Pasangan ganda putri Siti Fadia Silva Ramadhanti/Rikba Sugiarto dipercaya tampil pertama kali pada Piala Sudirman 2021 di Finlandia. Mereka menjawab kepercayaan itu dengan kemenangan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
VANTAA, MINGGU — Dari 20 pemain yang tergabung dalam tim Indonesia pada kejuaraan bulu tangkis beregu Piala Sudirman, lima pemain adalah debutan. Dukungan para senior dan anggota tim lain mereka dapatkan, salah satunya bagi Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto yang diturunkan pada penampilan pertama Indonesia di Vantaa, Finlandia.
Fadia/Ribka menggantikan senior mereka, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, yang diistirahatkan ketika Indonesia berhadapan dengan Federasi Bulu Tangkis Rusia (NBFR) di Energia Areena, Minggu (26/9/2021). Pada pertandingan yang berlangsung Minggu malam waktu Indonesia itu, Fadia/Ribka turut menyumbangkan poin dalam kemenangan 5-0 tim ”Merah Putih” dalam persaingan Grup C.
Kemenangan dengan skor sama juga diraih Denmark atas Kanada yang juga bergabung di Grup C. Denmark memimpin klasemen sementara karena menang dalam selisih poin atas Indonesia di peringkat kedua.
Senin (27/9/2021) ini, keempat tim akan bertanding kembali mulai pukul 20.00 WIB. Indonesia akan berhadapan dengan Kanada, sementara Denmark melawan NBFR.
Pada pertandingan yang disaksikan warga Indonesia yang tinggal di Finlandia, Minggu, Fadia/Ribka membayar kepercayaan pelatih dengan mengalahkan Evgeniya Kosetkaya/Ekaterina Malkova 21-13, 21-15. Tampil pada partai keempat, mereka membuat Indonesia unggul menjadi 4-0.
Kemenangan pada tiga laga sebelumnya didapat Anthony Sinisuka Ginting, Gregoria Mariska Tunjung, dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Ganda campuran peringkat keempat dunia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, melengkapi kemenangan dengan mengalahkan Rodion Alomov/Alina Davletova 21-15, 27-25.
Penampilan Fadia/Ribka di Energia Areena menjadi momen pertama mereka tampil dalam kejuaraan beregu berskala besar. Selama ini, mereka sering menjadi andalan pada kategori yunior.
Selain ganda putri peringkat ke-34 dunia itu, debutan lain yang memperkuat tim Indonesia adalah ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari serta dua tunggal putri Putri Kusuma Wardani dan Ester Nurumi Tri Wardoyo. Berusia 16 tahun, Ester masih tergolong pemain yunior.
”Rasanya bangga berada di tim ini dan langsung dipercaya untuk turun di pertandingan pertama,” kata Fadia kepada Tim Humas dan Media PP PBSI.
”Kami juga selalu mau memberikan yang terbaik,” sambung Ribka.
Meski bertanding saat Indonesia telah memastikan kemenangan, motivasi mereka untuk turut menyumbangkan angka tak surut. ”Tadi, kami justru lebih termotivasi setelah melihat senior-senior berjuang di lapangan. Jadi, rasanya memang tidak mau kalah,” ujar Fadia.
Kami juga selalu mau memberikan yang terbaik (Ribka Sugiarto).
”Pada awal gim, kami sempat tegang. Namun, setelah itu kami bisa mengontrol permainan. Kalau dipercaya lagi bermain, kami harus lebih siap dan bisa cepat beradaptasi dengan kondisi lapangan dan lawan,” kata Ribka.
Fadia/Ribka diturunkan mengingat kondisi Greysia/Apriyani yang belum pulih sepenuhnya setelah meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Setelah itu, mereka harus menjalani karantina sebagai prosedur pada masa pandemi Covid-19 sekembali dari Tokyo, lalu mengisi berbagai acara pemberian penghargaan.
Maka, pelatih pun memberi tahu Fadia/Ribka bahwa mereka akan diturunkan melawan NBFR sehari sebelum pertandingan. ”Saat diberi tahu akan main hari ini, tentu saja kami senang. Kami bertekad terus tampil maksimal,” kata Ribka.
Dukungan pun datang dari tim pelatih dan para senior, termasuk Greysia. Salah satu pemain senior di tim Indonesia itu memberi masukan agar Fadia/Ribka bermain tanpa beban. ”Itu benar-benar menambah semangat kami,” ujar Fadia.
Dukungan senior juga dirasakan Putri dan Ester yang menjadi pelapis bagi Gregoria. ”Kami mendapat dukungan yang luar biasa dari kakak-kakak senior, pelatih, dan ofisial. Ini penting sekali untuk menambah kepercayaan diri kami saat berlaga nanti. Terima kasih untuk semua yang sudah memberikan perhatian kepada kami,” kata Ester.
Meski merasakan takut karena bersaing dengan pemain-pemain top dunia, Ester akan menjadikan hal itu sebagai motivasi untuk tampil maksimal jika diberi kepercayaan untuk bertanding.