Pembukaan PON Papua 2021 akan menunjukkan semangat Papua bangkit menuju era modern. Maka itu, acara menampilkan ragam kekayaan ”Bumi Cendrawasih”, dari flora dan fauna hingga aneka budaya, berbalut teknologi mutakhir.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR/KELVIN HIANUSA/ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional Papua 2021 di Stadion Utama Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021) ini pukul 19.00-21.00 WIT, menjadi perayaan titik nol semangat masyarakat ”Bumi Cendrawasih” untuk bangkit memasuki era modern dan global. Penonton akan disuguhi etalase kekayaan Papua, mulai dari flora dan fauna hingga keanekaragaman budaya, dengan balutan teknologi mutakhir agar menjadi pertunjukan megah, spektakuler, dan penuh kenangan.
Ketua Panitia Upacara Pembukaan PON Papua 2021 Mohamad Umar Reliubun di Kabupaten Jayapura, Jumat (1/10/2021), mengatakan, terdapat sekitar 12.000 orang yang terlibat dalam upacara pembukaan, terdiri dari 850 penari dari beragam sekolah di Papua serta pengisi acara lain, seperti artis dan penyanyi nasional asal Papua.
”Para penari akan membawakan tarian khas dari lima wilayah adat Papua, yakni Tabi, Animba, Lapago, Meepago, dan Saereri,” ujar Reliubun.
Dalam upacara yang akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo ini, Umar mengatakan, mereka berupaya mengangkat tema ”Menuju Peradaban Baru Papua”. Pelaksanaan PON telah menjadi gelaran skala nasional yang turut memberikan perubahan besar terhadap Papua menuju ke arah lebih modern. ”Maka dari itu, acara dibalut teknologi mutakhir, antara lain mapping projection, pertunjukan cahaya, dan properti bergerak lain,” katanya.
Untuk memastikan keamanan dan kesehatan dalam pembukaan, semua penampil divaksin Covid-19 dan dites usap PCR. Secara keseluruhan, jumlah orang yang hadir dibatasi sekitar 10.000 orang atau 25 persen dari total kapasitas stadion, yakni 40.000 kursi. Mereka juga wajib menaati protokol kesehatan, seperti pakai masker dan jaga jarak.
Penari yang terlibat begitu antusias berpartisipasi. Semangat anak-anak Papua ini mengalahkan minimnya waktu persiapan yang hanya sekitar 10 hari. ”Kami semangat sekali karena PON di Papua belum tentu diadakan lagi. Jadi, kami ingin ikut terlibat dalam perayaan ini. Kami bangga. Lebih senang lagi karena saya akan menari, sesuai hobi saya,” ujar Megel C Bonyadone (17), penari asal SMA Negeri 1 Jayapura.
Megel ikut menarikan lima gerakan selama sekitar lima menit dalam upacara pembukaan. Agar bisa tampil di ajang terbesar bagi provinsi paling timur Indonesia itu, gadis berambut keriting ini akhirnya mengikuti vaksinasi.
Kirab obor
Jelang pembukaan, kirab obor telah tiba di Kota dan Kabupaten Jayapura, Jumat. Api obor itu dinyalakan di Kantor Wali Kota dan Bupati Jayapura sekaligus menjadi simbol kesiapan kedua wilayah menyelenggarakan pesta olahraga terbesar di Indonesia itu.
Kirab obor menjadi pemandangan yang mendominasi jalan utama di Jayapura, kemarin. Sejak tiba dari Merauke melalui jalur udara di Bandara Sentani, sekitar pukul 08.15 WIT, obor dibawa menuju kompleks Wali Kota Jayapura. Kirab di Kota Jayapura melibatkan pesepak bola Papua, Boaz Solossa; legenda bulu tangkis Taufik Hidayat; dan mantan atlet pencak silat Papua, Lilis Suryani Karubaba.
Petang harinya, obor dibawa ke kompleks Kantor Bupati Jayapura sebelum dibawa berkeliling wilayah Kabupaten Jayapura, Sabtu (2/10/2021). Selain di darat, obor akan dibawa mengarungi Danau Sentani sebelum tiba Stadion Lukas Enembe. Kirab yang berlangsung sejak 27 September itu dijadwalkan tiba di stadion sekitar pukul 14.00 WIT.
