Setelah puasa gol di delapan pertandingan sebelumnya, Antoine Griezmann berkontribusi terhadap kemenangan Atletico Madrid atas AC Milan. Sebiji golnya diharapkan menjadi katalisator bagi penampilannya selanjutnya
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
MILAN, RABU — Antoine Griezmann membuka keran golnya bersama Atletico Madrid setelah menemui kebuntuan sejak didatangkan kembali dari Barcelona. Gol Griezmann tersebut diharapkan menjadi katalisator bagi penampilan penyerang timnas Perancis itu di laga-laga Atletico berikutnya.
Griezmann berkontribusi terhadap kemenangan tipis 2-1 Atletico atas tuan rumah AC Milan di laga penyisihan Grup B, Rabu (29/9/2021) dini hari WIB, di Stadion San Siro, Milan. Atletico tertinggal lebih dulu melalui gol Rafael Leao di menit ke-20 yang kemudian dibalas Griezmann di menit ke-84 dan Luis Suarez di pengujung laga.
Gol tersebut menyudahi kemarau panjang yang dialami Griezmann. Sejak didatangkan kembali dari Barcelona di musim ini, Griezmann kesulitan menemukan bentuk permainan terbaiknya di Atletico. Delapan laga dia lalui tanpa mencetak gol dan asis.
”Saya berharap untuk mencapai level terbaik saya secepat mungkin,” kata Griezmann seusai laga.
Menurut Griezmann, dirinya masih melakukan sejumlah penyesuaian di tim. Saat membela panji Atletico selama lima musim dulu, Griezmann telah mencetak 133 gol dalam 259 penampilan. Ia juga mempersembahkan masing-masing satu trofi Piala Super Eropa, Piala Super Spanyol, dan Liga Europa.
Ia menyebut sejumlah faktor yang menghambat proses adaptasinya di Atletico. Selain kepindahan dirinya dari Barca di menit-menit akhir jendela transfer, taktik yang diterapkan Pelatih Diego Simeone saat ini juga berbeda karena juga harus menyesuaikan dengan karakter para pemain yang ada.
Akhirnya ada banyak perubahan. Semuanya berbeda. Saya harus membiasakan diri secepat mungkin karena pelatih dan rekan setim saya membutuhkan saya. Malam seperti ini akan membantu saya menjadi lebih baik. Antoine Griezmann
”Akhirnya ada banyak perubahan. Semuanya berbeda. Saya harus membiasakan diri secepat mungkin karena pelatih dan rekan setim saya membutuhkan saya. Malam seperti ini akan membantu saya menjadi lebih baik,” ujarnya.
Di sisi lain, Simeone memuji etos kerja Griezmann yang tidak lantas berkecil hati karena tak kunjung mencetak gol. Apalagi tekanan terhadapnya terus meningkat seiring sambutan kurang hangat dari suporter Atletico. Sebagian suporter masih belum terima dengan cara Griezmann meninggalkan Atletico saat menyeberang ke Barcelona pada musim 2019-2020.
Di tengah segala tekanan dan kecaman, Simeone adalah orang yang terus memberi kepercayaan dan menit bermain kepada Griezmann. ”Saya sangat senang dengannya, gol hebat dari pemain luar biasa seperti dia. Kami membutuhkan (gol) lebih banyak darinya dan kami akan menuntutnya seperti yang dia tahu,” ucap Simeone.
Kisah terulang
Kekalahan yang diderita Milan seakan mengulang memori buruk yang mereka alami di San Siro di babak 16 besar Liga Champions musim 2013-2014. Saat itu AC Milan yang masih dilatih Clarence Seedorf takluk dari Atletico dengan skor tipis, 0-1. Mirip dengan laga kali ini, gol Atletico kala itu dicetak Diego Costa di menit-menit akhir babak kedua.
Pada akhirnya Milan gagal melaju lebih jauh karena gagal membalas kekalahan saat ganti bertandang ke kandang Atletico di Stadion Vicente Calderon. AC Milan kalah dengan skor telak, 1-4.
Hasil negatif kontra Atletico kali ini terasa menyesakkan karena Milan mendominasi jalannya laga di babak pertama. Skuad arahan Pelatih Stefano Pioli ini menguasai penguasaan bola 52 persen berbanding 48 persen milik Atletico. Brahim Diaz dan rekan-rekannya juga mencatatkan 5 tembakan dengan 3 di antaranya mengarah tepat ke gawang.
Dominasi Milan luntur ketika Franck Kessie harus diusir wasit di menit ke-30 karena menerima kartu kuning kedua. Meski bermain dengan 10 orang, Milan masih mampu meladeni Atletico hingga babak pertama usai.
Atletico baru benar-benar mendikte permainan Milan di babak kedua. Griezmann dan para pemain Atletico ganti mendominasi jalannya laga dengan 58 persen penguasaan bola. Para pemain Atletico berambisi segera menyamakan kedudukan. Mereka mengepung pertahanan Milan dan menghujaninya dengan total 22 upaya tembakan yang 5 di antaranya mengarah tepat ke gawang.
”Saya tidak berpikir itu adalah malam terbaik bagi wasit. Kalah jumlah pemain memaksa kami untuk memainkan jenis pertandingan yang lain. Setelah kartu merah ada banyak kesulitan,” kata Pioli dikutip dari ESPN.
Terus digempur, pertahanan Milan akhirnya goyah ditembus gol Griezmann. Di pengujung laga, bek Milan Pierre Kalulu didakwa wasit menyentuh bola dengan tangan saat terjadi perebutan di dalam kotak penalti Milan. Wasit menunjuk titik putih dan Suarez menjalankan tugasnya dengan baik. Atletico mengamankan skor 2-1 untuk membawa pulang tiga poin dari San Siro.
Hasil itu membuat Atletico mengoleksi 4 poin dan menempel Liverpool yang bercokol di peringkat pertama klasemen sementara Grup B dengan 6 poin. Liverpool melanjutkan tren positif setelah menggasak tuan rumah FC Porto dengan skor 5-1 di laga lainnya. Adapun Milan kini terbenam di dasar klasemen tanpa memperoleh poin karena menelan dua kekalahan berturut-turut. (AP)