Gol Lionel Messi dan penyelamatan Gianluigi Donnarumma menjadi kunci kemenangan PSG atas Manchester City. Penampilan skuad penuh bintang ”Les Parisiens” kian padu.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
PARIS, RABU — Meskipun diterpa isu disharmoni, tim bertaburkan bintang Paris Saint-Germain membuktikan bisa tampil padu dan selaras ketika menumbangkan Manchester City, 2-0, pada laga kedua Grup A Liga Champions Eropa, Rabu (29/9/2021) dini hari WIB, di Stadion Parc des Princes, Paris. Dua pemain baru PSG, Lionel Messi dan Gianluigi Donnarumma, menampilkan kualitas yang dibutuhkan PSG untuk menjaga impian meraih gelar Eropa.
Messi kembali tampil bersama Paris Saint-Germain (PSG) setelah dua laga absen akibat cedera ringan. Bintang asal Argentina itu telah belajar banyak dari kegagalannya membantu ”Les Parisiens” mengalahkan Club Brugge, awal September 2021.
Pada laga menghadapi City, Messi menampilkan nuansa yang baru di hadapan sekitar 37.350 pendukung tuan rumah. Messi bersedia membantu rekan setim saat bertahan. Hal itu ditampilkan Messi ketika menjadi pagar hidup ketika City mendapat tendangan bebas. Pemandangan itu belum pernah terjadi dalam satu dekade terakhir di masa terbaiknya bersama Barcelona. Ia pun mencatatkan 16 sentuhan bola di zona pertahanan PSG.
Gol yang dicetak Messi, gol kedua PSG di laga itu, adalah buah dari operan satu-duanya bersama Kylian Mbappe. Tendangan kaki kiri khas dengan penempatan bola di pojok kanan atas menjadi cara Messi menaklukkan kiper City, Ederson Moraes, pada menit ke-74.
Itu satu-satunya kesempatan Messi melakukan tembakan di pertandingan tersebut. Gol itu juga menjadi koleksi gol ketujuh Messi setiap menghadapi tim asuhan Pep Guardiola, mantan pelatihnya di Barca.
”Saya amat berambisi mencetak gol. Ini kemenangan penting bagi kami, tetapi kami masih harus meningkatkan permainan dan konsisten tampil baik bersama-sama,” ujar Messi kepada Canal+ seusai laga.
Meskipun mampu meredam penampilan Messi dalam mayoritas durasi laga, Manajer City Pep Guardiola mengakui Messi adalah pemain terbaik di dunia yang bisa menghukum tim lawan hanya melalui satu momen kecil.
”Golnya amat luar biasa. Meskipun ia baru sembuh dari cedera, tidak akan ada klub yang bisa mengatasi Messi selama 90 menit,” kata Guardiola, yang menangani Messi selama melatih Barca pada periode 2008-2012.
Dalam ulasan laga di BT Sport, legenda tim nasional Inggris, Rio Ferdinand, menyebut penampilan Messi di laga melawan City menunjukkan kepiawaian Mauricio Pochettino mengontrol para pemain bintangnya.
”Kemauan Messi untuk menjadi pagar hidup dan turun ke zona pertahanan adalah hal yang sulit saya percaya. Cara bermain itu tidak akan dilakukan apabila tidak ada persiapan dan instruksi dari Mauricio Pochettino (Pelatih PSG),” ucap Ferdinand.
Saling melengkapi
Pemain berusia 34 tahun itu juga bisa saling mengisi posisi dengan dua tandemnya di lini depan PSG, yaitu Neymar Jr dan Kylian Mbappe. Messi tidak lagi hanya bergerak di sisi kanan, tetapi juga bisa lebih lancar saling mengisi posisi bersama dua rekannya itu. Pemahaman ketiganya pun semakin baik.
Golnya amat luar biasa. Meskipun ia baru sembuh dari cedera, tidak akan ada klub yang bisa mengatasi Messi selama 90 menit.
Pada situasi gol pertama yang diciptakan gelandang Idrissa Gueye, menit ke-8, trisula Messi, Neymar, dan Mbappe, yang kini populer disebut MNM, juga memiliki andil besar. Mbappe berhasil membongkar pertahanan City di sisi kiri, lalu memberikan umpan kepada Neymar yang berada di kotak penalti. Meski gagal ditendang, bola tiba di kaki Gueye, yang berdiri tanpa pengawalan di kotak penalti City. Adapun Messi berperan melalui pergerakan tanpa bola yang menarik fokus dua bek tengah City, Ruben Dias dan Aymeric Laporte.
Peran MNM pun saling melengkapi. Ketiganya menghasilkan delapan dribel secara akumulasi. Neymar dan Messi mencatatkan total empat tembakan. Meskipun tidak menghasilkan satu pun tembakan, Mbappe menciptakan sebuah asis dan dua operan kunci.
Pochettino mengatakan, timnya dalam proses meningkatkan kerja sama dan saling pengertian satu sama lain seiring dengan kehadiran pemain baru, seperti Messi, Donnarumma, Achraf Hakimi, Georginio Wijnaldum, dan Nuno Mendes.
”Tim ini masih dalam proses menuju penampilan terbaik. Pertandingan besar melawan City adalah salah satu cara kami untuk mempercepat pemahaman setiap pemain,” katanya.
Parade penyelamatan
Selain Messi, Gianluigi Donnarumma, kiper asal Italia, juga memberikan andil besar untuk membuat barisan pemain depan City frustrasi karena gagal mencetak gol. Di laga debutnya mentas di Liga Champions, Donnarumma mencatatkan parade penyelamatan dengan delapan kali menahan bola tembakan pemain ”The Citizens”.
Berkat penampilan itu, Donnarumma seakan ingin membuktikan kepada Pochettino bahwa dirinya pantas menggantikan posisi Keylor Navas sebagai kiper utama Les Parisiens. Dalam tiga pertandingan ketika Donnarumma tampil, PSG selalu menang. Dua gim di antaranya menghadapi lawan terberat PSG di awal musim 2021-2022, yaitu Olympique Lyon dan City.
Lalu, Donnarumma berhasil menjaga gawang tidak kemasukan dalam dua laga dari tiga pertandingan tersebut. Adapun Navas baru menghasilkan dua pertandingan tanpa kebobolan dari delapan kali bermain sebagai penjaga gawang utama PSG.
Tak hanya soal catatan penyelamatan, kehadiran Donnarumma juga membuat fokus lini belakang PSG tetap terjaga untuk menghadapi setiap gempuran City yang dikomando oleh Kevin De Bruyne. Teriakan Donnarumma membantu rekan setim di depannya berada di posisi yang tepat untuk mengganggu atau menutup ruang bagi pemain City di zona pertahanan PSG.
”Donnarumma menunjukkan kehadirannya yang amat penting bagi PSG. Ia memberikan para pemain belakang kenyamanan. Kondisi ini tentu akan membuat Pochettino pusing untuk memutuskan kiper utama,” ucap mantan pemain timnas Perancis, Samir Nasri, seperti dikutip laman UEFA. (AFP)