Timnas sepak bola putri Indonesia meraih tiket Piala Asia 2022 di India. Namun, ”Garuda Pertiwi” masih memiliki banyak pekerjaan rumah demi bisa bersaing di turnamen level Asia yang berlangsung awal tahun depan itu.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah menanti selama 33 tahun, tim nasional sepak bola putri Indonesia dipastikan akan kembali berpartisipasi di Piala Asia Putri. Kemenangan atas Singapura, 1-0, pada laga kedua Grup C kualifikasi Piala Asia India 2022, Senin (27/9/2021) malam WIB, cukup untuk menyegel posisi puncak grup yang menjadi syarat melaju ke putaran final.
”Garuda Pertiwi”, sebutan untuk timnas putri Indonesia, terakhir kali berpartisipasi di Piala Asia Putri edisi 1989 yang berlangsung di Hong Kong. Kala itu, Indonesia gugur di babak penyisihan akibat kalah bersaing dengan Jepang dan tim tuan rumah, Hong Kong. Indonesia sejatinya memiliki poin yang sama dengan Hong Kong, yaitu tiga poin hasil dari satu kali menang, satu seri, dan menelan satu kekalahan. Akan tetapi, Garuda Pertiwi kalah selisih gol.
Prestasi terbaik Indonesia di turnamen putri tertinggi di Asia itu ialah lolos ke babak semifinal. Hal itu tercipta pada keikutsertaan Indonesia edisi 1977 dan 1979. Secara total, Indonesia telah empat kali berpartisipasi di Piala Asia Putri.
Hanya saja, capaian Indonesia menurun seiring dengan kebijakan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang mulai memberlakukan babak kualifikasi di ajang Piala Asia Putri mulai edisi 1991. Sejak saat itu, Garuda Pertiwi absen di 12 edisi terakhir Piala Asia Putri.
”Akhirnya kami kembali tampil di Piala Asia setelah lebih dari 30 tahun. Saya pikir hasil ini adalah buah kerja keras seluruh pemain dan keberuntungan kami,” ujar Pelatih Indonesia Rudy Eka Priyambada seusai pertandingan di Stadion Pamir di Dushanbe, Tajikistan, itu.
Keberuntungan yang disampaikan Rudy memang tidak keliru. Pasalnya, putaran Piala Asia 2022 menggunakan format baru 12 tim yang akan terbagi dalam tiga grup. Artinya, terdapat empat tambahan tim dari peserta putaran final sebelumnya yang hanya berjumlah delapan tim dan terbagi dalam dua grup.
Saya sejujurnya tidak bisa berkata-kata. Kami sangat senang bisa memenuhi impian menembus Piala Asia. Saya berterima kasih kepada keluarga di Indonesia dan para pendukung. Kami bisa mencapai ini berkat dukungan mereka. (Zahra Muzdalifah)
Selain itu, Indonesia juga diuntungkan oleh pengunduran diri Korea Utara dari babak kualifikasi akibat kondisi pandemi Covid-19. Korut, yang juga bergabung di Grup C bersama Indonesia, Singapura, dan Irak, telah 10 kali tampil di Piala Asia. Tak hanya itu, Korut juga telah tiga kali menyandang predikat juara pada edisi 2001, 2003, dan 2008. Hanya China yang memiliki koleksi trofi lebih banyak dari Korut, yaitu delapan gelar juara.
Ketiadaan Korut memperbesar peluang keikutsertaan Indonesia di putaran final Piala Asia 2022. Kemudian, Irak juga mundur 16 hari sebelum dimulainya babak kualifikasi. Alhasil, Indonesia hanya perlu menumbangkan Singapura dalam dua laga untuk mengunci posisi puncak Grup C.
Di babak kualifikasi, hanya tim juara dari delapan grup yang berhak mengoleksi tiket ke putaran final. Para tim yang lolos dari kualifikasi itu telah ditunggu empat tim yang sudah meraih tiket ke putaran final, yaitu India (tuan rumah), Jepang (juara Piala Asia 2018), Australia (runner-up 2018), serta China (peringkat ketiga 2018).
