Jelang pembukaan PON Papua 2021, personel gabungan TNI/Polri sudah siap mengamankan jalannya acara. Mereka menjamin semua kegiatan PON berlangsung aman dan lancar.
JAYAPURA, KOMPAS — Jelang pembukaan Pekan Olahraga Nasional Papua 2021 pada 2 Oktober, kondisi keamanan di lokasi-lokasi penyelenggaraan PON sangat kondusif. Pantauan Kompas pada Selasa (28/9/2021), personel gabungan TNI dan Polri sudah berjaga sejak di Bandara Sentani sampai ke arena pertandingan.
Aparat keamanan juga tersebar di berbagai sudut kota dan kabupaten yang menjadi tempat penyelenggaraan. Mereka turut membantu mengatur lalu lintas sehingga tidak terjadi kemacetan di jalan raya.
Hadirnya banyak anggota polisi dan TNI tidak merisaukan warga. Mereka tetap beraktivitas dengan normal dan semua pertokoan serta kantor buka seperti biasa. Suasana menjadi lebih meriah dengan banyaknya spanduk selamat datang bagi peserta PON.
Jumlah anggota TNI-Polri lebih banyak berada di arena pertandingan. Di dalam arena cabang sepatu roda di Stadion Klemen Tinal Roller Sport, Kabupaten Jayapura, misalnya, belasan petugas berjaga di dalam arena sampai tribune penonton. Sedangkan, puluhan petugas lainnya berjaga di sisi luar.
Warga Abepura, Kabupaten Jayapura, Maidom Boni Labok Abepura (23) mengaku tidak heran dengan banyaknya pasukan TNI/Polri yang datang untuk mengamankan PON. Jumlah personel kali ini dinilai tidak lebih banyak dibandingkan saat terjadi kerusuhan atau demonstrasi di Papua.
"Kami justru senang banyak personel TNI/Polri yang mengamankan PON. Kami malu juga kalau ada yang mengganggu keamanan di tengah PON. Itu bakal menjadi citra buruk untuk Papua. Kami ingin PON ini bisa aman dan lancar agar para tamu pulang dengan membawa kabar baik dari Papua," ujar Maidom.
Kami justru senang banyak personel TNI/Polri yang mengamankan PON. Kami malu juga kalau ada yang mengganggu keamanan di tengah PON. (Maidom)
Untuk memastikan keamanan Papua, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau simulasi akhir keamanan. Keduanya memastikan aparat siap menjaga PON agar berlangsung aman dan lancar hingga akhir acara pada 15 Oktober.
Sebanyak 9.371 personel gabungan TNI/Polri dikerahkan di arena dan wilayah sekitar empat kluster penyelenggaraan. ”Ada kolaborasi antara TNI, Polri, dan relawan untuk mengamankan PON. Semuanya sudah disimulasikan. Kami berharap dari pembukaan, jalan laga, hingga penutupan berjalan dengan lancar,” ujar Hadi yang didampingi Listyo usai menyaksikan geladi resik pembukaan PON di Stadion Lukas Enembe, Selasa (28/9/2021).
PON Papua 2021 sudah mulai menyelenggarakan pertandingan dari cabang sofbol di Kota Jayapura pada 22 September. Namun, PON baru akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Lukas Enembe pada 2 Oktober dan ditutup di tempat yang sama pada 15 Oktober.
PON kali ini menyelenggarakan 37 cabang olahraga dan 10 cabang eksebisi di empat kluster penyelenggara, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Merauke. Total ada sekitar 6.300 atlet dan 3.000 tenaga ofisial dari 34 provinsi.
Semua personel itu sudah berada di posisi masing-masing dengan empat sistem penjagaan, dari ring satu hingga ring empat. Kami berharap keberadaan mereka bisa memastikan keamanan dan kelancaran PON (Listyo Sigit Prabowo)
Listyo menambahkan, selain personel gabungan dengan kode sandi ”Deraku Cartenz 2021” itu, ada pula tambahan dari satuan tugas Nemang Kawi yang biasa bertugas mencegah aksi teror dari kelompok kriminal bersenjata. Secara total, jumlah pasukan mencapai 11.000 orang.
”Semua personel itu sudah berada di posisi masing-masing dengan empat sistem penjagaan, dari ring satu hingga ring empat. Kami berharap keberadaan mereka bisa memastikan keamanan dan kelancaran PON,” katanya.
Kepala Biro Operasi Polda Papua Komisaris Besar Tri Atmodjo memaparkan, aparat yang ditempatkan untuk arena yang tidak terlalu rawan gangguan keamanan sebanyak 50 personel. Sedangkan untuk arena dengan tingkat kerawanan tinggi 200 personel. ”Kami juga melakukan sterilisasi sebelum arena digunakan,” tuturnya.
Juru bicara Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional Papua Azis Matdoan mengatakan, pihaknya menyiapkan alat pendeteksi logam untuk memeriksa penonton yang hadir. Jumlah penonton yang bisa masuk arena dibatasi 25 persen dari total kapasitas. Sebelum masuk, penonton wajib menunjukkan bukti sudah menerima dua dosis vaksinasi.
Penjagaan ekstra
Setiap kontingen daerah juga menyiapkan penjagaan ekstra untuk atlet dan ofisialnya. Daerah Istimewa Yogyakarta misalnya, mereka memasukkan 14 anggota TNI/Polri dalam kontingennya.
”Kontingen peserta memang diminta untuk menyertakan petugas keamanan. Mereka mendampingi atlet selama di Papua pakaian biasa. Jadi, mereka tidak terlihat mencolok agar atlet nyaman,” tutur Ketua Umum KONI DIY Djoko Pekik Irianto.
Atlet sepatu roda Papua asal Semarang, Jawa Tengah Muhammad Bagus Laksmendra mengatakan, setelah berlatih di Papua tiga bulan terakhir dan berlomba di PON, semuanya dirasakan aman dan kondusif.
”Kami tenang karena selalu dijaga di sini. Orang Papua juga baik-baik, sangat ramah menyambut. Semuanya sama sekali tidak seperti yang banyak diberitakan,” ungkap Bagus.
Sementara itu, kontingen Papua masih berada di puncak klasemen medali PON dengan raihan sembilan emas, dua perak, dan tiga perunggu. DKI Jakarta berada di tempat kedua dengan enam emas, empat perak, dan lima perunggu.