Ketua Harian Panitia Besar PON Papua Yunus Wonda mengapresiasi antusiasme masyarakat Papua yang memberikan kontribusi dalam sejumlah agenda penyambutan PON. Apalagi, lanjutnya, kirab selalu menghadirkan tradisi khas dari lima wilayah adat yang mewakili tujuh kabupaten/kota yang dikunjungi.
Gubernur Papua Lukas Enembe sangat bersyukur PON yang pertandingannya telah dimulai sejak 22 September 2021 berlangsung lancar dan kondusif. Para atlet bisa bertanding dengan nyaman dan aman di arena.
Dengan dibukanya PON oleh Presiden, dia berharap semangat masyarakat menyukseskan PON kian bergelora. ”Kehadiran Presiden pada pembukaan sekaligus melepas rasa rindu masyarakat Papua yang sudah lama tidak melihat langsung beliau di Bumi Cenderawasih. Terakhir kali Presiden mengunjungi Papua pada Oktober 2019,” ujar Enembe.
Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Nasional Indonesia Ade Lukman menuturkan, karena masih dalam pandemi Covid-19, upacara pembukaan akan menyesuaikan. Acara diusahakan meriah, tetapi khidmat dan tidak berlebihan.
Kami semangat sekali karena PON di Papua belum tentu diadakan lagi. Jadi, kami ingin ikut terlibat dalam perayaan ini. Kami bangga.
”Yang utama, semua kegiatan inti berlangsung, mulai dari defile peserta, janji atlet, janji wasit, hingga penyalaan api kaldron. Yang membawa dan menyalakan api itu adalah atlet aktif yang menjadi ikon olahraga Papua,” tutur Ade.
Ade menyampaikan, pembukaan diharapkan turut menjadi pelecut semangat masyarakat untuk bangkit dari pandemi Covid-19. Hal ini seusai dengan tujuan PON Papua yang tidak cuma sebagai kegiatan kompetisi olahraga saja, tetapi juga alat mempererat persatuan bangsa, terutama dalam melawan pandemi Covid-19.
”Kami ingin mengembalikan semangat PON pertama di Solo 1948. Waktu itu, PON bertujuan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa pascakemerdekaan. PON itu untuk menunjukkan eksistensi Indonesia di dunia. Kali ini, selain mempererat persatuan, PON Papua bertujuan menunjukkan Indonesia mampu bangkit dari pandemi,” ujarnya.
Ekonomi masyarakat
Kunjungan Presiden Joko Widodo untuk membuka PON Papua 2021 ini diharapkan semakin menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.
Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Cenderawasih, Cornelia Matani, mengapresiasi kehadiran Presiden Jokowi untuk kesekian kalinya di Papua, juga dengan penyelenggaraan PON Papua.
Pekerjaan mempersiapkan PON telah lama dilakukan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang menjadi tuan rumah. Masyarakat pun antusias untuk terlibat kendati ada yang apatis dan pesimistis dengan upaya pemerintah.
”Kehadiran Pak Jokowi semakin memperkuat pemprov dan PB PON untuk sungguh-sungguh mempersiapkan kegiatan ini,” kata Cornelia saat dihubungi dari Jakarta, Jumat.
Dia mencontohkan, jalan diaspal dan selesai dalam semalam, para-para tempat mama-mama berjualan pinang di sepanjang jalan yang dilalui rombongan PON diganti dengan yang lebih bagus, bantuan modal usaha diberikan, pelatihan usaha juga ada untuk mempersiapkan mama-mama ataupun anak-anak muda berpartisipasi dalam PON.
Rumah makan juga ramai pengunjung. ”Saya yakin pemasukan meningkat. Jadi, ini sangat baik. Di tengah kesulitan ekonomi karena pandemi dan peredaran uang, di Jayapura ada peningkatan pendapatan,” kata Cornelia.
Selain membuka PON Papua 2021, Presiden juga akan meninjau Istana Olahraga Papua Bangkit dan melakukan sejumlah kegiatan lain di Merauke, Papua, dan Sorong, Papua Barat.
Setiba di Bandara Sentani, Jayapura, sekitar pukul 16.20 WIT, Presiden disambut dengan kalungan noken serta tarian selamat datang khas Sentani diiringi tetabuhan tifa.