setelah menjuarai AS Terbuka, 13 September. Sepekan kemudian, posisinya naik kembali menjadi ke-22.
“Tiga pekan yang menyenangkan. Saya mendapat pengalaman yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” ujar Raducanu di Indian Wells, Selasa (5/9/2021).
Salah satu acara yang dihadiri petenis keturunan Rumania dan China itu adalah Met Gala di New York. Dia juga menjadi tamu dalam rilis film James Bond di London.
Usai berbagai acara tersebut, dia memfokuskan kembali dirinya pada latihan di kediamannya di Bromley, Inggris. Turnamen Indian Wells menjadi turnamen pertamanya setelah menjuarai AS Terbuka. “Masih banyak undangan untuk saya. Namun, begitu tiba di rumah, saya langsung fokus pada tenis,” katanya.
Raducanu menciptakan sensasi saat tampil di Flushing Meadows, New York, 30 Agustus-13 September. Bersama petenis Kanada, Leylah Fernandez, dia membuat final sesama remaja di tunggal putri. Raducanu pun menjadi juara Grand Slam pertama yang tampil sejak babak kualifikasi.
Di Indian Wells, yang tak digelar pada 2020 karena pandemi Covid-19, Raducanu menjadi bagian dari 32 unggulan yang mendapat bye di babak pertama. Lawannya pada babak kedua adalah pemenang antara Maria Camila Osorio Serrano dan Aliaksandra Sasnovich.
Setelah itu, Raducanu berpeluang berhadapan dengan salah satu idolanya, Simona Halep yang menjadi unggulan ke-11. Memiliki ayah dari Rumania dan ibu dari China, Raducanu pun mengidolakan petenis dari negara orang tuanya, yaitu Halep dari Rumania dan Li Na (China).
Raducanu berada dalam paruh undian yang sama dengan beberapa juara Grand Slam, seperti Petra Kvitova, Victoria Azarenka, dan Iga Swiatek. Fernandez, yang menjadi unggulan ke-23, juga, berada di paruh bawah.
Di arena tenis, pada akhirnya, kami harus menjadi pelatih bagi diri sendiri saat berada dalam pertandingan. Saya akan tetap menikmati momen ini. (Emma Raducanu)
Turnamen ini akan menjadi tes bagi RAducanu setelah memutuskan hubungan kerja sama dengan pelatihnya, Andrew Richardson. Itu dilakukan sekitar dua pekan setelah juara di AS Terbuka. Raducanu ingin didampingi pelatih yang bisa membawanya ke level lebih tinggi, tetapi belum memilih pelatih baru hingga saat ini.
“Saat ini, saya percaya diri. Meski masih muda, saya sudah memiliki banyak pengalaman. Di arena tenis, pada akhirnya, kami harus menjadi pelatih bagi diri sendiri saat berada dalam pertandingan. Saya akan tetap menikmati momen ini,” ujarnya.
Persaingan pada paruh atas undian akan terjadi antara unggulan pertama, Karolina Pliskova, Garbine Muguruza, dan Maria Sakkari. Empat kali juara Grand Slam, Kim Clijsters, juga berada di paruh ini.
Petenis berusia 38 tahun tersebut sebenarnya berencana bertanding kembali, setelah pensiun sejak 2012, pada 2020. Namun, pandemi yang membatalkan sebagian besar turnamen, menunda rencana petenis Belgia tersebut. Sebelum tiba di Indian Wells, ibu dari tiga anak itu tampil di AS Terbuka dan turnamen WTA 500 Chicago, tetapi tersingkir pada babak pertama.
Di Indian Wells, dia akan berhadapan dengan Katerina Siniakova pada babak pertama, lalu berpeluang bertemu Angelique Kerber.
Tanpa petenis juara
Persaingan pada tunggal putra, untuk pertama kalinya dalam 18 tahun terakhir, tak akan dihadiri petenis yang pernah menjadi juara di Indian Wells. Pada rentang waktu tersebut, gelar juara Indian Wells didominasi “Big Three” yaitu, Roger Federer dan Novak Djokovic, masing-masing, dengan lima gelar juara serta Rafael Nadal dengan tiga gelar. Di antara mereka hanya ada Ivan Ljubicic, yang akhirnya menjadi pelatih Federer, serta Juan Martin Del Potro dan Dominic Thiem yang menjadi juara dalam dua penyelenggaraan terakhir.
Maka, seperti di AS Terbuka, persaingan akan terjadi antara petenis 10 besar dunia selain “Big Three”, yaitu juara AS Terbuka, Daniil Medvedev, Stefanos Tsitsipas, Alexander Zverev, Andrey Rublev, Matteo Berrettini, dan Casper Ruud. Medvedev, Rublev, dan Ruud berada di paruh atas undian, sementara Berrettini, Zverev, dan Tsitsipas akan bersaing di paruh bawah. (Reuters)