Untuk kali pertama, Manajer Manchester City Pep Guardiola mengalahkan Thomas Tuchel, manajer Chelsea, di Liga Inggris. Guardiola menunjukkan ancaman sebenarnya dari taktik ”false nine” kepada Tuchel, Sabtu malam.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
AP PHOTO/ALASTAIR GRANT
Penyerang Manchester City, Gabriel Jesus (kiri), dan bek Chelsea, Antonio Ruediger, berebut bola pada laga lanjutan Liga Inggris di Stadion Stamford Bridge, London, Sabtu (25/9/2021) malam WIB. City menang 1-0 pada laga itu berkat gol Jesus.
LONDON, SABTU - Dua manajer papan atas dunia, Josep ”Pep” Guardiola dan Thomas Tuchel pernah bertemu di salah satu bar di pusat kota Muenchen, Jerman, beberapa tahun silam saat mereka masih melatih klub Jerman. Ketika itu, Guardiola serius mengajari Tuchel yang bertanya rahasia tentang formasi ”false 9” di Barcelona.
Kisah ”guru-murid” itu terulang di Stamford Bridge, Sabtu (25/9/2021) malam WIB, ketika Guardiola bersama Manchester City bertamu ke markas klub asuhan Tuchel, Chelsea. Kali ini, Guardiola tidak hanya bicara, tetapi langsung menunjukkan berbahayanya taktik ”false 9” itu kepada Tuchel lewat kemenangan dominan, 1-0.
City, yang bermain dengan taktik 4-3-3 ”false 9”, yaitu di mana gelandang Phil Foden jadi ujung tombak, sukses menodai rekor tidak terkalahkan tim tuan rumah di Liga Inggris. Skor akhir laga itu tidak menunjukkan dominasi City.
Akan tetapi, dari sisi permainan, mereka menang telak. City mengepung Chelsea sepanjang laga tersebut melalui permainan sabar dan operan-operan pendek.
AFP/BEN STANSALL
Manajer Manchester City Pep Guardiola meneriaki pemainnya saat menghadapi Chelsea pada laga lanjutan Liga Inggris di Stadion Stamford Bridge, London, Sabtu (25/9/2021) malam WIB. City menang 1-0 pada laga itu.
Berkat gol tunggal dari striker Gabriel Jesus, Guadiola meraih kemenangan pertama atas Tuchel sejak mereka melatih di Inggris. Adapun dalam tiga duel sebelumnya, manajer asal Spanyol tersebut tidak mampu menemukan celah taktik Tuchel.
”Kami kalah dalam permainan ini, City pantas menang. Semua yang kami lakukan di laga ini sama sekali tidak cukup. Kami tidak dalam penampilan terbaik. Bahkan, saat ingin bermain dengan umpan jauh, itu juga tidak berhasil,” ujar Tuchel seperti dikutip BBC Sport.
Dalam tiga pertemuan sebelumnya, Chelsea selalu menang meskipun tidak mendominasi laga. Mereka mencuri peluang lewat serangan balik cepat. Gaya bermain tersebut dipelajari dengan baik oleh Guardiola.
Foden dan rekan-rekan mematikan serangan lawan sejak dari lini pertahanan. Ketika kehilangan bola, mereka langsung menekan intens lewat strategi penjagaan man-to-man. Tiga gelandang Chelsea, Mateo Kovacic, N\'Golo Kante, dan Jorginho, yang merupakan poros permainan Chelsea dalam formasi 3-5-2, menjadi tidak berkutik.
AP PHOTO/ALASTAIR GRANT
Penyerang Manchester City, Gabriel Jesus (kanan), merayakan golnya ke gawang Chelsea pada laga lanjutan Liga Inggris di Stadion Stamford Bridge, London, Sabtu (25/9/2021) malam WIB. City menang 1-0 pada laga itu.
Hal itu menjadi kunci kemenangan Guardiola. Tim tuan rumah, yang memasang duo striker Romelu Lukaku dan Timo Werner, tidak berhasil menciptakan sekali pun tendangan ke arah gawang City. Menurut Squawka, catatan miris tersebut baru pertama kali dialami ”The Blues” sejak dilatih Tuchel pada Januari 2021 lalu.
Dominasi City itu tidak lepas dari pemilihan taktik Guardiola. Pola ”false 9” memberikan City fleksibilitas dalam bertahan dan menyerang. Saat bertahan, Foden aktif mundur dan menekan lawan karena insting naturalnya adalah gelandang serang. Adapun Jesus, yang posisi aslinya striker, dimainkan sebagai penyerang sayap di laga itu.
Hal terpenting saat ini adalah bagaimana kami bermain sebagai tim dan satu kesatuan. Seperti musim lalu, Sergio Aguero cedera, tetapi kami akhirnya tetap bisa menjuarai liga. (Pep Guardiola)
Di sisi lain, City juga bisa menguasai bola lebih lama karena punya banyak gelandang di lapangan. Mereka mencatat penguasaan bola hingga 60 persen. Angka itu jauh di atas rata-rata tiga pertemuan mereka sebelumnya, yaitu 53,7 persen.
