Jawa Timur mempertahankan dominasi di cabang tenis nomor beregu putra pada pergelaran PON Papua 2021. Jatim menundukkan Bengkulu, 2-0.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Jawa Timur sukses memenuhi salah satu target di cabang tenis Pekan Olahraga Nasional Papua 2021 dengan merebut emas dari nomor beregu putra pada laga final yang berlangsung, Minggu (3/10/2021). Dua andalan tunggal Jatim, Christopher Rungkat dan M Rifqi Fitriadi, menjadi kunci bagi sumbangan emas pertama dari tenis.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Lapangan Tenis Sian Soor, Jayapura, Jatim hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam 45 menit untuk mengungguli Bengkulu, 2-0. Christopher dan Rifqi bisa menang dengan skor mutlak dari dua tunggal Bengkulu. Chritopher unggul 6-0 dan 6-1 dari Jeremy Nahor, sedangkan Rifqi mengakhiri perlawanan Aditya Hari Sasongko dengan skor 6-2 dan 6-1.
Hasil ini membuat Jatim mempertahankan emas di nomor beregu putra. Sebelumnya, pada PON Jawa Barat 2016, Jatim juga membawa pulang medali emas setelah mengalahkan tim tuan rumah, Jabar.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang hadir menyaksikan langsung pertandingan final itu, mengapresiasi perjuangan para petenis putra Jatim yang mampu mempertahankan medali emas. Tak hanya hadir, Khofifah juga langsung memberikan bonus uang tunai atas penampilan para petenis yang memberikan medali emas ke-12 bagi kontingen Jatim di PON Papua 2021.
”Saya mengapresiasi perjuangan para atlet yang telah memberikan kebahagiaan bagi masyarakat Jatim. Semoga prestasi petenis ini memberikan motivasi cabang lain untuk memberikan prestasi yang terbaik,” ujar Khofifah.
Empat petenis di tim beregu putra Jatim menerima uang tampil sebesar Rp 15 juta. Selanjutnya, mereka juga akan mendapatkan bonus meraih medali emas yang akan diberikan seusai PON mendatang.
Strategi berjalan
Christopher, yang telah dikenal sebagai salah satu ikon tenis Tanah Air, akhirnya kembali lagi bertanding di nomor tunggal putra setelah absen sekitar dua tahun. Meski begitu, petenis berusia 31 tahun itu tidak kesulitan untuk menumbangkan juniornya, Jeremy.
Permainan cepat dan pukulan forehand tajam yang mengarah kedua sudut lapangan menjadi strategi andalan Christopher untuk menaklukkan Jeremy. Cara bermain itu membuat Jeremy beberapa kali mati langkah dan hanya melihat bola mendarat di wilayah yang jauh dari jangkauannya.
Christopher mengatakan, dirinya sudah beberapa kali melakukan latihan bersama dengan Jeremy, termasuk dalam persiapan menjelang PON. Atas dasar itu, ia telah menyiapkan sejumlah strategi yang diharapkan bisa mengungguli Jeremy yang berusia 25 tahun itu.
”Beberapa strategi saya berjalan lancar di pertandingan ini. Hal ini tidak lepas dari persiapan matang yang telah kami lakukan untuk memenuhi target emas di PON Papua,” kata Christopher.
Beberapa strategi saya berjalan lancar di pertandingan ini. Hal ini tidak lepas dari persiapan matang yang telah kami lakukan untuk memenuhi target emas di PON Papua (Christopher Rungkat)
Jeremy tetap senang meski hanya membawa pulang medali perak dari nomor beregu putra. Menurut dia, keberhasilan Bengkulu melaju ke final di luar target yang dicanangkannya, baik secara pribadi maupun tim.
”Kami berysukur bisa melaju ke final. Ini pengalaman yang luar biasa dan senang bisa mempersembahkan medali untuk Bengkulu,” ucap Jeremy.
Pada pertandingan tunggal kedua, Rifqi juga tidak mengalami kendala berarti untuk menaklukkan Aditya. Sempat tertinggal 1-2 di set pertama, Rifqi memenangi lima set selanjutnya.
Di gim kedua, kondisi fisik Aditya jauh menurun. Ia sudah tidak bisa lagi meredam pukulan-pukulan keras Rifqi yang dominan mengarah ke sisi kirinya. Tak hanya itu, Aditya juga beberapa kali menguntungkan Rifqi karena pukulannya sering keluar sehingga menghadirkan poin bagi Rifqi untuk menang mudah, 1-6.
Selain beregu putra, Jatim berpeluang meraih medali emas kedua di tenis dari nomor beregu putri. Hingga berita ini diturunkan, Jatim untuk sementara unggul 1-0 dari DKI Jakarta. Kemenangan pertama Jatim disumbangkan oleh Aldila Sutjiadi yang mengalahkan Fitriani Sabatini dalam tiga set, 1-6, 6-4, dan 7-6 (7-1).