Zahra bangga
Penyerang Indonesia, Zahra Muzdalifah, bangga bisa membawa Indonesia menembus Piala Asia India 2022. Pada laga kedua melawan Singapura, Zahra memang gagal mencetak gol, tetapi ia adalah anggota skuad Garuda Pertiwi yang paling banyak memberikan ancaman kepada timnas Singapura. Zahra menciptakan dua tembakan dan mencatatkan dua operan kunci. Tak ayal, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik laga itu.
”Saya sejujurnya tidak bisa berkata-kata. Kami sangat senang bisa memenuhi impian menembus Piala Asia. Saya berterima kasih kepada keluarga di Indonesia dan para pendukung. Kami bisa mencapai ini berkat dukungan mereka,” ucap Zahra yang tampil bersama Persija Jakarta pada musim perdana Liga 1 Putri Indonesia 2019.
Tak bisa dimungkiri, kehadiran Liga 1 Putri telah membantu Rudy membentuk timnas yang berkualitas. Mayoritas pemain yang dibawa Rudy ke Tajikistan tampil secara permanen di klubnya masing-masing pada kompetisi profesional sepak bola putri di Indonesia itu. Akan tetapi, nasib Liga 1 Putri belum ada kejelasan di tengah masa pandemi ini.
Prestasi gemilang timnas putri lolos pertama kali dari babak kualifikasi Piala Asia jangan membuat seluruh pihak, terutama pemain, pelatih, dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terlena. Garuda Pertiwi akan bersaing dengan seluruh tim terbaik di Asia yang memiliki ranking FIFA lebih baik.
Piala Asia 2022 hanya kekurangan tiga tim lagi, yaitu juara Grup A, B, dan D. Apabila mengacu pada prestasi dan keikutsertaan di Piala Asia dalam dua dekade terakhir, Taiwan berpeluang menjadi juara Grup A, Vietnam menjadi perwakilan Grup B, sedangkan Myanmar memiliki kans paling besar untuk lolos dari Grup D.
Peringkat terendah
Apabila ketiga tim itu berhasil meraih tiga tiket tersisa di babak kualifikasi, Garuda Pertiwi menjadi tim dengan peringkat FIFA terendah di Piala Asia India, pergelaran yang berlangsung pada 20 Januari-6 Februari 2022. Berdasarkan peringkat FIFA per Agustus 2021, Indonesia berada di posisi ke-96. Sementara 11 tim peserta lain di Piala Asia edisi ke-20 itu berada di peringkat 75 besar Asia.
Dalam dua laga melawan Singapura, Indonesia memang tampil dominan. Namun, Garuda Pertiwi gagal bermain efektif untuk menyelesaikan setiap peluang. Keunggulan skor dan skema serangan, yang berbuah skor dari dua duel melawan Singapura, tercipta dengan proses identik. Indonesia selalu menang dengan skor 1-0 dan mencetak gol melalui peluang sepak pojok.
Padahal, pada laga kedua, Indonesia menciptakan 15 tembakan. Namun, mereka hanya mampu mencetak gol lewat sepakan kaki kiri gelandang Octavianti Dwi Nurmalita yang memanfaatkan kemelut dari proses sepak pojok. Indonesia belum mampu mencetak gol lewat skema permainan terbuka.
”Kami akan berusaha lebih baik dan memperbaiki kekurangan untuk memberikan permainan yang terbaik di Piala Asia,” kata Rudy.
Sementara itu, Pelatih Singapura Stephen Ng mengakui keunggulan Indonesia dari timnya. Ia mengatakan, tim asuhannya telah berusaha untuk mengejar gol, tetapi gagal memenuhi ambisi itu. Pada laga kedua itu Singapura hanya menciptakan satu tembakan.
”Selamat untuk Indonesia yang lolos ke Piala Asia. Kami telah menunjukkan perjuangan untuk mencetak gol, tetapi harapan itu tidak terpenuhi. Kami akan mempersiapkan tim ini lebih baik dan kembali lebih kuat,” tutur Stephen.