Nesthy Pedai, ”Spidergirl” Papua Peraih Emas Panjat Tebing
Papua baru pertama kali tampil dalam cabang olahraga panjat tebing di Pekan Olahraga Nasional. Atlet Nesthy Pedai dan rekannya, Abas Hamid, mencatat sejarah peraih emas pertama panjat tebing untuk Papua.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA KOMPAS — Nesthy Pedai bersama rekannya, Abas Hamid, meraih medali emas pertama untuk Papua di cabang olahraga panjat tebing di nomor speed classic mix (campuran) dalam ajang Pekan Olahraga Nasional Papua 2021 di Mimika. Total Kontingen Papua telah meraih 13 medali emas hingga Kamis (30/9/2021) ini.
Dalam rilis Humas Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional yang diterima Kompas, Nesthy dan Abas meraih emas di nomor speed classic mix dengan catatan waktu 34,58 detik.
Peraih medali perak dalam nomor pertandingan ini adalah Rahmad Adi Mulyono dan Dhorifatus Syafi’iyah asal Jawa Timur dengan catatan waktu 34,59 detik. Sementara atlet dari DKI Jakarta, Aspar dan Mudji Mulyani, meraih perunggu dengan catatan waktu 37,20 detik.
Diketahui Papua baru pertama kali tampil di cabang olahraga panjat tebing dalam ajang Pekan Olahraga Nasional XX. Nesthy dan Abas masuk dalam catatan sejarah olahraga di Papua sebagai penyumbang emas pertama.
Nesthy mengaku, sangat senang dan bersyukur kepada Tuhan atas pencapaian medali emas walaupun baru pertama kali mengikuti PON. Ia pun mempersembahkan medali emas ini untuk seluruh masyarakat Papua.
”Saya mengucapkan terima kasih kepada pelatih, para pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia, dan seluruh masyarakat Papua atas dukungannya hingga meraih emas,” kata perempuan berusia 19 tahun ini.
Nesthy yang dijuluki spidergirl Papua mengaku tertarik dengan olahraga panjat tebing karena terdapat banyak jalur yang sangat menantang untuk ditaklukkan. Ia mengaku jatuh cinta dan mulai menekuni olahraga panjat tebing di Universitas Yayasan Pendidikan Islam Jayapura.
”Saya baru menekuni olahraga ini beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2019, akhirnya saya masuk dalam tim panjat tebing Provinsi Papua yang dipersiapkan untuk PON,” ungkap Nesthy.
Pelatih Panjat Tebing Papua, Judistiro, mengatakan, dirinya optimistis Nesthy dapat meraih prestasi walaupun baru pertama kali tampil di PON. Sebab, Nesthy mempunyai kemampuan bagus di tiga nomor, yakni speed, lead, dan boulder.
Dengan raihan medali ini, Nesthy membuktikan dirinya telah siap tampil di PON Papua dan sanggup bersaing dengan atlet dari provinsi lain.
”Dengan raihan medali ini, Nesthy membuktikan dirinya telah siap tampil di PON Papua dan sanggup bersaing dengan atlet dari provinsi lain,” tutur Judistiro.
Ketua Kontingen PON XX Provinsi Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri mengatakan, dirinya mewakili masyarakat Papua sangat bersyukur dengan perolehan medali emas yang terus bertambah untuk Papua.
”Kami berharap para atlet sebagai duta Provinsi Papua terus berjuang dengan maksimal untuk meraih emas medali hingga penyelenggaraan PON XX tuntas,” harap Mathius.
Ia pun menyatakan Kontingen Papua sebagai tuan rumah siap meraih target prestasi lima besar dalam PON XX. Target menjadi amanah dan janji Kontingen Papua bagi seluruh masyarakat.
Total sebanyak 58 disiplin olahraga yang diikuti kontingen PON papua. Jumlah atlet Kontingen Papua sebanyak 945 orang, sedangkan pelatih dan asisten pelatih berjumlah 234 orang, serta ofisial 348 orang.
Prestasi yang ditargetkan Kontingen Provinsi Papua dalam PON XX sebanyak 84 medali emas. Target 84 emas diharapkan datang dari 295 atlet-atlet unggulan dari Provinsi Papua.
Diketahui pada perhelatan PON XIX 2016 di Jawa Barat, Provinsi Papua menempati peringkat ke-8 dengan perolehan 17 emas, 19 perak, dan 32 perunggu.
”Target lima besar menjadi tanggung jawab kami bersama para atlet untuk masyarakat Papua. Kontingen Papua akan bekerja keras meraih prestasi ini,” tegas Mathius yang juga menjabat sebagai Kapolda Papua ini.