”Hari ini, anak-anak tampil luar biasa. Mereka bermain untuk satu sama lain, dari mulai berlari hingga mengumpan. Berkat itu, kami mampu menampilkan gaya kami sebenarnya. Kami menekan dan mereka tidak berkembang. Ini hanya tiga poin, tetapi cara kami bermain sangat bagus. Saya sangat bangga,” ucap Guardiola.
AP PHOTO/ALASTAIR GRANT
Manajer Chelsea Thomas Tuchel (kanan) menyalami Manajer Manchester City Pep Guardiola sesuai berakhirnya laga kedua tim di Stadion Stamford Bridge, London, Sabtu (25/9/2021) malam WIB. City menang 1-0 pada laga itu berkat gol Jesus.
Meskipun tampil dominan, City baru mampu unggul pada menit ke-53, yaitu lewat tendangan Jesus yang dijaga tiga pemain lawan. ”The Citizens” sebenarnya bisa unggul lebih dari satu gol. Mereka mendapatkan sejumlah peluang emas lain dari Jesus dan Jack Grealish setelah Chelsea bermain lebih terbuka. Namun, penyelesaian akhir City kurang baik.
Terlepas dari hasil itu, City memperlihatkan mereka tetap penuh ancaman, walaupun bermain tanpa striker murni. Padahal, dalam konferensi pers jelang laga itu, Guadiola menyebut kurangnya pemain di posisi itu bisa menjadi masalah besar timnya pada musim ini.
”Terkadang, kami percaya butuh striker bagus untuk menyelesaikan peluang. Tetapi, hal terpenting saat ini adalah bagaimana kami bermain sebagai tim dan satu kesatuan. Seperti musim lalu, Sergio Aguero cedera, tetapi kami akhirnya tetap bisa menjuarai liga,” kata Guardiola yang sempat tertarik mendatangkan striker Tottenham Hotspur, Harry Kane.
Berkat kemenangan itu, City melesat ke posisi kedua. Mereka menyalip Chelsea dan rival sekota, Manchester United, yang dijungkalkan Aston Villa, 0-1, di Old Trafford. Ketiga tim punya koleksi poin sama, yaitu 13, namun City unggul selisih gol.
TANGKAPAN LAYAR BBC
Statistik laga Chelsea versus Manchester City dalam lanjutan Liga Inggris, Sabtu (25/9/2021) malam WIB.
Derbi London
Setelah duel dua kandidat juara di London, Liga Inggris juga menyajikan duel klasik bertajuk derbi London utara, antara Arsenal versus Tottenham Hotspur, di Stadion Emirates, pada Minggu pukul 22.30 WIB. Mereka akan bertarung dengan situasi yang berbanding terbalik.
Arsenal, sang tuan rumah, perlahan bangkit dari keterpurukan setelah kalah beruntun di tiga laga awal liga. Seiring kembalinya pemain inti dari cedera, skuad asuhan manajer Mikel Arteta itu sedang dalam percaya diri tinggi seusai meraih poin penuh dalam dua laga terakhir.
”(Duel) ini selalu menjadi laga yang paling spesial. Ada emosi berbeda di dalamnya. Kemenangan akan sangat berharga bagi pendukung. Kami akan memanfaatkan energi penonton, ditambah rasa percaya diri hasil tren positif,” ucap Arteta.
Di kubu sebaliknya, Spurs justru terpuruk setelah sempat memuncaki klasemen pada pekan ketiga. Mereka sedang kehilangan momentum karena menelan dua kekalahan telak beruntun, yaitu dari Chelsea (0-3) dan Crystal Palace (0-3).
AP PHOTO/MATT DUNHAM
Ekspresi striker Tottenham Hotspur, Harry Kane, saat timnya tertinggal tiga gol dari Chelsea dalam pekan kelima Liga Inggris di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, Senin (20/9/2021) dini hari WIB.
Manajer Spurs Nuno Espirito Santo berkata, tim asuhannya bisa membalikkan nasib buruk itu jika memenangi derbi London. ”Laga Minggu berbeda, tidak hanya sekadar poin. Itu laga spesial. Pemain kami sadar dengan betapa pentingnya laga itu. Semuanya akan berubah di laga nanti,” katanya.
Namun, ada satu kesamaan di balik perbedaan jalan nasib kedua tim saat ini. Striker andalan mereka, Kane (Spurs) dan Pierre-Emerick Aubameyang (Arsenal), sama-sama belum menunjukkan taringnya di musim ini.
Kane belum mencetak satu pun gol, sementara Aubameyang hanya membuat satu gol, itu pun berbau keberuntungan. Derbi itu akan menjadi momen pembuktian kedua striker haus gol itu. (AP/REUTERS)
TANGKAPAN LAYAR GOOGLE
Peringkat 11 besar pada klasemen sementara Liga Inggris hingga Sabtu (25/9/2021) malam WIB.