Tim sepak bola tuan rumah memulai laga perdana Grup A PON Papua dengan menang telak atas tim Jawa Barat. Tim Papua menampilkan permainan yang memukau sepanjang 90 menit laga itu.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tim sepak bola Provinsi Papua menundukkan tim Jawa Barat dengan skor telak 5-1 dalam laga penyisihan Grup A Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 di Stadion Mandala Jayapura, Senin (27/9/2021). Jawa Barat sebelumnya adalah peraih medali emas pada PON 2016 lalu.
Lima gol kemenangan Persipura disumbangkan oleh striker Arody Uopdana dan Ricky Ricardo, yang masing-masing mecetak dua gol, serta gelandang Samuel Gideon Balinsa. Sementara itu, tim Jawa Barat membalas satu gol dari pemain depan Muchamad Wildan Ramdhani.
Pertandingan sepak bola antara Papua dan Jawa Barat disaksikan ribuan penonton. Laga itu dimulai pukul 15.00 WIT dengan protokol kesehatan yang ketat di pintu masuk stadion. Akan tetapi, masih terdapat penonton yang melepas masker saat berada di tribune penonton.
Pada awal babak pertama, Papua—yang memainkan strategi 4-3-3—tampil menekan tim Jabar. Lini tengah tim Papua menguasai pertandingan sejak awal laga.
Tim Papua tidak hanya memainkan umpan satu-dua mendatar di area pertahanan lawannya. Para jenderal lini tengah Papua juga memainkan umpan lambung yang presisi ke pemain depan.
Pada menit ke-8, Papua memulai pesta gol melalui sontekan Arody. Papua kembali menambah gol melalui Arody jelang akhir babak pertama pada menit ke-42. Skor 2-0 untuk keunggulan Papua bertahan hingga babak pertama berakhir.
Pada babak kedua, tim Papua tidak menurunkan intensitas serangan ke area pertahanan tim Jabar. Papua pun menambah gol melalui pemain gelandang Samuel Gideon Balinsa pada menit ke-52.
Para pemain Jabar pun mencoba bermain ofensif dan berhasil memanfaatkan kelengahan pemain bertahan Papua. Tim Jabar berhasil mencetak gol melalui Muchamad Wildan Ramdhani pada menit ke-53.
Tim Papua kembali menambah gol melalui kapten tim Ricky Ricardo pada menit ke-58. Ricky juga menutup pesta kemenangan Papua melalui golnya pada menit ke-86. Skor 5-1 lantas berakhir untuk kemenangan Papua.
Pelatih Tim Sepak Bola Jawa Barat Mochamad Yudiantara, yang dijumpai seusai laga di Stadion Mandala Jayapura, mengakui, kualitas permainan tim Papua lebih baik dari timnya. Papua mampu menampilkan permainan yang memukau selama 90 menit.
Cuaca panas terjadi di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura dengan temperatur suhu maksimum dari 31 hingga 34 derajat celsius. Para atlet, khususnya yang bertanding di arena luar ruangan, harus mengantisipasi tubuh mengalami dehidrasi.
”Tim Papua terus menyerang sepanjang laga. Para pemain kami tidak bisa bangkit dan mengembangkan permainan sejak tertinggal pada babak pertama,” ujar Yudiantara.
Sementara itu, Pelatih Papua Eduard Ivakdalam mengungkapkan, kunci kemenangan timnya karena kerja keras dalam latihan selama dua tahun terakhir. Selain itu, lanjut Eduard, para pemain juga menjalankan semua instruksi pelatih dengan baik.
”Para pemain kami tampil tanpa beban dan percaya diri. Para pemain tengah kami juga menampilkan stamina yang prima selama 90 menit pertandingan,” kata Eduard.
Musim kemarau
Koordinator Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura, Ezri Ronsumbre, memaparkan, musim kemarau masih melanda tiga kluster PON 2021 hingga akhir November mendatang. Tiga kluster ini adalah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Merauke.
”Diperkirakan musim hujan di Merauke pada bulan November mendatang. Sementara musim hujan di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura diperkirakan pada bulan Desember ini,” papar Ezri.
Ia pun mengimbau para atlet PON XX Papua, khususnya di kluster Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, untuk mewaspadai cuaca panas sehingga dapat mengakibatkan dehidrasi atau kekurangan cairan di tubuh.
”Cuaca panas terjadi di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura dengan temperatur suhu maksimum dari 31 hingga 34 derajat celsius. Para atlet, khususnya yang bertanding di arena luar ruangan, harus mengantisipasi tubuh mengalami dehidrasi,” ucap Ezri.